Kodam Cenderawasih Bantah Klaim KKB Tembak Mati Prada Enos Aninam
JAYAPURA – Seorang prajurit TNI, Prada Giyade Ramadhani Fattah dari Yonif PR 328/DGH, Sabtu (5/2), ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) hingga terluka di bagian kakinya saat bertugas di Pos Titigi Kabupaten Intan Jaya Provinsi Papua. Kapendam XVII Cenderawasih Kol Inf Aqsha Erlangga di Jayapura mengaku belum bisa menjelaskan kronologi tertembaknya Prada Fattah. Namun dari laporan sementara, terungkap insiden terjadi Sabtu pagi sekitar pukul 08.30 WIT dan setelah penembakan terjadi, dilakukan penambahan personel dari Pos Mamba sekaligus mengevakuasi korban.
Kol Aqsha Erlangga mengatakan korban kemudian dibawa ke Sugapa untuk dievakuasi ke Timika dengan menggunakan Helikopter Caracal TNI-AU. Selain itu dikerahkan pula helikopter milik Penerbad Bell-412EP dan tiba di Timika pukul 14.00 WIT. “Korban saat ini masih berada di RSUD Timika. Kondisi korban sadar dan mudah-mudahan kondisi korban segera pulih,” kata Aqsha. Selama 2021 tercatat 34 kasus kekerasan yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya, baik itu penembakan, kontak tembak, penganiayaan maupun pembakaran. Tujuh anggota TNI AD terluka dan empat orang meninggal dunia.
Sementara itu, Kodam XVII Cenderawasih membantah klaim KKB yang mengaku menembak mati (Alm) Prada Enos Aninam di Kampung Titigi, Distrik Sugapa Kab. Intan Jaya pada hari Sabtu (5/2) pagi hari pukul 06.00 WIT. Kolonel Aqsha Erlangga mengatakan, (Alm) Prada Enos merupakan personel Bekangdam XVIII/Kasuari bukanlah korban penembakan KKB, melainkan meninggal dunia karena kecelakaan tunggal di Manokwari Provinsi Papua Barat. ”Almarhum Prada Enos Aninam mengalami kecelakaan lalulintas pada Sabtu (5/2) pagi sekitar pkl. 06.00 WIT di Jalan Palapa SMAN 1 Manokwari saat mengendarai sepeda motor Honda CRF,” jelas Kolonel Aqsha Erlangga. ”Kemudian Prada Enos Aninam dibawa ke Rumah Sakit Umum Manokwari dan langsung ditangani oleh Dokter, kemudian oleh dokter dinyatakan sudah meninggal dunia,” tambah Kapendam XVII/Cenderawasih.