SORONG – Puluhan tenaga kesehatan (Nakes) se-Kabupaten Maybrat, Senin (10/10) menggelar aksi demo di alun-alun Fait Mayaf Ibukota Kabupaten Maybrat. Aksi ini sebagai bentuk protes terhadap pemerintah daerah yang dinilai tidak membayarkan tunjangan Tambahan Perbaikan Penghasilan (TPP) sesuai dengan beban kerja mereka.
Dalam aksinya, massa nakes membentangkan spanduk aspirasi diantaranya bertuliskan ‘Tenaga Kesehatan Fungsional Kabupaten Maybrat menolak TPP dan meminta Pemda Maybrat untuk mempertimbangkan dan meninjau kembali tentang TPP berdasarkan beban kerja nakes’. Perwakilan nakes salam orasinya menyatakan beban kerja mereka tidak sama dengan beban kerja pegawai struktural lainnya.
Dalam orasinya, nakes mengancam akan mogok kerja terhitung mulai sejak mereka melakukan aksi demo ini sampai dengan ada jawaban pasti dari pemerintah daerah Kabupaten Maybrat. “Apabila tuntutan kami tidak diperhatikan, maka kami akan melakukan aksi mogok kerja,” kata salah satu orator di hadapan pejabat pemerintah daerah yang hadir. “Kami bekerja tujuh kali dua puluh empat jam. Sampai kalau tidak ada jawaban, puskesmas dan satu rumah sakit akan kami tutup,” tegasnya.
Aksi demo pun berlanjut dari alun-alun Faitmayaf Kumurkek menuju halaman apel kantor bupati Maybrat. Tak lama kemudian, perwakilan pemerintah daerah Kabupaten Maybrat datang menemui pendemo. Sayangnya, Asisten II Setdakab Maybrat, Engel Turot dan Asisten I Setdakab Maybarat, Menase Karet, yang saat itu mewakili Pj Bupati Maybrat untuk menyampaikan jawaban pemerintah, tidak direspon baik oleh massa pendemo karena mereka menuntut harus Pj Bupati yang hadir secara langsung memberikan jawaban kepada kepada mereka.
Berdasarkan konfirmasi dari orang dekat Pj Bupati, saat aksi demo nakes menuntut TPP ini berlangsung, di saat yang bersamaan orang nomor satu di Kabupaten Maybrat yang baru melaksanakan tugas pemerintahan satu bulan lebih, sedang melaksanakan kunjungan kerja ke Aitinyo meninjau pariwisata Danau Uter, sehingga tidak bisa menemui langsung para pendemo. (ris)