SORONG – Sebanyak 31 saksi telah diperiksa dalam rangkaian peristiwa pertikaian dua kelompok massa yang berujung pada pembakaran gedung Double O pada Senin (24/1) malam yang menyebabkan 18 orang meninggal, diantaranya 1 korban bentrok dan 17 orang tewas akibat pembakaran tempat hiburan malam (THM) Double O.
Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Tornagogo Sihombing,S.IK,MSi mengatakan, pihaknya telah mengantongi nama-nama pelaku pembakaran gedung Double O. ”Tidak ada kendala yang kami hadapi dalam proses ini, kami hanya masih melakukan pengejaran,” jelasnya kepada wartawan, Jumat (28/1).
Kapolda berterima kasih kepada masyarakat Kota Sorong yang tidak terprovokasi dengan kasus tersebut, dan para tokoh masyarakat sudah bersepakat menyerahkan masalah kepada pihak kepolisian. ”Tokoh masyarakat sudah sepakat untuk menyerahkan masalah ini kepada pihak kepolisian sehingga kita dapat melaksanakan penegakan hukum secara baik, profesional, dan objektif, sehingga betul-betul kami melaksanakan hukum positif dalam penanganan kasus ini,” tandasnya.
Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Adam Erwindi,S.IK,MH menambahkan, perkembangan kasus pembunuhan dan pembakaran gedung Double O di Kota Sorong, sebanyak 31 saksi telah diperiksa dan nama-nama pelaku telah dikantongi. ”Kami masih bekerja. Semoga dalam waktu dekat akan dilakukan penangkapan terhadap pelaku yang mengakibatkan 17 orang meninggal akibat pembakaran Double O,” ucapnya.
Dijelaskannya, 31 saksi yang diperiksa tersebut merupakan rangkaian dari kasus pertikaian hingga pembakaran gedung Double O. Sebab dalam rangkaian tersebut ada penganiayaan manager hingga penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia. “Juga terkait gedung Double O dibakar atau terbakar masih dalam pemeriksaan saksi-saksi, artinya kejadian pembakaran tersebut masih didalami, sementara olah TKP sudah lebih dari 5 kali dilakukan,” ungkapnya
Menanyakan terkait identifikasi jenazah, Kabid Humas mengatakan berdasarkan informasi awal dari Kabid Dokkes dan Tim DVI Mabes Polri, autopsi telah dilaksanakan terhadap keseluruhan jenazah, tersisa pengambil sampel terhadap 4 keluarga korban. ”Kami masih menunggu keluarga yang dalam perjalanan ke Sorong, sedangkan salah satu keluarga korban melakukan pengambilan sampel di Bandung,” jelasnya. (juh)