
SORONG-Pj Wali Kota Sorong, Septinus Lobat didampingi Pj Sekda Ruddy Laku beserta OPD teknis di Lingkungan Pemerintahan Kota Sorong melakukan tatap muka atau bertemu langsung dengan ratusan RT/RW dan Lurah serta Kepala Distrik. Pertemuan dilakukan di Gedung LJ Kantor Wali Kota Sorong, Selasa (13/9).
Dalam pertemuan tersebut, selain melakukan silaturahmi dengan RT/RW, Pj Wali Kota Sorong juga memberikan kesempatan kepada RT/RW serta Lurah dan Kadistrik untuk menyampaikan saran, masukan kepada Pemerintah Kota Sorong.
Dari Pantauan Radar Sorong, diketahui ratusan RT/RW yang hadir, beberapa diantaranya diberikan kesempatan untuk memberikan masukan atau saran kepada Pemerintah Kota Sorong.Hasil pertemuan tersebut, adapun beberapa poin yang memiliki kesamaan disampaikan diantaranya para RT/RW lurah serta kadistrik sepakat agar ada bantuan dari Pemerintah Kota Sorong berupa insentif untuk RT/RW, kemudian di Distrik, Lurah atau di RT/RW diberikan dukungan berupa alat perlengkapan dan wadah kebersihan, seperti mesin babat rumput, sepeda motor bak sampah, bahkan mobil pick up. Kemudian konteiner atau bak sampah.
Selain itu, para RT/RT serta Lurah dan Distrik juga berharap kepada Pemerintah Kota Sorong agar Perda Sampah diberlakukan bahkan lebih tegas menerapkan sanksi jika ada yang melanggar. Hal tersebut guna menekan perilaku pembuangan sampah di sembarang tempat. Sehingga Kota Sorong bisa terbebas dari banjir yang dipicu akibat salah satu faktornya sampah.
Menanggapi hal tersebut, Pj Wali Kota Sorong Septinus Lobat menjelaskan bahwa Tujuan pertemuan hari ini adalah Pemerintah Kota Sorong mengundang para kepala distrik, kepala kelurahan. Yang lebih terpenting adalah RT/RW di Lingkungan Pemerintah Kota Sorong.
“Karena kita tahu RT/RW ini merupakan perpanjangan tangan dari Pemerintah Kota Sorong. Sehingga kita merasa perlu untuk mengundang mereka dan mendengarkan apa usulan, saran ataupun pendapat mereka yang mereka sampaikan kepada pemerintah kota. Dalam hal ini saya sebagai Pj wali kota bersama jajaran. Mereka perlu diperhatikan,” tegasnya.
“Karena para RT/RW mereka telah memberi banyak masukan, karena mereka ini memiliki pengalaman menangani persoalan-persoalan yang ada di Kota Sorong terutama masalah sampah. Sehingga, mereka perlu kita dengarkan. Sebenarnya usulan mereka ini, kalau bisa kita kasih tetapi APBD kita ini sangat kecil. Maka saya tidak bisa menjawab spontanitas hari ini,” sambungnya.
Menurut Pj Wali Kota Sorong, dirinya merasa terharu dan prihatin kepada RT/RW yang telah bekerja sebagai perpanjangan tangan Pemerintah di tengah masyarakat, namun dari sisi perekonomian mereka tidak diperhatikan. Sementara para RT/RW juga membutuhkan biaya hidup.
“Saya merasa terharu, mereka ini betul-betul menjadi ujung tombak untuk pemerintahan ini dan mereka memang perlu dihargai negara. Tapi kita memiliki keterbatasan dan untuk usulan mereka semua itu penting. Nanti kami akan bahas lagi secara internal di dalam pemerintahan kami, untuk membicarakan usulan mereka. Kalau bisa mereka dinilai, yang mereka lakukan membantu pemerintah. Ini kita perlu nilai. Seperti memberikan insentif,” ungkapnya.
“Mudah-mudahan bapak dan ibu RT/RW juga berdoa untuk kami pemerintahan ini, sehingga kita mendapat dukungan dana dari PAD. Sehingga ada penambahan PAD kita dan kita juga bisa menghargai apa yang dilakukan oleh para RT/RW yang bekerja di Lingkungan Pemerintahan Kota Sorong,” pungkasnya.(zia)