

Dalam Pembangunan di Tanah Papua dan Optimalisasi Otsus
BIAK- Guna mendorong peran aktif media dalam pembangunan daerah dan optimalisasi otonomi Khusus (Otsus) di Tanah Papua. Wahana Visi Indonesia (WVI) memperkenalkan United States Agency for International Development (USAID) kolaborasi, dalam kegiatan Opening Ceremony yang berlangsung di Supernova Cafe, Biak Papua (16/3).
Opening ceremony yang dikemas dalam Peningkatan kapasitas media lokal tersebut bertemakan Peran strategis media dalam pembangunan daerah dan optimalisasi Otonomi Khusus di tanah Papua. Dimana, sekitar 31 media lokal terlibat dalam kegiatan Usaid Kolaborasi.
Kegiatan tersebut guna meningkatkan kapasitas media lokal dalam membangun Papua dan optimalisasi Otonomi Khusus (Otsus) di Tanah Papua. Program ini merupakan hasil desain bersama (co-creation) dengan Bappenas dan Kementerian Dalam Negeri yang didanai oleh United States Agency for International Development (USAID).
Dan, diimplementasikan selama tahun 2022 – 2027 oleh Wahana Visi Indonesia (WVI) bersama mitra, yakni International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) dan Kitong Bisa Foundation (KBF).
Wahana Visi sendiri sendiri sudah berada di 17 provinsi, salah satunya Papua. WVI, memperkenalkan Usaid Kolaborasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan Orang Asli Papua (OAP) khususnya dalam optimalisasi dana Otsus yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat maupun seluruh anak di tanah Papua.
Sementara itu, dengan adanya kegiatan Usaid Kolaborasi juga sebagai awal dari momentum kerja sama dengan Media Lokal dalam membangun Papua.
Melalui Zoom Meeting, Head Of Public Engagement and Communication WVI, Yuventa menjelaskan media memiliki peranan strategis dan luar biasa dalam mendukung upaya Wahana visi Indonesia.
Sementara itu, bertempat di salah satu cafe di Biak, Direktur WVI yang diwakili oleh Chief of Party USAID Kolaborasi, Caroline Tupamahu, menuturkan Usaid Kolaborasi adalah program yang diidanai oleh pemerintah Amerika yang bertujuan untuk optimalisasi Otsus dalam mempercepat kesejahteraan orang asli Papua melalui tata kelola pemerintahan yang baik.
“Kata kuncinya adalah Optimalisasi Otsus, Kesejahteraan OAP dan Tata Kelola Pemerintahan. Implementasi Wahana visi Indonesia bersama mitra, yaitu International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) dan Kitong Bisa Foundation (KBF),”ujarnya.
Dalam 5 tahun, yakni sejak tahun 2022 hingga tahun 2027 oleh Wahana Visi Indonesia (WVI) diharapkan ada empat hasil besar yang dicapai pertama adanya peningkatan kapasitas dari pemerintah daerah dalam proses perencanaan penganggaran pengelolaan sehingga pemanfaatan dari otonomi khusus.
“Kedua, kolaborasi adalah peningkatan kapasitas baik dari pemerintah dan modul. Ketiga adanya peningkatan keterlibatan OAP dalam proses perencanaan, jadi tidak hanya di Pemda tetapi juga di masyarakat agar masyarakat tahu hak dan mendapatkan manfaatkan dari hak mereka, sehingga masyatakat pun sejahtera,”ujarnya.
Keempat, adanya fasilitas Pendidikan dan Pelatihan pada siswa dan mahasiswa dalam mempercepat Pembangunan Daerah.
Usaid Kolaborasi sudah memiliki berbagai program kerja sejak tahun 2022 hingga tahun 2027, tentunya fokus pada keberpihakan Orang Asli Papua.”Program kita, peningkatan kapasitas Pemda agar bisa responsif dan masyarakat juga harus ditingkatkan partisipasinya,”ujar Caroline.
Oleh sebab itu, sambung Caroline media berfungsi sebagai informasi, pendidikan, hiburan juga sebagai pengawas sosial.”Media sangat penting bagi kami di Usaid Kolaborasi. Kami harap, kita bisa bekerja sama selama 4 tahun guna mengedukasi kepada masyatakat, karena media sebagai kontrol sosial,”ungkapnya.
Keuntungan lainnya, kegiatan Usaid Kolaborasi juga berdampak luar biasa pada media lokal di Tanah Papua, salah satunya media dapat mengetahui perubahan-perubahan pada Otsus tahun 2021.(juh)