SORONG- Diiringi isak tangis mendalam dari ibunda dan keluarga tercinta, korban pembunuhan sadis di Pantai Saoka, Kesya Irena Yola Lestaluhu (20), Senin (13/1) sekitar pukul 14.00 Wit dimakamkan di pekuburan umum Rufei.

Prosesi pemakaman diawali dengan ibadah di rumah duka di Rufei yang dipimpin Pdt Ford Sahertian. Ibadah pemakaman yang dihadiri, tetangga, kerabat dan reka-rekan korban berlangsung khidmat.
Saat pelayat diberi kesempatan untuk melihat jenasah korban yang terakhir kalinya, ibu korban, Amina Latale yang berdiri di samping peti jenasah menangisi kepergian puteri tercintanya. Demikian pula tampak beberapa kerabat dan rekan alm juga tak kuasa menahan isak tangisnya.
Pantauan media ini, iring-iringan kendaraan yang mengantar jenasah korban ke TPU Rufei cukup panjang dan menarik perhatian warga yang melintas di sekitar Rufei. Tiba di TPU Rufei, peti jenasah diturunkan dari mobil jenasah dan kemudian dipikul dengan berjalan kaki sampai ke lokasi pemakaman yang berada di posisi agak mendaki.
Ibadah di tempat pemakaman berlangsung singkat. Usai pemakaman, keluarga, tetangga, rekan-rekan almarhum dan kerabat lainya menyimpan harapan mendalam kepadaSorong Barat untuk mengungkap kasus terbunuhnya Kesya yang biasa disapa Anisa.
Keterangan yang dihimpun media, ini, korban dihabisi dengan cara yang sangat sadis hingga di tubuhnya ditemukan lebih dari 20 tusukan. Siapa pelaku pembunuhan sadis ini akhirnya terungkap. Komandan POM Lantamal XIV Letkol CPM Dian Sumpen mengakui adanya dugaan keterlibatan oknum anggota TNI AL.
“Dari hasil penyelidikan Polresta, ada indikasi keterlibatan oknum anggota kami. Setelah kami berkoordinasi, akhirnya diketahui pelaku adalah anggota dari Koarmada III,”ungkap Letkol CPM Dian Sumpena kepada media, Senin (13/1).
Dari hasil pemeriksaan, pelaku berinisial A bertindak seorang diri dan diduga dalam pengaruh minuman keras (miras), menggunakan sangkur menghabisi nyawa korban secara sadis.
“Kami masih mendalami motifnya. Namun berdasarkan pemeriksaan awal, pelaku melakukan aksinya dalam kondisi mabuk. Untuk barang bukti berupa sangkur saat ini masih dalam pencarian,”ujar Danpom Lantamal XIV Sorong, Letkol CPM Dian Sumpena.
Sementara itu. Dari keterangan yang dihimpun media, pelaku adalah anggota dari salah satu KRI yang sandar di Sorong sekitar 1 bulan. Apa motif dibalik kasus pembunuhan sadis ini, masih dalam penyeledikan penyidik Polresta Sorong Kota.
Menghabisi nyawa orang lain, yang pasti oknum anggota TNI AL, berinisial A terancam hukuman berat berupa pemecatan dengan tidak hormat.
Seperti diketahui, sebelum kejadian, sekitar pukul 11.00 Wit, korban ditelpon oleh temannya Bernama Siti. Selanjutnya sekitar pukul 01.00 Wit dini hari, korban dijemput teman-temannya dengan menggunakan mobil di depan Toko Dion, Jln P. Diponegoro Rufei. Hingga akhirnya korban ditemukan tanpa busana di Pantai Saoka, Minggu sekitar pukul 10.00 Wit. (ros)