FEF – Dua distrik di wilayah Kabupaten Tambrauw yakni Distrik Senopi dan Distrik Ireres, dilanda banjir setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kabupaten Tambrauw beberapa hari terakhir. Akibat kejadian tersebut, rumah-rumah milik warga mengalami rusak berat dan ringan, beruntung tidak terdapat korban jiwa pada kejadian tersebut.
Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Tambrauw, Yosep Airai mengungkapkan persoalan banjir di dua wilayah distrik itu yakni Distrik Senopi dan Distrik Irires, mengakibatkan puluhan rumah warga terendam banjir. Terkait kejadian ini, ia menghimbau agar pimpinan daerah Kabupaten Tambrauw dan instansi teknis dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) harus duduk bersama untuk membahas persoalan banjir tersebut.
Hal itu sebagai tindak lanjut dari mencari solusi banjir yang beberapa waktu terjadi di dua kawasan distrik tersebut. “Banjir melanda Distrik Senopi dan Irires, puluhan rumah warga terendam banjir, banyak harta benda ikut terendam. Berdasarkan hasil rapat tim DPRD kabupaten Tambrauw bersama masyarakat Distrik Senopi, banjir ini terjadi setiap saat,” ungkap Yosep Airai, Selasa (1/3).
Menurut Yosep, kejadian banjir bukanlah baru saja terjadi. Malah tim dari BNPB Kabupaten Tambrauw maupun Dinas PU sudah beberapa kali datang untuk mengambil data riil di lapangan, namun sampai saat ini blm ada tindak lanjut dari dinas terkait perihal penanggulangan bencana banjir yang kerap terjadi berulang tersebut.
Menurutnya, Distrik Senopi adalah daerah yang rawan bencana khususnya banjir yang terjadi hampir setiap tahun seperti banjir yang baru terjadi tanggal 22 Februari 2022 lalu yang merendam sekian banyak rumah warga. Untuk itu, dibutuhkan penanganan yang lebih serius dan menyeluruh untuk mengatasi hal tersebut. “Kami berharap agar dinas terkait harus cepat tanggap dengan bencana yang terjadi di seluruh Kabupaten Tambrauw. Masa’ Covid-19 yang melanda dunia dan Kabupaten Tambrauw aja BNPB tiap saat turun ke distrik-distrik dan tanggap, lalu bencana alam banjir seperti ini yang melanda masyarakat banyak ini BNPB belum respon hal ini. Saya berharap Dinas PU dan BNPB harus ada respon positif terhadap bencana ini,” tukasnya.
Ditambahkan, sebagai langkah awal untuk mencegah bencana banjir yang terus berulang, masyarakat Distrik Senopi Kabupaten Tambrauw secara swadaya menyewa alat berat milik kontraktor untuk mengalihkan luapan Kali Ambuak dan Kamundan. (raf)