JAYAPURA – BMKG mencatat gempa bumi susulan di Kota Jayapura, Papua telah terjadi 271 kali pascagempa M 4,9. Gempa ini dikategorikan dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal yang melintas di wilayah Kota Jayapura. “Hingga pukul 10.55 WIT, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 271 aktivitas gempa bumi susulan,” ucap Kepala BMKG Wilayah V Yustus Rumakiek dalam keterangannya kepada wartawan seperti dikutip dari detikcom, Rabu (4/1/2023).
Yustus mengatakan, aktivitas gempa itu merupakan gempa bumi susulan dari gempa bumi utama M 4,9 Jayapura yang terjadi Senin (2/1). Di antara gempa susulan itu, salah satu yang cukup terasa kuat yakni gempa berkekuatan M 4,2 yang terjadi pada pukul 10.39 WIT pagi tadi. Gempa dengan kedalaman 10 kilometer tersebut terletak di titik koordinat 2,46 lintang selatan dan 140,69 bujur timur. Pusat gempa berada di laut pada jarak 15 kilometer timur laut Jayapura. “Disusul kemudian gempa bumi pada pukul 10.42.59 WIT dengan magnitudo M 3,6. Kedua gempa bumi ini memiliki kedalaman yang sama, yaitu 10 km,” tambah Yustus.
Menurutnya, gempa bumi tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal berdasarkan lokasi episenter dan mekanisme patahan. Guncangan terjadi akibat adanya aktivitas sesar lokal yang melintas di wilayah Kota Jayapura. “Gempa bumi M 4.2 dirasakan oleh masyarakat di daerah Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura dengan skala intensitas III-IV MMI. Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi,” jelasnya.
Sementara gempa bumi M 3,6 dirasakan oleh masyarakat di Kota Jayapura II-III MMI. Artinya, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. “Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,” tutur Yustus. (sar/hmw/detikcom)