
SORONG – Pemerintah Kabupaten Tambrauw menegaskan komitmennya terhadap sektor kesehatan dan pendidikan sebagai prioritas utama dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbangda) Otonomi Khusus Tahun 2026.
Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Kabupaten Tambrauw Yeskiel Yesnath saat mengikuti kegiatan Musrenbang tingkat kabupaten/kota se-Papua Barat Daya yang digelar di Panorama Hotel, Kamis (15/6).
Bupati menyampaikan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi fokus utama pemerintah daerah untuk mendorong pembangunan berkelanjutan. Kemudian menempatkan kesehatan dan pendidikan sebagai fondasi utama pembangunan. Akses pelayanan kesehatan yang merata dan pendidikan berkualitas harus menjadi hak bagi seluruh masyarakat.
Ia mengatakan bahwa Musrenbangda Otsus kali ini bertujuan merumuskan dan menyusun rencana program pembangunan yang didukung oleh Dana Otonomi Khusus.
“Salah satu program strategis yang menjadi prioritas adalah peningkatan pelayanan dasar di bidang kesehatan dan pendidikan. Rumah Sakit di Kabupaten Tambrauw, misalnya, telah mengalami peningkatan pelayanan yang signifikan. Puji Tuhan, tahun ini status rumah sakit tersebut telah dinaikkan karena kualitas pelayanannya yang semakin baik,”kata Bupati Tambrauw.
Yeskiel juga menjelaskan bahwa pembiayaan program pembangunan ke depan akan dikelompokkan ke dalam tiga kategori pengerjaan yakni usulan dananya dikerjakan dari pemerintah provinsi, Kabupaten Tambrauw, serta usulan dana pengerjaannya dikelolah oleh pemerintah pusat.
“Ke depan, kita masih menghadapi tantangan besar, terutama karena Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah kita masih tergolong rendah, yaitu 57,3,” kata pria murah senyum tersebut.
Menurutnya, Melalui Dana Otsus, sejumlah program strategis telah dirancang dengan alokasi anggaran besar, di antaranya program Masyarakat Bangun Generasi (MBG), Sekolah Sepanjang Hari, dan Sekolah Rakyat.
“Khusus untuk Sekolah Rakyat, Bupati menilai program ini sangat cocok diterapkan di Kabupaten Tambrauw karena mampu menjangkau anak-anak usia sekolah di daerah terpencil,” katanya.(zia)