Elisa Kambu: Dirayakan Sederhana, Semua Karena Anugerah Tuhan
SORONG– Rabu 12 Maret 2025 menjadi hari istimewa bagi sosok Elisa Kambu, S. Sos. Betapa tidak, orang nomor satu yang baru saja didaulat rakyat menjadi orang nomor satu di provinsi termuda, Papua Barat Daya (PBD) tersebut, atas perkenaan Tuhan telah dikaruniai pertambahan usia 61 tahun.
Sebagai orang nomor satu di provinsi ini (PBD), Elkam (sapaan akrab Elisa Kambu) bisa saja menggunakan fasilitas yang melekat padanya untuk merayakan hari jadi secara protokoler pemerintahan dan atau merayakannya di hotel berbintang bersama keluarga, kerabat atau orang orang dekat.
Sayangnya itu tidak terlalu penting bagi seorang Elkam. Menurut Bupati Asmat dua periode itu yang terpenting adalah doa dan ungkapan syukur yang patut dipersembahkan dalam kesederhanaan. Keputusan itu terlihat saat momentum perayaan Hari jadi ke-61 tahun yang dirangkai dengan ceremoni pembukaan Rapat Kerja Nasional I Gereja Baptis Anugerah Indonesia (GBAI) yang berlangsung di Kantor Pusat GBAI.
Selain diundang menyampaikan sambutan sekaligus membuka Rakernas I GBAI, gubernur juga berkesempatan merayakan hari jadi bersama para perwakilan duta Kristus (hamba Tuhan) dan umat Tuhan yang datang dari tujuh wilayah se-tanah air.

“Karena hari ini saya berulang tahun, jadi saya menyanyi satu lagu pujian. “Hidup ini adalah kesempatan, hidup ini untuk melayani Tuhan, jangan sia – siakan waktu yang Tuhan beri, hidup ini harus jadi berkat. Oh Tuhan pakailah hidupku, selagi aku masih kuat, bila saatnya nanti ku tak bedaya lagi hidup ini sudah jadi berkat” tutur Elisa dalam syair pujiannya.
Tidak hanya itu, pujian kedua juga dipanjatkan kepada Tuhan sebagai rasa ungkapan syukur ketika kotak kue ulang tahun yang disiapkan oleh tim kerja Raker I, didampingi istri terkasih.
“Jalan Tuhan, bukan jalan ku, jangan bimbang ataupun ragu, nantikan Tuhan melakukan semua,indah pada waktunya. Pada Tuhan masa depanku, pada Tuhan ku srakhkan hidupku, nantikan Tuhan berkarya indah pada waktunya” Demikian syair pujian yang dinyanyikan dengan nada persembahan syukur sambil bergelimang airmata haru dan syukur.
Melengkapi suka cita bersama, gubernur defenitif pertama di PBD itupun dipersilahkan membakar lilin ultah, meniup lilin, memotong sekaligus membagikan kue ultah kepada para tokoh, hamba Tuhan dan perwakilan umat Tuhan dan perwakilan seorang anak balita yang hadir dan diakhiri dengan jamuan kasih bersama.(ris)