Teluk Triton, Destinasi Wisata Keindahan Alam dan Kekayaan Bawah Laut yang penuh pesona mampu memukau mata para wisatawan yang berkunjung ke sana. Bahkan sebagian wisatawan menyebutnya Surga Tersembunyi yang berada di Kaimana, Papua Barat.
- Laporan: NORMA FAUZIA MUHAMMAD
Destinasi Wisata, Banyak Spot Nan Eksotis Manjakan Mata Wisatawan


TELUK TRITON, merupakan potensi objek wisata yang ada di Kabupaten Kaimana, Papua Barat. Belum banyak wisatawan yang mengetahui bahkan mendatangi lokasi Surga yang Jatuh di Bumi Kaimana tersebut. Padahal ketika penulis pertama kali berkunjung, satu kata yang terucap “Amazing”. Mengapa tidak, mata wisatawan akan disuguhi pemandangan yang sangat indah.
Wisatawan tidak akan berhenti berdecak kagum dengan melihat beberapa pulau kecil dan karang-karang yang menjulang tinggi, dengan suasananya yang teduh membuat hati dan pikiran tenang. Cocok untuk para pasangan halal dan para bestie yang mau holiday atau yang hanya ingin refreshing melepaskan penat dengan berbagai rutinitas sehari-hari bahkan bagi mereka yang sedang “galau”, nah recommended.

Travelers, jangan khawatir karena ada Speed boat yang siap mengantar Wisatawan berkeliling mengitari karang-karang, air laut yang berwarna hijau ditambah pancaran cahaya matahari dengan langit yang cerah kebiruan serta sejuknya semilir angin menambah kesan “wow” Teluk Triton dari berbagai sudut. Kemudian beberapa spot yang tentunya memanjakan pengunjung untuk mengabadikan momen bersama, bahkan sendirian pun tak jadi masalah, karena pemandangannya yang beautiful.

Pesona Teluk Triton mampu melelehkan mata dan membuat pengunjung terhipnotis seketika. Seperti sedang berada di Surga, yang ada hanyalah keindahan.Selain itu, pengunjung akan di bawa menuju ke zaman prasejarah, nampak, di tebing Maimai ada sebuah lukisan di zaman pra sejarah. Menurut masyarakat setempat lukisan itu diukir menggunakan darah manusia. Lukisan ini bisa dilihat sekitar beberapa meter dari speedboat yang menimbulkan sebuah galeri seni yang unik nan menawan.

Namun untuk menikmatinya, hanya bisa dari speedboat saja. Tingginya yang mencapai beberapa meter sehingga sulit untuk mencapai kawasan yang disebut oleh masyarakat sekitar dengan nama dinding purba. Meski tak bisa menyentuh langsung lukisan cadas manusia purba tersebut, tidak menyulut semangat pengunjung untuk mengabadikan pose terbaik mereka melalui speed boat. Hasil foto dan video tentunya tidak mengurangi kesan bersejarahnya.

Setelah keliling Gunung-gunung yang eksotis pengunjung akan dibawa ke Pulau tak jauh dari lokasi Lukisan Prasejarah. Lagi-lagi Pengunjung tak henti-hentinya takjub dengan keindahan yang disuguhi di pulau yang terdapat pantai tersebut. Nampak dari kejauhan deretan kelapa muda yang tumbuh di tepi pantai. Bahkan pasir yang putih dan air laut yang hijau dan teduh menambah estetika alam yang benar-benar indah.


Ketika Speedboat sandar, wisatawan akan mendapati papan nama “Ko Datang, Ko Lihat, Ko Pulang, Ko Cerita”. Sehingga, menjadi spot pertama untuk selfie, foto bersama dengan kerabat atau yang tercinta. Selain itu, pada papan plang terdapat urutan lamanya tahun beberapa jenis sampah jika dibuang sembarangan.
Penulis yang pergi bersama belasan wartawan/ti dari Papua Barat dan Papua Barat Daya diajak Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat tersebut masing-masing mengeluarkan kamera dan handphone untuk mengabadikan setiap momen di spot-spot yang ada. Bahkan ada beberapa wartawan yang langsung mandi laut. Sementara lainnya ada yang sudah makan siang berhubung sudah pukul 11:30 WIT, pada tanggal 14 Maret 2023.

Meski pada saat itu panas terik matahari dengan suhu 30⁰ C, tetapi tidak membuat kulit seperti terbakar. Panasnya adem, sumpah itu benar-benar menyejukkan karena tidak membuat satu dari 18 wartawan yang ikut mengeluh. Kami semua enjoy, bahkan ketika mau pulang. Masih ada yang ingin mandi laut dan mengabadikan foto dan video mereka. Hehehe.

Nah, yang tak kalah menariknya Perairan Teluk Triton juga merupakan habitat Hiu paus yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang hobby fotografi, snorkeling bahkan para ahli biota laut yang ingin merasakan sensasi berenang bersama ikan yang tergolong besar tersebut.

Sayangnya, penulis dan teman-teman tidak bisa menikmatinya karena keterbatasan waktu. Sehingga bagi wisatawan yang hendak datang harus sepagi mungkin agar bisa menikmati semua spot di Kota Senja Kaimana tersebut.
Selain Teluk Triton, para wisatawan juga dapat menikmati sunset di Kaimana yang disebut Kota Senja tersebut. Bahkan Presiden Ir.Joko Widodo dan istri telah berkunjung dan mengakuinya serta mengabadikan momen romantis couple goals tersebut.

Namun, untuk ke Kaimana kota Senja yang terletak di Provinsi Papua Barat ini, Wisatawan harus mengeluarkan budget yang lumayan besar. Untuk harga tiket saja sudah Rp1 juta-an lebih karena hanya 1 maskapai yang melayani penerbangan hanya sekali setiap harinya. Sementara untuk ke Teluk Triton dari pelabuhan menempuh waktu 3 jam jika menggunakan kapal besar, namun menggunakan Speedboat hanya 1 jam lebih. Harga bervariatif tergantung jenis transportasinya. Mulai kisaran harga Rp3-4 jutaan. Tetapi berapapun harganya, keindahan terbaik Teluk Triton akan membuat pengunjung lupa soal harga loh.
Tapi kedepannya jangan khawatir, ada kabar gembira karena untuk mengembangkan Potensi Wisata Kaimana, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat siap mendukung Pemerintah Kabupaten Kaimana.
Pengembangan Potensi Ekonomi unggulan Kabupaten Kaimana. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Papua Barat siap mendukung Pemerintah Kabupaten Kaimana. Hal tersebut ditegaskan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat, Rommy S. Tamawiwy, Selasa (14/3).
“Bank Indonesia Provinsi Papua Barat siap berkolaborasi serta bersinergi dengan pemerintah Kabupaten Kaimana dengan beberapa strategi, antara lain koordinasi, fasilitas, Capacity Building, pendampingan dan sosialisasi,” katanya.
Menurutnya, Potensi pariwisata di Kaimana harus didorong melalui penguatan kerjasama dan koordinasi, terutama antara Pemda dan pihak swasta. “Potensi ekonomi di Kaimana harus didorong melalui penguatan kerjasama antar stakeholder di Kaimana,” tegasnya.
Rommy mengatakan bahwa Pengembangan Pariwisata di Kaimana hendaknya bersifat jangka panjang dengan mengedepankan strategi 3A yaitu atraksi, aksesibilitas, dan amnitas. Yang berwawasan lingkungan serta pelestarian terhadap hal yang terkait dengan masyarakat, budaya dan lingkungan. Agar berdampak pada penambahan nilai ekonomi.
“Pariwisata Kabupaten Kaimana memiliki potensi yang tinggi untuk mendorong pertumbuhan perekonomian. Pemda juga harus mendorong potensi investasi melalui terciptanya sarana serta prasarana pendukung investasi,” ujarnya.

Lanjutnya bahwa Digitalisasi di Kaimana tetap harus diakselerasi untuk memastikan kelancaran system pembayaran serta potensi pengendalian inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Digitalisasi juga dapat didorong melalui peningkatan promosi pariwasata melalui kanal digital seperti website dan media sosial, menjalin kerja sama antara pemerintah dan pelaku usaha pariwisata dengan influencer pariwisata serta meningkatkan kampanye Kaimana sebagai ‘Raja Ampat Baru Papua Barat’. Sehingga dapat menjadi destinasi prioritas baru Pemda bersama dengan Forkopimda harus menjamin keamanan dan meminimalisir risiko untuk mendorong potensi investasi serta pariwisata,” tegasnya.
Ditinjau dari data bongkar muat, Kabupaten Kaimana merupakan yang paling tinggi se-Papua Barat.
“Ekspor dan kredit di Kabupaten Kaimana terus meningkat sejalan dengan pemulihan ekonomi di Papua Barat,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Kaimana Freddy Thie mengatakan bahwa Kabupaten Kaimana memiliki banyak potensi alam yang dapat didorong untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.
“Harapannya BI sudah datang disini, jadi tinggal lihat ada potensi apa yang bisa dikelola disini, dengan sumber daya alam laut yang melimpah ini. Berbagai destinasi pariwisata seperti Teluk Triton, Pulau Venu, Kolam Sisir, Air Terjun Karawawi, Lukisan Prasejarah, dan Ekowisata Hiu Paus,” ungkapnya.
“Kalau bicara wisata di Papua itu selalu Raja Ampat, dan saya bisa bilang kalau yang ada di Raja Ampat, ada di Kaimana. Tetapi yang ada di Kaimana, tidak ada di Raja Ampat,” tegasnya.
Freddy menambahkan selain Pariwisata, UMKM di Kaimana juga harus diberdayakan dalam program ekonomi, untuk memastikan pertumbuhan yang inklusif bagi seluruh masyarakat Kabupaten Kaimana.
“Harapannya ada pembinaan dari BI khusus untuk UMKM. Karena di Kaimana ini potensi Ikan, Udang, Seafood, itu bisa dimaksimalkan sebagai bentuk olahan khas kaimana. Mungkin jadi olahan kerupuk udang, abon ikan dan sebagainya. Seperti contoh di daerah Manokwari Selatan (Mansel) disana Kakao dibuat cokelat khas dan asli Mansel,” pungkasnya.(***)