Kasad Anggap KKB Sebagai Saudara Yang Belum Paham NKRI
MANOKWARI – Prajurit-prajurit yang melaksanakan tugas di wilayah konflik seperti di wilayah Papua Barat jangan berfikir ingin membunuh KKB tetapi harus berpikir bagaimana melaksanakan tugas negara untuk mengamankan masyarakat Papua yang saat ini diintimidasi oleh kelompok-kelompok radikal bersenjata. Penegasakan tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman di depan para perwira dan Komandan Satuan (Dansat) jajaran Kodam Kasuari di Aula Makodam Kasuari, Arfai, Papua Barat, Kamis (25/11).
Ia menegaskan kepada Prajurit yang bertugas di Papua untuk selalu hadir di tengah-tengah kesulitan masyarakat Papua dan jangan segan turun membantu mengatasi masalah yang timbul. “Cintai masyarakat Papua seperti layaknya kita mencintai diri sendiri dengan segala macam keterbatasan. TNI harus hadir seperti yang tertuang dalam salah satu perintah harian Kasad, apapun yang menjadi kebutuhan rakyat kita harus tahu,” tuturnya.
Sebagai pemimpin harus tahu situasi yang berkembang khususnya di wilayah Papua. Dia menegaskan, sampaikan kapanpun prajurit TNI harus dicintai oleh rakyat Papua, hadir di tengah-tengah masyarakat, sekecil apapun. Kasad mengatakan sebagai pemimpin harus berani dan jangan takut untuk menghadapi resiko dengan mengedepankan hati nurani. “Harus peka terhadap situasi yang apabila mengganggu persatuan dan kesatuan kalian harus hadir di situ,” ucapnya.
Kasad melanjutkan, meskipun di setiap bertugas untuk terus mengamalkan delapan wajib TNI untuk hadir dan mengatasi kesulitan rakyat, kewaspadaan harus tetap ada dan memperhatikan faktor keamanan. “Apabila suatu insiden terjadi, mereka (KKB) melakukan suatu tindakan, kalian harus siap. Tetapi pada dasarnya bahwa kalian tugas di Papua adalah bagaimana mengamankan dan menyelamatkan warga Papua,” imbuhnya.
Ditemui wartawan di sela-sela peninjauan di kebun Kasuari Green, Jenderal Dudung menuturkan, di awal menjabat sebagai Kasad sudah berniat bahwa pertama yang dikunjungi prajurit daerah terpencil untuk melihat sejauhmana kesiapan dan langkah-langkah yang dilakukan di wilayah Papua.
Dia menekankan kepada anggota TNI AD bahwa KKB bukan musuh tetapi saudara-saudara yang belum paham tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Oleh karena itu jangan sedikitpun berpikir untuk membunuh mereka (KKB) kecuali dalam keadaan terpaksa dan mereka yang memulai,” tandas Kasad didampingi Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa dan Kasdam Brigjen TNI Djoko Andoko.
Prajurit TNI di Papua Barat diajak untuk merangkul KKB dengan berbagai kegiatan dan memberikan pemahaman untuk membangun Papua. ‘’Cinta dan sayangi rakyat Papua. Karena bila sudah terwujud rasa cinta dan kasih sayang maka pembangunan ini akan berjalan sedemikian rupa,’’ tuturnya.
Papua telah sukses meyelenggaran PON 2020. Ini sebagai perwujudan makin membangkitkan semangat kebangsaan dan kecintaan kepada Bangsa Indonesia. TNI AD lanjut Kasad harus tampil sebagai garda terdepan untuk mendukung pemerintah pusat dalam menumbuhkan rasa kebangsaan.
Kasad mengaku bangga dengan konsep Pangdam Kasuari, yakni membekali prajurit yang ditempatkan di daerah terpencil dengan pengetahuan pertanian, peternakan. Harapannya, TNI hadir membantu masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya. “Saya katakan, TNI hadir di tengah-tengah kesulitan rakyat apapun bentuknya. Dia harus mengabdi pada masyarakat, jangan sampai merasa mencekam dan sebagaianya, tapi timbulkan rasa aman, kesejahteraan dan kebahagian bagi mereka,” tuturnya.
Arahan Kasad dihadiri Pangdam, Kasdam, Danrem 181/PVT, Danrem 182/JO dan para perwira lainnya. Setelah memberi arahan, Kasad berkunjung ke kebun Kasuari Green didampingi istri. Juga melakukan peninjauan markas Kodam Kasuari, hingga kemudian ke Bandara Rendani terbang ke Makassar untuk melanjutkan lawatan ke Kodam Hasanuddin.
Yan Warinussy, SH, selaku Juru Bicara Jaringan Damai Papua (JDP) menaruh harapan pada pernyataan Kasad TNI Jenderal Dudung Abrurachman agar prajuritnya tidak menyakiti hati rakyat di Tanah Papua, serta tidak harus memerangi KKB, melainkan dirangkul.
Dia menilai, pernyataan Kasad ini sungguh memberi harapan lebih tentang bakal terjadinya perubahan dalam pola penanganan aspek keamanan di Tanah Papua ke depan. ‘’Kiranya harapan tersebut tidak sekedar kemudian menjadi retorika belaka. Karena sesungguhnya semua pihak sudah letih bertikai. Apalagi rakyat Papua yang senantiasa menjadi sasaran terdepan di antara konflik senjata antara TNI dan Polri dengan KKB atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN PB),’’ tuturnya.
Warinussy menilai, ungkapan dan pernyataan seorang pemimpin seperti Kasad sungguh memberi harapan bagi terbangunnya persiapan penyelenggaraan dialog damai antara TNI, Polri serta KKB/TPN PB serta rakyat Papua dan sejumlah pihak yang berkepentingan di Tanah Papua. JDP senantiasa berada pada posisi terus memberi dorongan dan bersedia memulai fasilitasi ke arah terbangunnya langkah awal memulai dialog sebagai pintu masuk penyelesaian konflik bersenjata yang telah berlangsung lebih dari 50 tahun di Tanah Papua.
Dukung Perekrutan Khusus Putra-Putri Papua Jadi TNI
Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman merespon positif usulan agar putra-putri asli Papua diberi porsi tersendiri dalam perekrutan calon tamtama atau bintara TNI AD. Bahkan, Kasad mengatakan, dirinya telah memberi kewenangan penuh kepada Pangdam, Danrem dan Dandim untuk mendukung pemerintah daerah dalam kaitannya dengan rekrutmen putra daerah Papua untuk menjadi anggota TNI AD.
“Saya sangat mendukung. Saya sudah perintahkan kepada Pangdam, Danrem dan para Dandim, punya kewenangan penuh untuk mendukung kewenangan pemerintah daerah kaitannya dengan rekrutmen putra daerah di sini (Papua). Tetapi, tetap dengan proses pelaksanaan seleksi seperti biasanya,’’ ujar Kasad menjawab pertanyaan Radar Sorong, dalam kunjungan di Manokwari, Kamis (25/11).
Pemberdayaan terhadap putra-putri asli Papua juga menjadi tanggung jawab TNI AD. Diharapkan para putra daerah dapat tumbuh menjadi generasi yang menjadi garda terdepan dalam program kegiatan kemiliteran. “Di situ mereka akan ditempatkan sebagai kader-kader bangsa yang nantinya bisa melaksanakan tugas-tugas kemiliteran, mengajak masyarakat, membina masyarakat dan menimbulkan rasa aman di wilayah ini,” tuturnya.
Pada kunjungan di Kodam XVIII/Kasuri, kemarin, Kasad sempat berbincang-bincang dengan para Korps Wanitas Angkatan Darat (Kowad) yang merupakan putri-putri asli Papua, perekrutan bintara Otsus Papua tahun 2020. Kasad memberi semangat agar para Kowad putrid-putri asli Papua ini untuk mengabdikan diri dengan tulus.
Sebelumnya, Gubernur Papua Barat Drs Dominggus Mandacan telah menemui Kasad sebelumnya, Jenderal TNI Adhika Pratama di Marbes TNI AD, di Jakarta pada awal Oktober 2021 lalu. Gubernur mengusulkan kepada Kasad agar ada kuota Tamtama khusus putra-putri asli Papua.
Pada kesempatan ini, Gubernur yang datang bersama Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa. Gubernur sekaligus menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kasad yang telah merealisasikan 1.000 kuota bintara khusus putra-putri Papua (Otsus). Para bintara Otsus ini telah selesai menjalani pendidikan dand ditugaskan di Kodam XVIII/Kasuari.
Gubernur segera menindaklanjuti pertemuan dengan Kasad ini, membuat surat permohonan permintaan kuota calon Tamtama khusus putra-putri asli Papua. Tentunya, seluruh pembiayaan mulai dari proses seleksi hingga pendidikan akan ditanggung Pemerintah Provinsi Papua Barat bersama kabupaten/kota. (lm)