Hasil Operasi Intelijen dan Operasi Teritorial
MANOKWARI – Komando Daerah Militer (Kodam) XVIII/Kasuari mengamankan 15 pucuk senjata api organic maupun rakitan serta 403 butir amunisi atau peluru. Senjata api dan amunisi tersebut diperoleh dari masyarakat, diserahkan masyarakat kepada satuan komando kewilayahan (Satkowil) maupun lewat satuan tempur (satpur) di wilayah Kodam XVIII/Kasuari.
“Senjata api dan peluru yang ada di depan itu merupakan hasil operasi intelejen maupun operasi teritorial. Ternyata di masyarakat itu banyak sekali senjata-senjata ataupun amunisi yang sebenarnya bukan hak mereka,” tutur Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa pada jumpa pers, Jumat (28/1).
Cantiasa yang akan mengakhiri masa jabatan Pangdam XVIII/Kasuari awal pekan depan menuturkan, senjata ini diserahkan masyarakat setelah dilakukan komunikasi. Diharapkan masyarakat yang masih menyimpan senjata api segera menyerahkan kepada aparat keamanan.
Pangdam membeberkan, 15 pucuk senjata api yang diamankan yakni 6 pucuk mouser, 1 pucuk AR 15, 1 pucuk Sa Vz Scorpion, 1 pucuk laras panjang rakitan, 4 pucuk pistol revolver dan 1 pucuk pistol Baikal makarov serta 403 butir peluru campuran.
Senpi dan amunisi ini diperoleh pada lokasi dan waktu berbeda. Rinciannya, 2 pucuk mauser diperoleh dari masyarakat yang saat itu sedang berjalan kaki di depan Makodam XVIII/Kasuari, 1 pucuk mauser dari masyarakat Distrik Tanah Rubuh Manokwari dan 1 pucuk AR 15 dari masyarakat Wasior diserahkan ke Kodim 1801/Manokwari.
Kodim 1802/Sorong mendapatkan 1 pucuk Sa Vz 61 Scorpion dari masyarakat di Kabupaten Sorong, 1 buah magazen Scorpion dan 19 butir amunisi caliber 7,65 mm. Kodim 1804/Kaimana mendapatkan 1 pucuk senjata laras panjang rakitan dari masyarakat. Kodim 1807/Sorong Selatan mendapatkan 1 pucuk mauser dari masyarakat di Teminabuan dan 49 butir amunisi kaliber camburan (kal 5,93 mm; 3,17 mm; 9,8 mm; 7,62 mm, 5,56 mm. Dan dari Yonif 761/Kibibor Akinting sebanyak 1 pucuk M1 mouser dari masyarakat Warmare, 1 pucuk M1 mauser dari masyarakat Tanah Rubuh.
Pangdam juga membeberkan keberhasilan personel Satgas Intelejen Kodam XVIII/Kasuari dalam mengungkap jual-beli senjata ilegal yang melibatkan 3 oknum personel Kodam XVIII/Kasuari dengan hasil 4 pucuk pistol revolver, 1 pucuk pistol Baikal Makarov, serta amunisi 126 butir caliber 38 MM, 118 butir caliber 5,56 mm, 50 butir amunisi kaliber 9 mm dan 42 butir manisi kaliber 32 mm.
“Jujur saya menyampaikan apresiasi kepada prajurit Kodam Kasuari yang baru 5 tahun berdiri tetapi sudah melaksanakan tugas dengan luar biasa. Tanpa bekerja dengan luar biasa yang yakin tidak akan ketemu barang-barang ini (senjata api dan amunisi),” tandas Cantiasa yang saat ini juga telah menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogawilham) III.
Di kesempatan ini, Pangdam juga membeberkan penangkapan daftar pencarian orang (DPO) pelaku penyerangan Pos Koramil Persiapan Kisor, Maybrat. Sebanyak 7 pelaku penyerangan Posramil Kisor yang tertangkap. Ia meminta kepada pelaku penyerangan yang masih berkeliaran supaya menyerahkan diri, sehingga pemerintah daerah dapat tenang melaksanakan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. ‘’Kalau memang merasa bersalah segera menyerahkan diri ke aparat keamanan untuk mempertanggungjawabkan apa yang sudah dilakukan,” tandasnya.
Jumpa pers dihadiri Kasdam XVIII/Kasuari Brigjen TNI Djoko Andoko, para asisten, dan pejabat utama lainnya, di antaranya Kapendam Kasuari Kolonel Arm Hendra Pesireron. Mengenai pengungsian pasca kejadian penyerangan Koramil Kisor, Kodam Kasuari telah menyalurkan bantuan serta pemulangan. Kodam Kasuari dan jajaran menjamin situasi keamanan di Maybrat. ‘’Puji Tuhan kita sudah 3 kali melakukan pengembalian pengungsi, tahap pertama 70 orang, tahap kedua 250 orang dan tahap ketiga menjelang Natal ada 135 orang pengungsi kita kembalikan,” jelas Pangdam. (lm)