Waspada Covid-19 Varian Omicron di Kota Sorong
SORONG – Menyusul terjadinya peningkatan kasus Covid-19 di Kota Sorong, Wali Kota Sorong Drs Ec Lambert Jitmau, MM mengatakan Rumah Sakit Rujukan Covid-19 (RSRC) yang ada di Kampung Baru (ex RSUD, depan Tembok Berlin) itu akan dioperasikan kembali.
Dikatakan Wali Kota, RSRC merupakan rumah sakit yang khusus untuk menangani pasien Covid-19 dengan gejala sedang hingga berat.
”Kalau Covid-19 di Kota Sorong naik lagi maka rumah sakit rujukan Covid-19 harus dioperasionalkan kembali,”tandas Wali Kota, Kamis (10/2).
Namun, sebelum dipakai kembali, lanjutnya bahwa RSRC harus dibenahi dahulu terutama sarana prasarana yang ada di dalamnya, sebelum dioperasionalkan kembali. Yang mana Kepala Dinas Kesehatan dan Sekretaris Satgas Covid-19 harus berkoordinasi dengan Direktur RSRC tentang apa yang harus dibenahi dan dibutuhkan.
”Kita harus benahi dulu di dalamnya, baik itu sarana prasarana maupun yang berhubungan dengan insentif dari para tenaga medis. Karena kita juga harus memperhatikan kesejahteraan para tenaga medis, khususnya yang bekerja menangani pasien Covid-19,”tandas Lambert Jitmau.
Dalam upaya mewaspadai Covid 19 varian Omicron, Wali Jota memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan untuk menggelar rapat koordinasi bersama seluruh direktur rumah sakit pemerintah maupun swasta yang ada di Kota Sorong, hal ini untuk menyamakan persepsi dalam penanganan Covid-19.
”Saya selaku Wali Kota Sorong juga akan mengeluarkan surat yang ditujukan kepada semua direktur rumah sakit, apabila ada pasien Covid-19 maka harus diarahkan ke RSRC,” tegasnya.
Kemudian Koordinator Tim Surfailance Dinas Kesehatan Kota Sorong Jenny Isir menambahkan pasien-pasien Covid-19 yang ada saat ini diterima dan dirawat oleh RSAL Oetojo Sorong, RS Pertamina dan RSUD JP Wanane Kabupaten Sorong.
”Kami berharap RSRC bisa segera beroperasi kembali, supaya pasien-pasien Covid-19 bisa dirujuk semua ke RSRC. Soal tenaga medis maupun sarana dan prasarana, semua sudah siap. Tinggal dukungan operasional terkait makanan dan minuman pasien, oksigen dan lain-lain yang dibutuhkan,” ujarnya.
Jenny mengungkapkan, penularan Covid-19 varian omicron sangat cepat meskipun gejalanya tidak berat seperti varian delta. Tetapi apabila orang yang punya penyakit bawaan bisa mengalami gejala sedang sampai berat dan bagi mereka yang belum vaksin juga bisa merasakan gejala sedang dan berat.
”Tugas kami bagaimana memberikan sosialisasi, edukasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang penularan Covid-19,” pungkasnya.(zia)