SORONG-Dalam rangka Pengembangan Mata Pencaharian Alternatif Bagi Masyarakat Lokal Dalam Pemanfaatan Kawasan Konservasi di Perairan Kepulauan Raja Ampat, Pj Gubernur Provinsi Papua Barat Daya Mohammad Musa’ad menyerahkan bantuan berupa perlengkapan homestay dari perlengkapan makan hingga perlengkapan tidur kepada 35 homestay di Raja Ampat, Jumat (17/11). “Mereka luar biasa, tidak memikirkan menjadi PNS. Pengembangan usaha mata pencaharian alternatif ini mereka mengelola homestay di tempat yang dilindungi konservasi,” katanya.
Dikatakan bahwa Raja Ampat bukan milik kita lagi. Raja Ampat itu milik dunia karena beberapa waktu lalu dirinya sudah pergi ke Maroko bersama Bupati Raja Ampat untuk mendapatkan sertifikat pengakuan UNESCO bahqa Raja Ampat sebagai Geopark dunia.”Jadi itu diakui di dunia dan itu kekayaan dunia. Tapi setiap 2 tahun dievaluasi. Kalau kita tidak mampu menjaga Raja Ampat maka bisa saja nanti 2 tahun kemudian dicabut itu pengakuan,” ungkapnya.

Pj Gubernur menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya siap membackup para pelaku usaha homestay.”Pemerintah siap membackup dan membantu adik-adik dan bapak/ibu. Mungkin selama ini merasa sendiri, kamu tidak sendiri karena ada pemerintah,” tegasnya.”Ini Gubernur yang bicara jadi anggota (pimpinan OPD terkait) harus catat agar nanti mereka dibantu. Mereka ini tidak pernah datang bawa proposal minta-minta. Sehingga perlu pemerintah mendukung usaha mereka lebih baik lagi,” pungkasnya.
Kepala BLUD UPTD Pengelolaan Kawasan Konservasi di Perairan Kepulauan Raja Ampat, Syafri,S.Pi mengatakan bahwa BLUD UPTD Pengelolaan Kawasan Konservasi di Perairan Kepulauan Raja Ampat siap mendukung peningkatan dan pengembangan perekonomian bagi masyarakat lokal dalam pemanfaatan kawasan Konservasi di Perairan Kepulauan Raja Ampat. “Bantuan yang diberikan berupa hasil survey kepada para wisatawan yang nginap di homestay seperti perlengkapan makan yang harus sejenis,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu pemilik homestay lumba-lumba Ribka Mayor menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan tersebut.Namun dirinya dan puluhan pemilik Homestay lainnnya berharap agar Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya memberikan bantuan akses jaringan listrik, jaringan internet dan juga kursus bahasa Inggris.
“Kami menyampaikan banyak terima kasih atas bantuan ini. Tapi kami juga mohon bantuannya bapa gubenur bahwa usaha kita lebih mahal pengeluaran beli bensin untuk lampu. Jadi semoga PLN bisa hadir disana,” katanya.”Begitu juga dengan jaringan internet agar bisa bagus komunikasi untuk wisatawan booking kamar. Adapun kita semua bicara Bahasa Inggris otodidak. Jadi kita butuh kursus bapa gubenur,” ungkapnya.(zia)