SORONG– Rapat Koordinasi Program Nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dihadiri Kepala Daerah dan Forkopimda se-Provinsi Papua Barat Daya (PBD) digelar di Hotel Rylich Panorama Kampung Baru, Selasa (14/1/2025).

Pj Gubernur PBD Dr Drs Mohammad Musaad, M.Si dalam sambutannya mengatakan, untuk mensukseskan program nasional MBG, 3 hal yang perlu diperhatikan yakni pelaksanaan yang perlu mendapat dukungan dari semua komponen masyarakat.
Dengan dibantu oleh TNI- Polri maka pelaksanaan program.MBG diyakini bisa berlangsung dengan baik dan semakin solid.
Selain itu yang perlu diperhatikan juga adalah mengantisipasi kebutuhan bahan baku dalam memenuhi kebutuhan standar gizi yang telah ditetapkan secara nasional.
“Karena ini memberikan makan banyak orang dan ini berkelanjutan, tidak boleh berhenti. Kalau ternyata dalam perjalan ada 1-2 berhenti, maka ini akan menjadi masalah nasional. Jadi kita harus serius mempersiapkan ini dengan baik,”pinta Musaad.
Terkait dengan pemenuhan kebutuhan bahan mentah, Pj Gubernur mengatakan, setelah rakor akan dilanjutkan dengan rapat khusus bagaimana memenuhi.kebutuhan bahan mentah.
Lebih lanjut Pj Gubernur mengatakan, sesuai arahan Presiden Prabowo, program MBG tidak hanya dirasakan manfaatnya oleh sasaran penerima, ibu hamil, ibu menyusui, balita dan anak sekolah dari TK sampai SMA tapi juga diharapkan dapat memberikan manfaat dalam peningkatan ekonomi.masyarakat.
Dikatakan oleh Pj Gubernur, program MBG ini merupakan program multiplayer efek. Jika sebelumnya dana desa hanya bergulit dana Rp 1 Miliar, dengan adanya MBG maka perputaran dana diharapkan bisa meningkat hingga Rp 6 miliar.
“Itu kalau pemenuhan.kebutuhan dilakulan di dalam internal.kita,” tandas Musaad.
Dengan harus memenuhi kebutuhan MBG kepada sekitar 150 ribu penerima manfaat dan harus disediakan setiap hari , Pj Gubernur kembali mengatakan tidak ada alasan untuk tidak bekerjasama, saling berkolaborasin dengan semua pihak terkait.
Dan yang ketiga, PJ Gubernur mengharapkan perlunya organisasi khusus seperti Satgas yang mengorganisir pelaksanaan program MBG di Papua Barat Daya.
Sehingga jika terjadi masalah dapat diselesaikan dengan baik, tidak saling menyalahkan.
Bahwa program MBG dinilai sangat memberikan manfaat bagi penerima. Dari hasil uji coba yang dilakukan oleh Pemprov Papua Barat Daya di Doom dan di wilayah Kabupaten Sorong, diakui oleh Pj Gubernur bahwa anak sekolah ada yang memang ke sekolah belum sarapan.
Kalau pun sarapan itu biasanya makannya kue yang berbahan tepung sehingga hanya mengandung karbohidrat.
Tidak hanya mengandalkan dana pusat, Pj Gubernur juga berharap adanya dukungn dana dari masing-masing daerah.
Usai Pj Gubernur menyampaikan sambutan dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dipandu moderator H. Rahman, S.STP, M.Si.
Sesi diskusi diawali dengan penyampaian materi dari beberapa nara sumber dari pusat , Badan Gizi Nasional dan dari Kemenkeu yang berlangsung secara daring dan paparan dari Kapolda Papua Barat Daya, Kasiter Korem 181/PVT dan anggota BP3OKP Otto Ihalauw.
Hadir dalam Rakor Program MBG se Papua Barat Daya, Pangkoarmada III Laksamana TNI Hersan, SH M.Si, Kapolda Papua Barat Daya, Brigjen Pol Gatot Haribowo, SIK M.AP, anggota BP3OKP Otto Ihalauw, Gubernur terpilih Drs Elisa Kambu dan Wakil Gubernur terpilih Ahmad Nausrau, para kepala daerah dan pejabat utama di Papua Barat Daya.
Saat kabar ini dilansir, rakor dengan sesi diskusi masih berlangsung. (ros)