Ukraina: Belarusia Jadi ‘Sandera Nuklir’ Rusia!
JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin memulai langkah berani dengan menempatkan senjata nuklir taktis ke luar dari Rusia. Langkah ini membuat situasi antara Rusia dengan negara-negara Barat kian memanas. Dilansir kantor berita AFP, Reuters, dan CNN yang dikutip dari detikcom, Minggu (26/3/2023), ini merupakan pertama kalinya Rusia menempatkan senjata nuklir taktis di luar negeri sejak pertengahan 1990-an. Senjata nuklir taktis sendiri mengacu pada senjata yang digunakan untuk mencapai keuntungan tertentu di medan perang, bukan senjata yang memiliki kapasitas dalam melenyapkan kota tapi tidak jelas berapa banyak senjata semacam itu yang dimiliki Rusia. “Tak ada yang janggal. AS sudah melakukan hal seperti ini puluhan tahun lamanya. Mereka mengerahkan senjata nuklir taktisnya ke wilayah sekutunya,” ucap Putin melalui siaran televisi seperti dilansir Reuters. “Kami pun melakukan hal yang sama tanpa melanggar kewajiban kami. Saya tekankan, tanpa melanggar kewajiban internasional kami tentang nonproliferasi senjata nuklir,” imbuh Putin.
Proses perpindahan senjata itu dari Rusia ke Belarusia tidak disebutkan detail. Namun seperti diketahui bila Belarusia merupakan salah satu negara yang menjadi sekutu Rusia. Menariknya, Belarusia berbatasan dengan 3 anggota NATO yaitu Polandia, Lithuania, dan Latvia. Perihal kabar ini AS memberikan reaksi yang cukup hati-hati. Salah seorang pejabat senior AS menyebutkan bila negaranya sudah tahu kesepakatan antara Rusia dengan Belarusia sejak setahun terakhir.
Ukraina merespons tentang langkah Rusia yang menempatkan senjata nuklir taktisnya ke Belarusia. Ukraina menyebut Putin menjadikan Belarusia sebagai ‘sandera nuklir’. “Kremlin menjadikan Belarusia sandera nuklir,” tulis Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Oleksiy Danilov, di Twitter seperti dilansir AFP, Minggu (26/3/2023). Dia menambahkan bila langkah Putin itu merupakan ‘langkah menuju destabilisasi negara’. (dhn/zap/detikcom)