

Ketua KKST: Korban Bukan Pelaku Pencuri Anak
SORONG-Wanita paruh baya yang dibakar massa berinisial WS (40) di depan Kompleks Kokoda Km 8 Kota Sorong, bukan pelaku pencuri anak melainkan wanita dengan keterbelakangan mental (gangguan jiwa).
Demikian ditegaskan Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (KKST) Kota Sorong, La Tumpu saat mendatangi Mapolresta Sorong Kota, Selasa (24/1) sekitar pukul 14.20 WIT.
Pantauan Radar Sorong, masyarakat perwakilan ikatan KKST Kota Sorong mendatangi Mapolresta Sorong Kota meminta tindak lanjut atas kasus pembakaran yang menimpa salah seorang warga KKST. Warga KKST meminta agar pelaku ditangkap dalam waktu 1 X 24 jam.
Ketua KKST La Tumpu menjelaskan, korban merupakan warga KKST Kota Sorong yang baru 2 minggu berada di Kota Sorong. La Tumpu menegaskan bahwa korban mengalami gangguan jiwa. Sebab, selama tinggal di rumah Ketua KKST, korban tidak pernah tidur melainkan menyanyi dan bergoyang serta berbicara sendiri.
“Korban ini awalnya naik Kapal dari Bitung menuju Jayapura, namun karena kehabisan tiket korban naik di kapal dengan bayar ke petugas penjaga tangga sebesar Rp 500 ribu. Sampai di atas kapal, uang korban dicuri sehingga tidak bisa beli tiket akhirnya korban diturunkan di Pelabuhan Sorong,”jelas Ketua KKST Kota Sorong.
Kemudian, La Tumpu mendatangi Pelabuhan Sorong dan membawa korban untuk tinggal di rumahnya sambil menunggu kapal tujuan Bau Bau, namun keesokan harinya korban sudah tidak ada. Setelah itu, korban ditemukan di Jembatan puri dan hampir diamuk warga lantaran dicurigai sebagai pencuri anak, sehingga akhirnya dibawa ke Polresta Sorong Kota.
“Tapi, karena kondisi korban gangguan jiwa sehingga yang bersangkutan dibebaskan. Kemudian korban sempat datang ke rumah saya sore hari dan malam harinya korban hilang. Saya tegaskan sekali lagi, korban memang gangguan mental bukan pencuri anak,”pungkasnya.(juh)