SORONG-Ketua Yayasan Bukit Zaitun Jakson Richard Jumame,SE.MSi dan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIE) Bukit Zaitun Sorong Johana K. N. Kamesrar, SE dilantik Kesbangpol Kota Sorong Hendrikus Momot, Jumat (29/9) di Aula J.A. Jumame Km 8.
“Sebagai Ketua, Program kedepan kita nanti sesuai dengan peraturan kita. Ini sekarang kita pergantian ketua STIE. Nanti saya akan laporkan ke Dikti. Karena untuk kepengurusan yang baru kami sudah laporkan ke Dikti,” katanya.
Diakuinya bahwa memang sebelumnya, belum ada laporan ke Dikti. Dari tahun 2010 sampai saat ini tidak ada laporan.
“Sehingga kami kemarin dari Kementerian mengeluarkan AHU. Kita punya Pernyataan Perubahan Anggaran Dasar tahun 2023, saya sudah laporkan kita pengurusan. Kami nanti akan mendukung untuk struktur STIE,” jelasnya.
“Harapan ke depan kita mau supaya kampus ini i lebih maju lagi, berkembang karena beberapa tahun ke belakang ini kampus ini mengalami penurunan yang signifikan.
“Kita bisa lihat mahasiswa sedikit saja. Kalau kita mau lihat kampus ini tidak sehat. Jadi sebagai ketua yayasan, kami harus ambil alih. Kami harus perbaiki. Kalau sakit kan kita harus obati supaya dia kembali kembali sesuai dengan harapan. Daripada almarhum Bapak pendiri yayasan ini bahwa kita harus memperdayakan kembali generasi Papua lewat pendidikan,” pungkasnya.
Ketua STIE Bukit Zaitun Sorong Johana K. N. Kamesrar,SE menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan Yayasan Bukit Zaitun.
“Terima kasih untuk kepercayaan ini. Kedepan karena kami diberikan tanggung jawab, jadi kita harus bikin perubahan, dengan program-program yang ada,” tegasnya.
Dikatakan pihaknya akan bersinergi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat Daya, karena perguruan tinggi itu berada di Provinsi.
“Dengan pertolongan Tuhan akan mengembalikan apa yang menjadi cita-cita dari orang tua terkait bapak almarhum J.A. Jumame,” pungkasnya.
Dikatakan bahwa ada 5 program studi yakni Akuntansi, Manajemen, Ekonomi Pembangunan, Pajak, Manajemen Keuangan.
“Karena tadinya kita 5 prodi, tapi berjalannya waktu tidak tahu mengapa menjadi 2 prodi. Sehingga kalau 2 saja tidak memenuhi syarat jadi seharusnya sudah tutup. Sehingga saya akan mengembalikan 3 prodi tersebut. Saya di Bukit Zaitun sejak tahun 2008 smpe hari ini. Tidak pernah pindah meski ada tawaran dari kampus-besar besar,” pungkasnya.(zia)