Otto Ihalauw : 9 Kursi Ini Lua Biasa, Ini Untuk Keterwakilan Orang Asli Papua, Sekali Lagi untuk Orang Asli Papua
SORONG- Merekrut 9 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua Barat Daya (DPRPBD ) jalur pengangkatan dari unsur Orang Asli Papua (OAP), Wakil Menteri Dalam Negeri , Ribka Huluk belum lama ini melantik 42 anggota Panitia Seleksi (Pansel) dari seluruh tanah air, termasuk 7 anggota Pansel dari Provinsi Papua Barat Daya.
Ketujuh Pansel DPRPBD jalur pengangkatan itu masing-masing, Dr George Yarangga , A.Pi MM (ketua merangkap anggota), Benony Adryan Kombado, SH MH (Sekretaris merangkap anggota), Dr Drs Otto Ihalauw, M.Si (anggota), Dr Muhammad Ali, MM MH (anggota), Ellyas Yumter, S. AN (anggota) , Siti Zakiah Zakariah, SH C.Mc (anggota) dan Kol Inf Wahyu Handoyo (anggota).
Pengisian calon anggota DPRPBD jalur pengangkatan ini melalui 4 tahap yakni tahap pengumuman yang dimulai pada Senin, 2 Desember 2024, dan pengusulan calon, tahap verifikasi dan validasi , tahap seleksi dan tahap penetapan anggota DPRPBD.“Kita punya target 25 hari kerja, kita harapkan bulan Februari dorang (anggota DPRPBD jalur pengangkatan) sudah dilantik,”ujar anggota Timsel, Otto Ihalauw kepada media ini saat ditemui usai jumpa pers, Senin (2/12).
Terkait dengan agenda kegiatan dari Timsel yang mulai mengumumkan adanya seleksi calon anggota DPRPBD jalur Otsus, Otto Ihalauw mengatakan, hadirnya Timsel yang mulai bekerja melaksanakan agenda tahapan adalah salah satu bentuk perhatian negara terhadap Papua.
“ Bahwa berdasarkan pemilihan yang dilaksanakan di Tanah Papua, ternyata Orang Asli Papua (OAP) persentasenya sangat kecil. Kalau kita buat peta untuk seluruh wilayah, misalnya di daerah Merauke , Keerom hanya 20 %, kita di sini (Papua Barat Daya) 28 %. Artinya persentase Orang Asli Papua masih sangat kecil,”ujar Otto Ihalauw yang juga Anggota Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) Perwakilan Provinsi Papua Barat Daya.
Lanjut dikatakan bahwa dengan masih minimnya OAP di lembaga legislatif maka melalui kebijakan negara yang diatur dalam PP 106 2021, bahwa ada DPR pengangkatan khusus untuk OAP. “Dan kami dipercayakan oleh negara ada 7 orang panitia seleksi. Kami mengadakan seleksi dan kita nanti menerima masukan-masukan terutama dari Kesbangpol, Dewan Adat Papua, Lembaga Adat yang akan kita menerima masukan, terhadap keterwakilan Orang Asli Papua, sekali lagi Orang Asli Papua,”tandas Otto Ihalauw.
Dalam pengisian anggota DPRPBD jalur pengangkatan untuk OAP ini, Otto Ihalauw berharap bahwa yang lolos nanti diharapkan dapat berperan untuk memperjuangkan hak-hak Orang Asli Papua. “Terutama DPR kan punya 3 fungsi legislasi, budgeting dan fungsi control. Saya harap DPRPBD Otsus ini bisa berperan lebih bagus lagi,itu yang kita harapkan, “ujar Otto Ihalauw.
“9 kursi, ini luar biasa. Kalau kita lihat komposisi DPR hari ini kan 8, terbanyak Golkar. Nah kita harapkan kekuatan ini harus diandalkan. Terutama kita sudah punya UU Regulasi Otsus tahap 2 , mereka ikut mengawal master plant pembangunan Papua, rencana induk percepatan pembangunan Papua yang sudah diatur dalam Kepres No 24 tahun 2023,”terang Otto Ihalauw , mantan Bupati Sorong Selatan dua periode.
Yang pasti ditegaskan oleh Otto Ihalauw, bahwa setelah lolos dari tahapan seleksi, ,DPRPBD jalur pengangkatan OAP ini bisa berperan , terutama memperjuangkan hak-hak Orang Asli Papua. Bagaimana dana Otsus itu tepat sasaran ke OAP.
Dalam proses seleksi, Otto Ihalauw yang ditanya penilaian apa yang memiliki bobot yang besar, atau yang utama diperhatikan oleh Timsel?
“Kita sudah ada regulasi yang dibuat dari hasil pertemuan dengan gubernur dan pimpinan MRP, DPRP sudah dilaksanakan , sudah ada surat pertimbangan dari DPRP, MRP dan gubernur sudah keluarkan keputusan. Komposisi dari 9 itu dibagi 6 wilayah, kemudian ada 3 , sisa komposisi itu nanti kita atur di dalam regulasi yang tadi kami umumkan untuk disosialisaiskan,”jelasnya.
Seperti diketahui dalam melaksanakan tugasnya, Pansel terbagi dalam Koordinator Daerah Pengangkatan (DAPENG) yakni George Yarangga sebagai Koordinator DAPENG, Benony Andryan (Koordinator DEPANG Kabupaten Tambrauw), Otto Ihalauw (Koordinator DEPANG Kabupaten Sorong Selatan), Muhammad Ali (Koordinator DEPANG Kabupaten Raja Ampat), Ellyas Yumte (Koordinator DEPANG Kabupaten Maybrat), Siti Zakiah Zakaria (Koordinator DEPANG Kabupaten Sorong) dan Wahyu Handoyo (Koordinator DEPANG Kota Sorong).
Pengisian anggota DPRPBD jalur pengangkatan ini khusus OAP. Karena itu, Otto Ihalauw mengatakan, “pada kesempatan ini saya minta peran dari Dewan Adat , Dewan Adat Suku (DAS) dan masyarakat adat Papua, mereka berperan menentukan mereka punya anak-anak yang punya komptensi , sekali lagi kata kompetensi jadi catatan penting,”tandas Otto Ihalauw.
Dalam pengisian anggota DPRPBD jalur Otsus ini, Otto Ihalauw menegaskan bahwa memiliki kompetensi itu sangat penting. “Kenapa ? Karena mereka harus bisa membedah APBD, hak budgeting , itu harus bisa dikerjakan secara baik, sehingga program itu tepat sasaran,”ujar Otto Ihalauw. Selain tiga tugas pokok tersebut, anggota DPRPBD jalur Otsus ini juga harus bisa melaksnakan tugsnya sebagai hak legislasi, yakni mampu membuat peraturan daerah khusus (Perdasus) dan juga control social terhadap pelaksanaan pembangunan.
Menyinggung integritas Timsel, apakah nanti benar-benar dapat obyektif penilaiannya? Dengan cepat Otto Ihalauw ,menegaskan,” sangat obyektif, kami tidak punya kepentingan. Kami akan cari anak-anak yang memiliki komptensi , kemampuan yang bisa membangun tanah Papua,”ujar Otto Ihalauw. Yang pasti “kami berharap dengan paradigma baru pembangunan ini, Orang Asli Papua terutama lembaga yang baru ini bisa berperan, bersaing dengan DPR hasil pemilihan umum secara nasional,”pungkas Otto Ihalauw. (ros)