SORONG – Berkat ‘tangan dingin’ Anggota DPR RI, Fraksi Partai Golkar Dapil Papua Barat Daya, Robert Joppy Kardinal, S.AB, maka sebanyak 65.707 siswa/mahasiswa Papua Barat dan Papua Barat Daya memperoleh dana pendidikan dari PIP (Program Indonesia Pintar) dan KIP (Kartu Indonesia Pintar) Kuliah, sejak tahun 2021 hingga 2025.
Hal ini terungkap dalam acara jumpa pers Robert Kardinal tentang penyaluran Program Indonesia Pintar (PIP) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya, di Marina Star pada Senin (21/07/2025) malam.
Dipaparkan bahwa, penyaluran PIP dan KIP-Kuliah Tahun 2021 yaitu SD 4.486 siswa, SMP 1.204 siswa, SMA/SMK 1.023 siswa, KIP-Kuliah 250 mahasiswa, Total: 7.143 siswa/mahasiswa.
Kemudian pada tahun 2022 yaitu SD 3.650 siswa, SMP 1.621 siswa, SMA/SMK 1.930 siswa, KIP-Kuliah 500 mahasiswa, Total: 7.701 siswa/mahasiswa.
Sedangkan tahun 2023 yakni SD 22.847 siswa, SMP 10.061 siswa, SMA/SMK 8.522 siswa, KIP-Kuliah 500 mahasiswa, Total: 41.930 siswa/mahasiswa.
Kemudian tahun 2024 yaitu SD 26.879 siswa, SMP 9.088 siswa, SMA/SMK 8.033 siswa, KIP-Kuliah 500 mahasiswa, Total: 44.500. Jumlah keseluruhan dari tahun 2021 sampai 2024 sebanyak 61.224 siswa/mahasiswa.
Usulan KIP-Kuliah Tahun 2021 oleh aspirasi Robert Joppy Kardinal diwisuda pada bulan Juli dan Desember 2025 sebanyak 134 mahasiswa di Unimuda Sorong.
Sementara itu, PIP dan KIP-Kuliah yang merupakan aspirasi Robert Kardinal di Papua Barat Daya Tahun 2025 yaitu: SD (PIP) 3.026 siswa (64 sekolah), SMP (PIP) 984 siswa (24 sekolah), SMA & SMK (PIP) 373 siswa (24 sekolah), KIP-Kuliah 100 mahasiswa (tersebar di kampus-kampus Papua Barat Daya). Total : 4.483 siswa/mahasiswa.
Jumlah keseluruhan penerima PIP dan KIP-Kuliah yang berhasil diperjuangkan Robert Kardinal dari tahun 2021 sampai 2025 sebanyak 65.707 siswa/mahasiswa.
Dikatakan Robert Kardinal bahwa ini merupakan aspirasi dirinya saat berada di Komisi X DPR RI yang membidangi Pendidikan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata.
“PIP ini disalurkan kepada penerima manfaat yang memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku. Umumnya bagi siswa yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Penyalurannya melalui Bank BRI untuk tingkat SD dan SMP, dan melalui Bank BNI untuk tingkat SMA dan SMK,” terangnya.
Sedangkan KIP disalurkan kepada mahasiswa dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi, dan memiliki potensi kemampuan akademik yang baik.
“Dari total KIP yang sudah kami salurkan, sekitar 70% mahasiswa merupakan Orang Asli Papua (OAP). Dalam KIP ini mahasiswa mendapatkan biaya hidup dan biaya pendidikan yang disesuaikan dengan cluster dan akreditasi program studi,” tegasnya.(akh)












