JAYAPURA – Kabaintelkam Polri, Komjen Pol Paulus Waterpauw mengajak seluruh anak bangsa yang akan bertanding pada perhelatan PON XX Papua tak ragu datang ke Bumi Cenderawasih. Menurut Waterpauw, aparat keamanan, pemerintah dan masyarakat di tanah Papua menjamin keamanan para tamu dalam perhelatan olahraga empat tahunan ini. Waterpauw yakin perhelatan PON akan berbuah positif untuk Papua.
”Sambutlah para tamu dari berbagai provinsi di Indonesia dengan senyum ramah yang kita miliki. Biarkan para tamu dari penjuru nusantara melihat sendiri bagaimana pembangunan Papua, keindahan alam Papua dan merasakan kenyamanan selama di Papua. Mari kita ciptakan ketentraman sebaik mungkin. Kita harus sambut mereka dengan hati yang gembira,” ucapnya.
Komjen Waterpauw mengatakan, PON XX Papua yang dilaksanakan di 4 lokasi yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke, dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19, sehingga untuk menekan penyebaran Covid-19 agar tak menimbulkan klaster baru, diperlukan kerja sama semua pihak dalam meningkatkan herd immunity. ”Salah satu yang dilakukan adalah vaksinasi, guna mendapatkan herd immunity. Gerakan ini terpadu, mulai dari pemerintah pusat dan daerah untuk melaksanakan vaksinasi,” jelas Komjen Waterpauw.
Dikatakanya, saat ini masih banyak isu hoaks yang menyebutkan vaksinasi menimbulkan kematian hingga genoside, bahkan sempat beredar di Papua bahwa vaksinasi adalah upaya pemerintah dalam menghilangkan suku di Papua. ”Ini tak benar dan tak perlu dipercaya. Oknum-oknum yang menyebarkan ini berdosa. Masyarakat harus hati-hati menerima doktrin yang menghancurkan kita sendiri. Di tengah pandemi ini, seluruh dunia berlomba dan bekerja keras menghadapi Covid-19 dan pandemi ini nyata,” tegasnya.
Untuk menangkal hoaks, Baintelkam telah melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada tokoh adat, masyarakat, agama dan pemuda lainnya untuk bersama-sama menghentikan hoaks soal vaksinasi. Baintelkam memiliki Operasi Garpu Tala yang muaranya menyukseskan PON dengan cara melakukan upaya komunikasi intensif mendorong vaksinasi secara massal. ”Ini semua dilakukan terpadu antara TNI Polri dan juga tim kesehatan dari daerah sampai di kampung. Kami mendorong vaksinasi untuk menjaga diri dan melindungi orang lain,” katanya.
Disparpora Kabsor Mengaku Tak Dilibatkan Dalam PON XX
Jelang perhelatan akbar PON XX di Papua yang tinggal sepekan lagi, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Sorong rupanya tak tahu sejauh mana persiapan kegiatan tersebut. Kabid Keolahragaan, Herries Salamuk,ST,MM mengaku pihaknya tak pernah dilibatkan dalam pesta olahraga terbesar di Indonesia tersebut. Bahkan untuk urusan atletnya pun, Disparpora tak pernah tahu, sebab masing-masing ketua cabang olahraga langsung berurusan dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). “Kami tidak tahu sama sekali berapa banyak atlet dari Kabupaten Sorong yang ikut berkompetisi dalam PON XX. Kami juga tidak tahu para atlet tersebut ikut cabang olahraga (cabor) apa disana. Semua itu urusannya dengan KONI, kami tidak dilibatkan sama sekali,” terang Herries.
Menurut Herries, berdasarkan apa yang ia ketahui, untuk penjaringan atlet PON seharusnya KONI bekerjasama dengan OPD terkait. Jika di Kabupaten Sorong belum berdiri sendiri Dinas Pemuda dan Olahraga, maka seharusnya bidang olahraga-lah yang dilibatkan. “Yang saya tahu di daerah lain, KONI bekerja sama dengan OPD terkait untuk penjaringan atlet. Karena sesuai tupoksi memang begitu. Namun kami juga tidak bisa bilang apa-apa, yang pasti sampai saat ini kami tidak pernah berurusan dengan KONI,” kata Herries.
Diakui Herries, pihaknya pernah melakukan pertemuan dengan berbagai ketua cabang olahraga di Kabupaten Sorong setahun lalu, namun hingga saat ini tidak pernah ada tindak lanjut berupa kerja sama antara Disparpora dengan para ketua cabor. Besar harapannya, di tahun-tahun yang akan datang, bidang keolahragaan pada Disparpora dapat dilibatkan dalam segala kegiatan maupun ajang-ajang olahraga, termasuk PON. (al/ayu)