SORONG – Situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Kabupaten Maybrat khususnya di wilayah Aifat Raya yang akhir-akhir ini mendapat sorotan publik akibat adanya ancaman teror dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menjadi perhatian serius pemerintah daerah Kabupaten Maybrat. Dalam berbagai kesempatan, Bupati Maybrat, Dr. Drs Bernard Sagrim,MM selalu menghimbau bahkan sesekali Bupati Maybrat mengajak para tokoh di wilayah A3 untuk melakukan pendekatan kepada kelompok-kelompok yang berseberangan paham ini untuk kembali menyatu, membangun hubungan komunikasi sosial yang baik dengan masyarakatnya.
Diwawancarai Radar Sorong usai membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Kepala Kampung di Vega Hotel Kota Sorong baru-baru ini, Bupati Maybrat mengatakan bahwa pascainsiden di Kampung Kamat Distrik Aifat Timur Tengah yang menewaskan seorang anggota TNI, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Pangdam XVIII/Kasuari melalui Kasdam, Danrem, Dandim Maybrat dan Kapolres Sorong Selatan, dan turun ke lokasi kejadian untuk meninjau langsung kondisi keamanan dan keadaan masyarakat sekaligus memastikan akses jalan dan jembatan di wilayah tersebut.
“Kemarin kita sudah turun ke TKP melihat masyarakat dan akses jalan dan jembatan yang telah dikerjakan. Dan puji Tuhan sesuai laporan dari Pak Dandim, semua pekerjaan jembatan sudah selesai. Tinggal sekarang kita melakukan himabuan-himbauan, para tokoh-tokoh yang bisa berkomunikasi langsung dengan mereka (KKB) supaya merangkul, mengajak mereka kembali, menjalani hukumannya, lalu setelah itu bertobat kembali melaksanakan aktifitas dengan baik, jalani hidup yang lebih baik,” kata Bernard Sagrim yang sangat menyayangkan sikap KKB yang akhirnya membuat masyarakat yang juga keluarga mereka jadi korban.
Disinggung soal keluarga-keluarga yang terdampak insiden teror KKB sehingga mengungsi ke kampung tetangga dan atau mengungsi ke hutan, Sagrim mengatakan bahwa khusus di wilayah Aifat Selatan setelah kejadian penyerangan Posramil Kisor, para pengungsi yang menyebar di kampung tetangga bahkan ada yang di kabupaten lain, sudah kembali ke kampung halaman beraktifitas kembali sebagaimana biasannya seperti halnya Kampung Asiaf Saman, Kampung Sorry, Kampung Tahsi Mara, Kampung Fiok dan Kampung Sabah.
Sedangkan di wilayah Aifat Timur Tengah Raya dan Aifat Timur Jauh lanjut Sagrim, sesuai laporan yang diterimanya, ada keluarga yang masih tetap bertahan di kampung beraktifitas, ada juga yang memilih mengungsi ke hutan adat mereka untuk berlindung. ”Mudah-mudahan dengan koordinasi yang terus dilakukan dengan pada tokoh-tokoh disana, secepatnya sudah bisa kembali beraktifitas,” jelas Bupati Maybrat sembari berharap doa dan dukungan semua komponen masyarakat supaya tidak ada lagi pertumpahan darah di wilayah Maybrat, dan situasi kembali kondusif, aktivitas pemerintahan dan aktivitas masyarakat berjalan normal supaya akses pembangunan cepat terakses ke wilayah mereka. (ris)