JAKARTA – Empat polisi terluka imbas kericuhan yang terjadi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Keempat polisi terluka setelah dipukul orang tidak dikenal dalam kericuhan tersebut.
Kericuhan terjadi saat pertandingan final futsal tim Ranaka Polda NTT versus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) di GOR Oepoi Kota Kupang pada Rabu (19/4) malam. “Kejadian itu terdapat empat korban luka-luka dari pihak polisi,” kata Kapolda NTT Irjen Johni Asadoma dalam konferensi pers di Mapolda NTT seperti dikutip dari detikcom, Kamis (20/4/2023).
Johni menyebut empat korban adalah Bripka Jimmy Tefbana bertugas di Polresta Kupang Kota, Bripda Betran Klau di Shabara Polda NTT, Briptu Maruli di Yanma Polda, dan Bripda David Riwu Ga di Banit Turjawali Polresta Kupang Kota. Johni menjelaskan keempat polisi mengalami luka ringan hingga berat. Tiga orang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Kupang dan seorang lainnya di Rumah Sakit Wira Sakti Kupang. Kericuhan di GOR Oepoi Kota Kupang itu merembet hingga rumah dinas Kapolda NTT Irjen Johni Asadoma yang diserang orang tidak dikenal (OTK). Pos polisi di Kuanino juga diserang oleh orang tidak dikenal. Mobil dan motor juga dibakar.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buka suara terkait kericuhan diduga melibatkan anggota TNI dan polisi di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dia menyatakan persoalan sudah ditangani. “Tadi kan Kapolda sama Pangdam sudah rilis bareng-bareng, bahwa permasalahan sudah selesai. Sekarang mereka Pangdam dan Kapolda patroli bersama untuk apabila ada isu segera bisa diatasi yang jelas sudah tidak ada masalah,” ujar Jenderal Sigit saat di gedung Jasa Marga Km 70 Tol Jakarta-Cikampek, Kamis (20/4/2023).
Dia menuturkan terdapat miskomunikasi di lapangan. Kendati begitu, masalah telah ditangani secara internal masing-masing instansi. “Tentunya ada miss di lapangan itu biasa, tapi secara internal udah kita masing-masing tangani,” tegasnya. (jbr/jbr)