Diantara Ribuan Pelayat, Iring-iringan kendaraan Padati Jalan Raya
SORONG – Isak tangis keluarga dan kerabat pecah saat melepas kepergian Almarhum Khani Rumaf, korban yang meninggal akibat luka bacok dalam insiden bentrok di Double O Km 10.
Ayah, ibu dan istri Almarhum tampak tersedu-sedu tak kuat menahan beban berat kabar duka tersebut. Kepergian Almarhum Khani Rumaf yang secara tiba-tiba setelah menjadi korban pertikaian dua kelompok pada Senin(24/1) malam, bak petir di siang bolong bagi keluarga dan kerabat. Tak satupun yang memyangka bahwa sosok yang dikenal ramah serta tegas, berpulang dengan cara tak disangka-sangka.
Almarhum Khani Rumaf berpulang pada usia 27 tahun, meninggalkan seorang istri. Almarhum merupakan mahasiswa semester 3 Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sorong. Saat berpulang, almarhum meninggalkan jabatan sebagai Wakil Presiden BEM UMS, Sekretaris KNPI Sorong Timur, serta Komandan Brigade Badan Komunikasi Pemuda Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Sorong. Almarhum juga dikenal aktif dalam berbagai organisasi.
Pergaulannya yang luas membuat kepergiannya mengundang banyak simpati. Bukan saja dari teman sejawat, beberapa tokoh penting juga tampak hadir menyampaikan rasa bela sungkawa. Tak terkecuali anggota DPD-RI, Sanusi Rahaningmas yang turut mengantarkan jenazah Almarhum Khani Rumaf hingga menuju peristirahatan terakhir. Selain Sanusi Rahaningmas, anggota DPRD Kota Sorong Safruddin Sabonnama dan Ketua MUI Kota Sorong Abdul Manan Fakaubun juga turut melayat ke rumah duka.
Baca Juga : Alm Ridwan Dodoh Sosok yang Humble
Pantauan Radar Sorong, Selasa (25/1), ribuan pelayat memadati rumah duka sejak pukul 12.00 WIT. Usai disalatkan di masjid kompleks BTN, jenazah almarhum dibawa menuju ke tempat peristirahatan terakhir di TPU KM 10. Sejumlah aparat keamanan tampak siaga di beberapa titik yang akan dilewati rombongan pelayat.
Pantauan terakhir di TPU, pemakaman selesai tepat pada pukul 15.00 WIT. Mewakili pihak keluarga, Sanusi Rahaningmas mengungkapkan dirinya sangat mengayangkan permasalahan yang terjadi. “Almarhum ini adalah orang yang baik, temannya ribuan orang di kota ini. Dia berkecimpung di seluruh organisasi, di segala lini, kegiatannya positif dan sangat luar biasa. Cara berbicara almarhum sangat sopan, tidak pernah kasar apalagi kepada orang tua. Dibuktikan hari ini bukan saja masyarakat tetapi seluruh handaitaulan juga hadir,” kata Sanusi Rahaningmas.
Sanusi mengajak semua pihak turut mendoakan almarhum dan memgambil hikmah dari kejadian tersebut, bahwa meninggalnya almarhum sudah menjadi bagian dari takdir Allah. “Yang namanya hidup mati seseorang memang di tangan Allah, tetapi jika kematian dengan cara seperti ini tentu membangkitkan amarah. Tetapi mari kita ambil hikmah bahwa meninggalnya almarhum, bagaimanapun caranya, doa adalah pengantar terbaik,” ujarnya berkaca-kaca.
Sanusi juga mengimbau agar seluruh masyarakat dapat menahan diri dan dapat menyerahkan permasalahan tersebut kepada pihak berwajib. Ia juga berharap tidak ada lagi pihak lain yang memanfaatkan situasi ini untuk melakukan provokasi atau tindakan merugikan lainnya. (ayu)