SORONG – Setelah dibuka secara resmi oleh Pj. Sekda Provinsi Papua Barat Daya Ir. Edison Siagian, ME, pembukaan Job Fair yang digelar Dinas Transmigrasi Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Papua Barat Daya di Aimas Convention Centre (ACC), Senin (18/9) berlangsung tegang.
Pasalnya usai sesi foto bersama, saat Pj Sekda dan para pejabat berjalan untuk meninjau stand-stand job fair, tiba-tiba muncul seorang pencaker asli Papua (OAP) Ferdinan Kareth yang diketahui perwakilan dari Forum Pencaker OAP Provinsi Papua Barat Daya dengan membawa map merah naik ke panggung untuk berbicara menyampaikan aspirasinya.
Ia berjalan di atas panggung seraya berbicara bernada protes. Karena tanpa memegang mike, awalnya tidak terdengar jelas apa yang disampaikan oleh perwakilan pencaker OAP tersebut. Perhatian pun tertuju pada pemuda itu. Suasana terasa tegang setelah para pencaker OAP lainnya berteriak mendukung langkah Ferdinan Kareth untuk menyampaikan aspirasinya di atas panggung dengan menggunakan mikrofon.
“Saya minta maaf untuk teman-teman yang non OAP, bukan kami diskriminasi kami hanya tuntut hak kami sebagai anak asli Papua. Kasian, kami tidak bisa bikin apa-apa, tidak bisa buka hotel, restaurant. Kami hanya minta quota khusus untuk kami anak-anak asli Papua,”ujar perwakilan pencaker OAP yang berbicara di atas panggung.

Membacakan aspirasinya, Forum Pencaker OAP Papua Barat Daya menuntut quota sebagaimana amanat UU Otsus yakni agar dalam Job Fair tersebut perusahaan merekrut 80 % pencaker OAP dan 20 % untuk pencaker non OAP. Forum Pencaker OAP juga memberi batas waktu hingga 5 hari, jika tidak, maka Forum Pencake OAP akan kembali mendatangi Kantor PBD.
Disela Forum Pencaker OAP menyampaikan aspirasi, beberapa stand perusahaan di job fair yang sebelumnya melayani pencaker jadi menghentikan pelayanannya dan memusatkan perhatian pada aksi penyampaian aspirasi dari Forum Pencaker OAP. Usai membacakan aspirasinya yang dibuat secara tertulis, Ferdinan pun menyerahkan map merah berisi aspirasi itu kepada Kepala Dinas Transmigrasi Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Papua Barat Daya, Suroso, S.IP, MA.
Terkait aksi dari Forum Pencaker OAP di Job Fair, Kapolres Sorong AKBP Yohanes Agustiandaru,S.H S.IK, MH mengatakan, aksi itu berlangsung spontan. Diakui Kapolres penyampaian aspirasi itu memang tidak ada ijin, namun syukur atas koordinasi dengan panitia yang memberikan kesempatan kepada Forum Pencaker OAP untuk menyampaikan aspirasinya,rangkaian acara pembukaan job fair berlangsung aman.
Terkait aksi Forum Pencaker OAP yang menuntut quota untuk diterima oleh perusahaan, Kepala Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja dan ESDM, Suroso, S.IP, MA mengatakan, sesuai amanat UU Otsus, jika pencaker OAP memang memenuhi kompetensi maka perusahaan yang turut serta dalam job fair diminta untuk memprioritaskan pencaker OAP. “Job fair ini kan masing-masing perusahaan menetapkan syarat dan ketentuan berlaku,misalnya kompetensinya cukup. Namun demikian memang sesuai amanat UU Otsus, pencaker OAP diamanatkan untuk diprioritaskan dengan catatan kompetensinya terpenuhi,”ujar Suroso.

Sementara itu, Pj Gubernur Papua Barat Daya (PBD) yang diwakili Pj. Sekda PBD, Ir. Edison Siagian, M.E. dalam sambutannya saat acara Pembukaan Job Fair, antara lain mengatakan bahwa, sekarang dengan adanya Job Fair yang informasinya masuk dalam website atau Teknologi Informasi, sehingga memudahkan para pencari kerja untuk mendapatkan informasi. “Menurut saya sekarang lebih banyak kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan, meskipun jumlah tenaga kerja semakin meningkat tapi jumlah lowongan kerja juga tambah banyak,” ujar Pj. Sekda PBD.
Ia juga berharap kedepan Job Fair tidak hanya digelar oleh pemerintah, tapi juga oleh swasta.”Tadi Kadisnaker menyampaikan perusahaan yang ikut puluhan, ini pertanda banyak perusahaan yang butuh tenaga kerja. Saya sangat mengapresiasi Kadisnaker inisiatif yang menggalang perusahaan-perusahaan untuk ikut Job Fair,” terangnya.
Namun Sekda menanyakan mengapa dari 46 perusahaan yang mengikuti Job Fair itu untuk sektor pariwisata hanya perhotelan, apakah yang lain kurang berminat atau tidak mendapatkan informasi tentang Job Fair ini? “Biasanya setengah jumlah penumpang pesawat adalah turis asing yang hendak ke Raja Ampat. Tentunya di sana membutuhkan banyak tenaga kerja. Apa misalnya nanti dibuat Job Fair khusus pariwisata? Ini penting karena Raja Ampat sebagai destinasi wisata internasional,” tandasnya.
Pj Sekda mengatakan pula kepada para pencari kerja yang datang ke acara Job Fair di Aimas Convention Centre untuk mengadu dari lowongan kerja yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan. “Kalau tidak dapat jangan kecewa, karena kecewa awal dari kegagalan. Kalau tidak dapat sekarang coba lagi pada kesempatan mendatang, karena perusahaan pun tentu mencari tenaga kerja yang terbaik. Terus asah kemampuan dan ketrampilan agar dapat menyesuaikan iklim dunia kerja,” terangnya. Dia juga berharap agar dalam Job Fair ini memprioritaskan Orang Asli Papua (OAP), sehingga tujuan dari pemekaran provinsi ini bisa dicapai melalui bursa kerja dan bidang-bidang di luar pemerintahan.
Perusahaan/instansi yang mengikuti Job Fair di ACC sekitar 46 perusahaan/instansi, antara lain Aimas Hotel & Convention Centre, Vega Prime Hotel & Convention, Rylich Panorama Hotel, Aston Sorong Hotel & Conference Center, Bank Mandiri, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, PT. Hasjrat Abadi (Toyota), PT Trisakti Megah Indah (Suzuki), PT. Serba Mulia Auto (Daihatsu), PT. Salawati Motorindo, BFI, PT. Gag Nikel, RH Petrogas Companies in Indonesia, PT. Mitra Palma Sejahtera, PT. Intraco Dharma Ekatama, PT Menara Sukses Abadi, PT. Intekco Sentosa Abadi, PT. Sinergi Anugerah Sentosa, KPM Prudential Sorong, PT. Citra Raja Ampat Canning, Papua Supermarket & Dept. Store, PT. Austindo Nusantara Jaya Tbk, PT. Pasela Jaya, Indomarco Prismatama, Bumagroup, CWM, PT. Dokindo Aimas Papua, PT. Masinton Abadi Sentosa, Misool Foundation, PT. Elia Pratama, CV. Hemacipta Tutorindo, CV. Tirta Dwimas, M-grill Cafe, PT. Panca Tunas Harapan, Rumah Sukses, PKSS, Kimia Farma, Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Sorong, Pegadaian, PT. Anex Jaya, PT. AIA Financial, PT. Klasaman Indah Raya, Alfamart. (ros/ayu/akh)