Kepala BPSDM Kementerian PUPR : Ini Penilaian Tersendiri Bagi Kami
SORONG – Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras, kerja cerdas dan kerja iklas. Kalimat ini pantas disematkan kepada sosok Dr. Zepnat Kambu,ST,MT yang saat ini menjabat Kepala Balai Pembangunan Jalan Nasional Wamena Provinsi Papua Pegunungan. Berapa tidak, salah satu putra terbaik A3 Maybrat Papua Barat Daya ini telah menyelesaikan pendidikan doctoral di Fakultas Teknik Sipil Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar dengan predikat cumlaude pada Selasa (7/3).
Menyandang gelar doktor, Zepnat yang kelahiran 25 April 1973 di Kampung Kyahai Ayamaru, resmi tercatat sebagai mahasiswa lulusan program pasca sarjana Unhas dengan nomor urut 244. Rekan seangkatannya yang lebih dulu sidang promosi doktor di hari yang sama, Junaidi, yang kesehariannya menjabat Kepala Balai PJN Kalimantan Timur, tercatat lulus cumlaude dan menempati nomor 243. Menempuh pendidikan doctoral selama 2 tahun 3 bulan di Unhas, Dr Zefnat Kambu mengambil desertasi dengan judul “Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Infrastruktur Jalan Trans Papua (Studi Kasus, Segmen V Jalan Trans Papua Di Kabupaten Nduga).
Kabupaten Nduga sendiri merupakan satu dari kabupaten di Provinsi Papua Pegunungan yang selain sering berkonflik karena faktor kesenjangan sosial, ekonomi, dan kesejahteraan, juga faktor perbedaan idealisme. Oleh karenanya, dengan mengambil judul desertasi dengan metode Kombinasi Analisis Model Bottom Up (KAMBU) dan (Partisipasi masyarakat) mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat orang asli Papua.
Selama hampir satu jam, promovendus Zepnat Kambu diuji oleh delapan penguji yakni, Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST.MT ( Pj. Gubernur Papua Selatan) sebagai penguji External, Prof. Dr. Ing. Ir. M. Yamin Jinca, M.STr selaku promotor, Prof. Dr. Ir. H.M. Saleh Pallu, M.Eng selaku copromotor, Prof. Dr.Eng.Ir.M. Isran Ramli, ST.MT, sebagai copromotor, Para Penguji Internal, Prof. Ir. Sakti Adji Adisasmita, M.Si.,M.Eng. Sc., P.h.D. Prof. Dr. Ir. H.M. Wihardi Tjaronge, ST., M.Eng, Prof.Dr. Ir. Sumarni Hamid Aly ST.MT dan Dr. Eng.Ir. Muralia Hustim, ST.MT.
Atas prestasi pencapaian gemilang yang dicapai, suami terkasih dari Marlince Maubuay dan ayah dari Kezia Bensalom Kambu, Israel Saul Kambu dan Israella Kerenhapukh Kambu tersebut pun mengucap syukur kepada Allah Ellohim Israel yang telah menyertai dan memberkatinya sampai di proses ini. Tanah Papua Khususnya Wilayah Pegunungan (La Pago), Kata Anak Bungsu dari Saul Kambu (Alm) dan Benselina Homer/Wafom (Alm) merupakan wilayah yang unik dengan kompleksitas masalah yang relatif rumit.
Alumni Teknik Sipil Uncen dan Pasca Sarjana Unhas Makassar itu mengatakan, niatan dan komitmen pemerintah untuk membangun tanah Papua dengan pendekatan peningkatan aksebilitas jalan terkadang mengalami hambatan. Hal ini dipicu karena ekosistem lingkungan dan budaya unik tadi, oleh karenanya dengan metode KAMBU yang paparkan dalam ujian Desertasi dapat ditawarkan kepada pemerintah untuk menjadi model solusi yang ditawarkan untuk membangun tanah Papua. “Program boleh dari atas, fiskal boleh dari atas (Pemerintah), tapi program harus dari bawah (Masyarakat Pribumi) agar sinergisitas untuk mencapai peningkatan kesejahteraan itu bisa dapat terwujud,” tutur PNS Kementerian PUPR dengan Pangkat Penata IIId tersebut sembari menandaskan bahwa tanah Papua harus dibangun dengan hati, dengan jiwa dan raga untuk mau melayani.
Mewakili Menteri PUPR, Kepala BPSDM Kementerian PUPR, Dr. Ir. Khalawi AH, M.M., M.Sc. menyatakan pihaknya bangga karen dua putra terbaik di Kementerian PUPR bisa menyelesaikan pendidikan Doctoral di Unhas Makassar dengan waktu singkat hanya dua tahun tiga bulan dengan predikat cumlaude. “Pembangunan IKN dan juga Tanah Papua sangat membutuhkan orang orang seperti mereka ini ya. Ini menjadi penilaian tersendiri bagi kami di PUPR ya, bahwasanya pembangunan dipapua harus melibatkan masyarakat sebagai obyek dalam pembangunan,” ucapnya.
Turut hadir menyaksikan momentum penting tersebut, Prof. Baltasar Kambuaya, M.BA, Drs. Yosafat Kambu bersama istri, serta keluarga besar lainnya. Momen bahagia itupun diakhiri dengan sesi foto dan jamuan kasih bersama. (ris)