MANOKWARI-Meja-meja jualan yang diberikan oleh istri Panglima TNI selaku Ketua Umum Dharma Pertiwi, Ny Hetty Andika Perkasa tak terlihat lagi. Para pedagang sayur umumnya mama-mama Papua tak menggunakan meja tersebut.
Padahal Ketua Umum Dharma Pertiwi memberikan bantuan meja dengan harapan para pedagang dapat meletakkan jualannya. Namun ternyata hanya beberapa hari diberikan, meja tersebut tak terlihat lagi.
Seperti diketahui, Ketua Umum Dharma Pertiwi menyerahkan bantuan meja kepada pedagang sayur di sela-sela mendampingi Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa kunjungn kerja di Manokwari, 22-23 Desember lalu. Meja jualan diberikan kepada para pedagang yang berjualan sayur di sekitar Pasar Sanggeng Manokwari.
Pembagian meja tersebut untuk membantu para pedagang, terutama yang belum memiliki meja untuk menggelar dagangannya, agar lebih mudah dalam berjualan. Selama ini banyak pedagang berjualan di pasar tanpa meja.
Pada menyerahkan meja jualan, Ketua Umum Dharma Pertiwi sempat menyapa, berbincang dan bercengkerama dengan para pedagang serta membeli sayuran. Ny Hetty Andika Perkasa mengaku senag bisa berkunjung di Pasar Sanggeng. Pada pedagang pun mengaku senang mendapatkan bantuan meja karena selama ini meletakkan jualan di atas aspal hanya beralasankan terpal.
“Ini kesempatan yang berkesan bagi saya dapat bertemu dengan para ibu-ibu pedagang di sini, semoga dagangannya laris,”ujarnya.
Pantauan di Pasar Sanggeng, Rabu (29/12) tak satupun pedagang memakai meja bantuan Ketua Umum Dharma Pertiwi. Pedagang sayur dan buah yang sebagian besar mama-mama Papua lebih memilih menggelar jualannya di atas aspal hanya beralasakan tikar atau terpal.
Beberapa pedagang yang ditemui Radar Sorong mengakui, hanya menggunakan meja saat diserahkan. Hari selanjutnya tak dipakai lagi, pedagang lebih memilih menggelar jualanya. ‘’Lebih leluasa seperti tidak, tidak pakai meja,’’ ujar seorang pedagang sayur.
Sebetulnya mama-mama penjual sayur ini telah disediakan los pasar sayur yang dapat menampung 500 pedagang. Namun sejak diresmikan tahun 2015, pasar yang berlokasi di bekas terminal angkutan umum ini tak digunakan alias terbengkalai.(lm)