Dari 10 Sampel yang Diperiksa, 7 Diantaranya Dipastikan Varian Omicron
SORONG – Jubir Satgas Covid-19 Kota Sorong, Ruddy Laku,S.Pi,MM mengatakan bahwa Dinas Kesehatan Kota Sorong telah mengirim sampel untuk pemeriksaan ke Jayapura dan ada beberapa yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron, namun belum dipastikan apakah itu dari Kota Sorong ataukah wilayah Sorong lainnya. ”Sampel yang dikirim ke Laboratorium Balai Litbangkes Jayapura ada 10 sampel dan memang informasinya ada 7 yang omicron, tapi rinciannya besok, apakah benar 7 itu dari Kota Sorong atau wilayah lainnya, tapi memang Sorong Raya,” kata Ruddy Laku saat rilis di Kantor Wali Kota Sorong, Rabu (16/2).
Diungkapkannya, perkembangan data kasus Covid-19 per 15 Februari 2022 ada penambahan kasus positif sebanyak 92 orang. ”Sehingga jumlah kasus terkonfirmasi positif di Kota Sorong sampai saat ini, dari 1 Januari sampai dengan 15 Februari ada penambahan total 646 kasus aktif,” katanya.
Jumlah kasus yang sembuh ada 133, sehingga kasus aktif di Kota Sorong itu 513 (dari luar kota Sorong 126 dan yang dalam kota Sorong 387 orang). ”Saat ini jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit ada 46 orang. Sementara yang isolasi mandiri 447 orang. Kemudian yang meninggal sampai saat ini 94 orang. Dan total terkonfirmasi positif dari 2020-2022 ini 6.924 orang, sementara yang sembuh 6.316 orang,” ujarnya.
Rumah Sakit Rujukan Covid-19 Kota Sorong saat ini sedang dipersiapkan untuk beroperasi kembali, terkait sarana prasarana hingga tenaga medisnya. Pasien Covid-19 sementara ditangani di beberapa rumah sakit seperti RSAL, RS Pertamina dan RS JP Wanane. Semua pasien nantinya akan dipindahkan ke RSRC agar tidak menggangu pelayanan pasien umum di rumah sakit lainnya. ”Rumah sakit kita siap, RSRC akan beroperasi sehingga pasien Covid-19 di rumah sakit lainnya akan diarahkan ke RSRC agar tidak menggangu pelayanan pasien umum. Dalam Minggu ini RSRC sedang dipersiapkan,” ujarnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan untuk menekan penyebaran Covid-19 di Kota Sorong. ”Bapak-ibu sekalian penambahan kasus 92 orang ini cukup tinggi di tanggal 15, untuk itu kami berharap Bapak/Ibu sekalian warga Kota Sorong mari kita sama-sama mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Sorong dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Jangan kita lengah, jangan kita takut berlebihan tapi tetap waspada untuk menekan penyebaran Covid-19,” pungkasnya.
Terpisah, Satgas Covid-19 Provinsi Papua Barat mengimbau agar seluruh elemen masyarakat mewaspadai penularan varian Omicron yang notabene lebih cepat dari varian lainnya. Ketua Harian Satgas Covid-19 Papua Barat Derek Ampnir mengatakan, masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk menekan penularan virus. Selain itu, masyarakat yang baru menerima vaksin dosis pertama ataupun kedua, diharapkan segera melakukan vaksinasi dosis ketiga guna meningkatkan imunitas tubuh. ”Kuncinya itu, pakai masker dan vaksinasi,” kata Derek kepada awak media di Manokwari, Rabu (16/2).
Menurut dia, vaksinasi yang rutin diselenggarakan tidak akan memberikan hasil positif jika masyarakat mengabaikan protokol kesehatan. Sebab, vaksinasi dan protokol kesehatan menjadi solusi agar masyarakat terbebas dari penularan virus. ”Sekarang itu tergantung kedisiplinan masyarakat. Sudah hampir dua tahun pemerintah terus sosialisasi bahaya virus Covid-19 ini,” ucap dia.
Saat ini, sambung Derek, varian Omicron telah terdeteksi di Papua Barat berdasarkan hasil pemeriksaan 7 dari 10 sampel yang dikirim ke Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan di Jayapura. Oleh karena itu, kewaspadaan perlu ditingkatkan dengan mengikuti semua aturan yang dikeluarkan pemerintah. ”Tiga sampelnya rusak. Itu yang dikirim oleh Gugus Tugas Kota Sorong,” jelas Derek. ”Kalau spesimen yang dikirim Manokwari, masih dalam pemeriksaan,” ujarnya lagi.
Dirinya menduga sudah terjadi transmisi lokal penularan varian Omicron di Papua Barat. Hal ini ditandai dengan peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 selama sepekan terakhir dan sifat Omicron yang mudah menyebar dibandingkan varian lainnya. ”Kalau kita baca analisa data sekarang, mesti kita katan sudah. Kita dalam situasi buruk,” ucap Derek Ampnir.
Melihat perkembangan kasus, Papua Barat mulai masuk ke gelombang ketiga pandemi Covid-19. Gelombang ini mampu dicegah dengan kedisiplinan protokol kesehatan dan imunisasi atau vaksinasi. ”Laporan kasus yang meningkat ini ya Omicron sudah masuk, tinggal kita tunggu hasil pemeriksaan lab saja,” ujarnya.
Derek kemudian mengingatkan agar seluruh fasilitas umum wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi guna mendeteksi virus. Penggunaan aplikasi tersebut telah diinstruksikan oleh Gubernur Papua Barat. ”Tinggal gugus tugas kabupaten/kota melakukan pemantauan di fasilitas-fasilitas umum,” paparnya.
Sementara itu, Satgas Covid-19 Provinsi Papua kembali merilis ditemukannya 33 kasus varian Omicron di Kota Jayapura yang saat ini sementara menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Jayapura. ”Sesuai data yang dikeluarkan oleh Balai Litbangkes Papua 16 Februari 2022, ditemukan lagi 33 kasus C.19 varian Omicron berdasarkan hasil pemeriksaan WGS (whole fenomena sequencing) – Sarscov-2. Sampel tersebut didapatkan dari pasien yang dirawat atau dikirim dari RSUD Jayapura, RSUD Abepura, RSUD Biak, RSU Marthen Indey, RSU Provita, Litbangkes, KKP Jayapura (Pelabuhan laut). Sampel tersebut juga telah di konfirmasi oleh Litbangkes Pusat Kemenkes,” kata Juru bicara Satgas Covid-19 Provinsi Papua dr. Silwanus Sumule melalui pesan WA kepada wartawan di Jayapura, Rabu (16/2).
Silwanus mengingatkan agar segera melakukan vaksinasi dan tetap ketat dalam menjalankan protocol kesehatan. ‘’ prokes, vaksinasi Jangan Kendor, fasilitas kesehatan baik RSU dan Puskesmas selalu siap siaga,’’ kata Silwanus. Hingga kini sesuai data dari Satgas Covid-19 Provinsi Papua, temuan kasus varian Omicran mencapai 75 kasus, dengan rincian, awalnya ditemukan 3 kasus, kemudian 39 kasus dan terakhir hingga saat ini 33 kasus, adapun sebaranya yakni Kota Jayapura 69 kasus, Jayawijaya 1 kasus, dan Merauke 6 kasus. (zia/fw/al)