ILAGA – Bupati Kabupaten Puncak Provinsi Papua, Willem Wandik,SE,M.Si menyesalkan terjadinya kontak senjata di Kampung Tigilobak Distrik Gome pada Kamis 27 Januari lalu yang menyebabkan tiga anggota TNI Satgas YE 408/SBH gugur, sebab yang berhak mengambil nyawa manusia hanya Tuhan. “Hukum alam maupun hukum Tuhan sama tidak boleh membunuh,” kata Willem Wandik.
Dikatakan, khusus untuk wilayah di Papua yang rawan konflik seperti di Kabupaten Puncak, susah untuk dikatakan aman karena penembakan susah diprediksi, karena kelompok bersenjata ini punya pimpinan masing-masing. Bahkan kata Bupati Puncak, yang luar biasa kelompok ini juga ternyata didalamnya ada anak- anak yang sebenarnya masih mencari jati diri. Anak usia SD dan SMP sudah memegang senjata, dan mereka ini yang susah untuk dikendalikan. ”Anak-anak yang terbilang usia masih SMP bahkan SD ini yang susah dikendalikan, mereka inilah yang menjadi masalah dan mengancam bagi kita,” ucapnya.
Menurutnya, pemerintah daerah dan aparat keamanan sudah mengupayakan agar kondisi di Kabupaten Puncak bisa aman dan pembangunan bisa jalan, melalui jalur kompromi bahkan jalur persuasif sudah ditempuh. Sejak Kabupaten Puncak masih bergabung dengan Kabupaten Puncak Jaya sampai dengan sudah mekar usia 13 tahun, ternyata jalur persuasif susah sekali untuk menuju Kabupaten Puncak yang aman, Dirinya sebagai Kepala Daerah Kabupaten Puncak hanya bisa menyarankan agar semua yang warga yang berada di wilayah Kabupaten Puncak agar selalu siaga dalam segala aktivitasnya. ”Sebagai pemimpin, tugas kita menyampaikan agar masyarakat, pegawai beraktfitas seperti biasa. Namun di satu sisi keamanan juga perlu diwaspadai, makanya saya selalu katakan tugas di wilayah rawan seperti ini, kita harus waspada,” jelasnya..
Untuk mengajak masyarakat agar beraktifitas seperti biasa dan menghilangkan rasa trauma pasca penembakan di Distrik Gome, Bupati Puncak ditemani Kapolres Puncak dan Dandim Puncak Jaya, memantau langsung suasana dalam Kota ilaga, sekaligus bertemu dengan warga maupun pedagang di Pasar Ilaga, seraya mengajak masyarakat untuk kembali melakukan aktifitas seperti biasa meski situasi belum benar benar kondusif, dalam rangka menghilangkan rasa trauma di masyarakat. Warga masyarakat sebagian sudah berjualan di Pasar Ilaga, kios-kios juga buka seperti biasa meski belum ramai sebab warga masih trauma dan was was. (al)