JAYAWIJAYA – Pria berinisial SW (22) di Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua Pegunungan tewas diduga ditembak oknum polisi. Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri meminta maaf dan telah memerintahkan jajarannya untuk menindak tegas pelakunya. “Saya selaku kapolda mengungkapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat terlebih kepada keluarga besar korban dan turut berbela sungkawa tentunya ini sangat disayangkan,” ujar Irjen Fakhiri kepada wartawan seperti dikutip dari detikcom, Jumat (14/4/2023).
Fakhiri mengatakan dirinya telah memerintahkan Propam Polda Papua untuk mengambil langkah-langkah hukum. Ia menegaskan harus dilakukan sikap tegas kepada polisi yang suka bergaya koboi. “Bidang propam saya minta melakukan penanganan serius atas peristiwa ini. Saya perintahkan dalami motifnya dan lakukan proses hukum apakah itu sidang disiplin atau pun kode etik,” jelasnya. Fakhiri tidak menceritakan identitas oknum polisi yang melakukan penembakan dan juga motif dari penembakan itu. Dia mengatakan propam masih mendalami dan melakukan penyelidikan. “Saya sudah perintahkan propam serius menangani perkara ini. Jadi masih didalami,” jelasnya.
Ia menilai masih ada polisi yang kerap bersikap seperti koboi dalam bertugas. Padahal menurutnya, pembekalan senjata api itu ada standard operasional prosedur (SOP) pada saat bertugas. “Anggota itu kita bekali senjata api itu harus tau kapan itu tetuju kepada orang, ada SOP nya. Kepada seluruh jajaran saya sudah sering katakan jangan ada polisi yang bergaya koboi. Nah dalam kesempatan ini, saya juga telah perintahkan seluruh kapolres untuk membina anggotanya, agar tak seperti koboi,” tegasnya.
Fakhiri tak henti-hentinya meminta jajarannya untuk menjadi polisi yang humanis kepada masyarakat. Bahkan dalam penanganan perkara agar mengedepankan restorative justice, khususnya kepada masyarakat papua. “Tidak ada tawar menawar dalam instruksi saya ini. Apalagi anggota-anggota ini sudah lama bertugas di papua. Harusnya menghafal pola-pola kehidupan masyarakatnya, mengenali sifat-sifat orang yang sering membuat keributan dan mengetahui diantara mereka yang sudah baik,” tegasnya.
SW tewas diduga ditembak oknum polisi di Kampung Muliama, Distrik Libarek, Jayawijaya pada Senin (10/4). Korban ditembak oleh terduga pelaku dari dalam mobil. Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan seorang saksi berinisial TS (32) mulanya melihat sebuah mobil strada berwarna merah tujuan Tolikara melintas di lokasi kejadian. Dari dalam mobil saksi kemudian melihat seseorang melakukan penembakan terhadap korban. “Para saksi saat itu berada di belakang sebuah mobil strada. Lalu mereka melihat seseorang dari dalam mobil yang diduga anggota Polri yang melakukan penembakan,” ujar Benny pada Senin (10/4) lalu. (ata/detikcom)