SORONG-Salah satu peterjun Payung dari Prajurit Batalyon Intai Amfibi 3 Marinir (Yontaifib 3 Mar) mendarat darurat di samping Gereja Katedral, Kampung Baru, Sabtu (5/3) saat melaksanakan latihan Terjun Free Fall dari pesawat Cassa U-62206.
Mendarat darurat tersebut dikarenakan Parasut atau payung utama peterjun tidak dapat mengembang dengan sempurna. Pendaratan darurat tersebut, disambut antusias warga sekitar, bahkan warga turut membantu peterjun. Untung saja dari mendarat darurat itu, kondisi peterjun aman alias tidak .mengalamj cidera.
Komandan Pasmar 3 Brigjen TNI (Mar) Y. Rudy Sulistyanto, S.E saat di konfirmasi Radar Sorong menjelaskan bahwa peterjun tersebut bukan terjatuh, melainkan melakukan prosedur emergency karena payung utama peterjun tidak mengembang sempurna.
” Tadi ada satu peterjun yang payung utamanya tidak mengembang sempurna, sehingga dia melakukan prosedur emergency dengan mencabut payung cadangan, dan berhasil mendarat dengan aman,”jelasnya kepada Radar Sorong.

Usai insiden mendarat darurat tersebut, latihan terjung payung kembali dilaksanakan sesuai jadwal yang berakhir dengan baik. Pantauan Radar Sorong, latihan terjung payung disaksikan warga masyarakat baik dewasa maupun anak-anak. Warga nampak sangat terhibur dengan aktrasi yang dilakukan oleh Prajurit Yontaifib 3 Mar.
Bahkan, usai melaksanakan terjun payung, sejumlah anak meminta berfoto dengan para peterjun. Salah satu anak, Musa Imbiri (13) mengaku terhibur dengan aktraksi terjung Payung. Bahkan, Musa bercita-cita menjadi seorang Marinir.
Sebelumnya, prajurit Batalyon Intai Amfibi 3 Marinir (Yontaifib 3 Mar) melaksanakan latihan terjun free fall, di Pantai Reklamasi Tembok Berlin sejak tanggal 1 Maret hingga 6 Maret 2022.
Latihan ini bertujuan untuk membangun sumber daya manusia yang unggul dan profesional, serta tangguh dalam menghadapi segala ancaman sesuai dengan perintah harian Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono.(juh)