• Profil
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
Sabtu, 15 November 2025
  • Login
Radar Sorong
Advertisement
  • Berita Utama
  • Metro Sorong
  • Sorong Raya
  • Lintas Papua
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Sport
  • Feature
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Metro Sorong
  • Sorong Raya
  • Lintas Papua
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Sport
  • Feature
No Result
View All Result
Radar Sorong
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Berita Utama

Tolak Pemaksaan Vaksin di Tanah Papua

by admin
20 Desember 2021
in Berita Utama
0
Tolak Pemaksaan Vaksin di Tanah Papua

Mananwir Paul Finsen Mayor

Share on FacebookShare on WhatsApp
ADVERTISEMENT

Ketua DAP : Apakah aturan ini tidak melanggar HAM?

AIMAS – Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Doberay dengan tegas menolak pemaksaan vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. Pernyataan tersebut diungkapkan Ketua DAP Wilayah III Doberay, Mananwir Paul Finsen Mayor kepada Radar Sorong, Minggu (19/12).

 Pernyataan tersebut diungkapkan Paul setelah melihat dinamika akibat vaksinasi belakangan ini. Menurutnya, pemaksaan vaksin bagi masyarakat di Tanah Papua sangat berbahaya dan dapat melahirkan masalah baru. “Pemerintah pusat mengimbau kepada Pemda dan serta aparat TNI-Polri untuk mempercepat proses vaksinasi membuat masyarakat adat Papua tertekan,” ungkap Paul.

Berita Terkait

Kasus Ayah Angkat Cabuli Anak Dibawah Umur, Kanit PPA Sorong Kota Ungkap Kronologis

Kasus Ayah Angkat Cabuli Anak Dibawah Umur, Kanit PPA Sorong Kota Ungkap Kronologis

14 November 2025
200
Minta Keadilan, Pendamping Hukum Korban Rudapaksa Anak Angkat Desak Pelaku  Ditangkap

Minta Keadilan, Pendamping Hukum Korban Rudapaksa Anak Angkat Desak Pelaku Ditangkap

14 November 2025
79
Bangun Kantor  DPD RI di Papua Barat Daya, Gubernur Hibahkan Lahan 1 Ha

Bangun Kantor DPD RI di Papua Barat Daya, Gubernur Hibahkan Lahan 1 Ha

13 November 2025
83

 Giat razia vaksin yang dilakukan aparat di sejumlah titik juga dinilai salah dan tanpa memiliki dasar hukum. Meski tanpa ada ucapan yang mengharuskan masyarakat untuk bervaksin, namun cara yang diterapkan tersebut dianggap telah memiliki unsur pemaksaan.

ADVERTISEMENT

“Razia vaksin dimana-mana, padahal masyarakat hanya beraktivitas di dalam kota, bukan mau bepergian ke luar daerah yang harus punya sertifikat vaksin. Itu tidak boleh, ada unsur pemaksaan kehendak di situ. Intinya apa dasar hukumnya? Bukannya itu sudah masuk unsur pemaksaan?,” serunya.

Paul juga mengkritik pemerintah atas keputusan pembayaran TPP yang mempersyaratkan ASN-nya telah divaksin. Bagi Paul, aturan-aturan tersebut telah melanggar HAM. “Masyarakat Papua yang merupakan ASN diwajibkan vaksin, kalau tidak berimbas pada pembayaran tunjangan kerja dan sejenisnya. Tersirat unsur paksaan itu. Apakah aturan ini tidak melanggar HAM?,” tanya Paul keheranan.

 Paul menyarankan, Pemerintah harus paham kondisi masyarakat Papua yang rentan dan cepat merespon segala sesuatu dengan tindakan. Sehingga segala keputusan yang menjadi langkah bijak pemerintah perlu disesuaikan dengan kondisi masyarakat adat Papua. Menurut Paul, seharusnya pemerintah pusat lebih giat melakukan vaksinasi di daerah Jawa yg jumlah penduduknya ratusan juta jiwa.

“Ini jadinya aneh karena jumlah penduduk kita sudah sedikit dan dampak penularannya pun terendah di Indonesia. Tapi, terkesan dipaksakan, diintimidasi, tidak bisa ini itu. Jika mau dipaksakan, saya rasa lebih relevan di Jawa sana. Mengapa harus dipaksakan di Tanah Papua yang penduduknya di bawah 5 juta jiwa,” tandasnya.

 Satu hal yang membuatnya semakin bingung, ketika aparat menyisir perkampungan untuk menjemput warga guna mengikuti vaksinasi. Bahkan warga yang belum vaksin dicari-cari.  Menurutnya, hal tersebut sangat tidak logis. Pasalnya masyarakat Papua yang hidup di kampung bisa dibilang sangat jarang turun ke kota. Sehingga potensi penularannya pun sangat kecil.

 Atas tindakan tersebut, tegas Paul, pihaknya tak akan tinggal diam. Ia mengecam, jika sampai ada masyarakat adat yang menjadi korban akibat vaksin, maka DAP Wilayah III Doberay Papua Barat bakal beraksi.

“Intinya tidak boleh ada pemaksaan Vaksin itu pelanggaran HAM. Atas nama Masyarakat Adat Papua Wilayah III Doberay Papua Barat kami menolak pemaksaan Vaksin. Apabila masyarakat kami jadi korban akibat vaksinasi kami akan ambil langkah hukum dan juga akan turun ke jalan,” kecamnya. (ayu)

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Previous Post

Gempabumi Susulan masih Terus Terjadi

Next Post

Hadirkan Ustadz Das’ad Latif, Ribuan Jemaah “Tumpah” di Masjid Al Akbar

Related Posts

Kasus Ayah Angkat Cabuli Anak Dibawah Umur, Kanit PPA Sorong Kota Ungkap Kronologis
Berita Utama

Kasus Ayah Angkat Cabuli Anak Dibawah Umur, Kanit PPA Sorong Kota Ungkap Kronologis

14 November 2025
200
Minta Keadilan, Pendamping Hukum Korban Rudapaksa Anak Angkat Desak Pelaku  Ditangkap
Berita Utama

Minta Keadilan, Pendamping Hukum Korban Rudapaksa Anak Angkat Desak Pelaku Ditangkap

14 November 2025
79
Bangun Kantor  DPD RI di Papua Barat Daya, Gubernur Hibahkan Lahan 1 Ha
Berita Utama

Bangun Kantor DPD RI di Papua Barat Daya, Gubernur Hibahkan Lahan 1 Ha

13 November 2025
83
Nikmati Kuliner yang Tidak Ada di Sorong, Paragon Mall Diserbu Pengunjung
Berita Utama

Nikmati Kuliner yang Tidak Ada di Sorong, Paragon Mall Diserbu Pengunjung

10 November 2025
79
Polhut Sorong Selatan Klarifikasi Pencatutan Nama Gakkum
Berita Utama

Polhut Sorong Selatan Klarifikasi Pencatutan Nama Gakkum

7 November 2025
260
Dikunjungi Kepala BASARNAS, Kantor SAR Sorong Tunjukkan Sarpras Penyelamatan
Berita Utama

Dikunjungi Kepala BASARNAS, Kantor SAR Sorong Tunjukkan Sarpras Penyelamatan

6 November 2025
9
Next Post
Hadirkan Ustadz Das’ad Latif, Ribuan Jemaah “Tumpah” di Masjid Al Akbar

Hadirkan Ustadz Das’ad Latif, Ribuan Jemaah “Tumpah” di Masjid Al Akbar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTISEMENT

Follow Us

Radar Sorong

Radar Sorong telah meluncurkan Portal Berita Online yaitu radarsorong.id yang lebih memudahkan masyarakat mendapatkan informasi terpercaya dan actual dari Harian Pagi Radar Sorong.

Kategori Beritra

  • Berita Utama
  • Ekonomi
  • Essay Foto/Berita Foto
  • Feature
  • Internasional
  • Lainnnya
  • Lintas Papua
  • Metro Sorong
  • Nasional
  • Nusantara
  • OPINI
  • Papua Barat Daya
  • Sepakbola
  • Sorong Raya
  • Sport

Berita Terbaru

Kasus Ayah Angkat Cabuli Anak Dibawah Umur, Kanit PPA Sorong Kota Ungkap Kronologis

Kasus Ayah Angkat Cabuli Anak Dibawah Umur, Kanit PPA Sorong Kota Ungkap Kronologis

14 November 2025
Minta Keadilan, Pendamping Hukum Korban Rudapaksa Anak Angkat Desak Pelaku  Ditangkap

Minta Keadilan, Pendamping Hukum Korban Rudapaksa Anak Angkat Desak Pelaku Ditangkap

14 November 2025
  • Profil
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak

© 2021 - Radar Sorong - Developed by Tokoweb.co

No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Metro Sorong
  • Sorong Raya
  • Lintas Papua
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Sport
  • Feature

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!