MANOKWARI – Badan Pekerja Klasis Gereja Kristen Indonesia (GKI) Manokwari memastikan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-167 Pekabaran Injil di Tanah Papua, akan digelar secara internal di masing-masing gereja. Hal itu sesuai keputusan bersama antara pimpinan Sinode, Denominasi Gereja dan pemerintah daerah untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19.
“HUT PI tanggal 5 Februari 2022 ini, perayaannya dilakukan masing-masing gereja,” kata Wakil Ketua Badan Pekerja Klasis GKI Manokwari, Pendeta Melkianus Warfandu saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kamis (3/2).
Dengan adanya keputusan bersama, maka pihak Klasis GKI Manokwari tidak melakukan pembentukan panitia perayaan. Namun, ada sejumlah kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka memperingati HUT Pekabaran Injil tahun 2022 yaitu Lomba Gerak Jalan, Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) dan bakti sosial lainnya. ”Panitia tidak dibentuk, tapi tanggal 2 sudah ada beberapa kegiatan,” ucapnya.
Ia melanjutkan, keputusan tidak merayakan HUT Pekabaran Injil secara massal adalah tanggung jawab mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir. Oleh sebab itu, para tamu dari luar Manokwari yang telah tiba disarankan agar berbaur dengan masyarakat melalui ibadah di masing-masing gereja pada 5 Februari. ”Tahun 2022 ini masih ada pandemi,” jelas dia. ”Tapi kalau ada tamu-tamu yang datang, ya kita sebagai gereja dan pemerintah siap memperhatikan tamu-tamu itu,” ujar Pendeta Melkianus menambahkan.
Tanpa perayaan massal, jemaat diharapkan tetap memaknai sejarah masuknya Injil ke Tanah Papua melalui Pulau Mansinam 5 Februari tahun 1855 lalu dengan menjaga harmonisasi dan toleransi antar umat beragama. ”Kalau mau ziarah ke lokasi-lokasi bersejarah, silakan saja,” ujar Pendeta Melkianus.
Ia menambahkan, ketika bencana non alam Covid-19 melanda dunia termasuk Papua, perayaan HUT Pekabaran Injil tidak dilakukan secara massal sejak tahun 2021 demi mengantisipasi penyebaran virus. Sehingga, ini menjadi tahun kedua Klasis GKI Manokwari tidak menyelenggarakan HUT Pekabaran Injil secara massal. ”Tanggal 5 Februari itu libur resmi se-Tanah Papua, maka mari kita menghormati satu sama lain dalam kebersamaan,” pungkasnya. (fw)