Fiktor Solossa : Otsus Selalu Identik dengan Harga Diri Orang Maybrat
SORONG – Rakyat Maybrat di Tahun 2022 ini mendapat alokasi dana Otsus senilai Rp 148.716 miliar lebih. Total nilai tersebut terperinci terdiri dari penerimaan umum 1 persen atau setara Rp 60.597 miliar lebih dan penerimaan khusus Rp 88.164 miliar lebih. Anggaran dana Otsus tersebut diprioritaskan untuk membiayai tiga komponen kegiatan yakni pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat di Kabupaten Maybrat.
Kabid Perencanaan Otsus Bappeda Provinsi Papua Barat, Legius Wanimbo dalam sambutannya saat penutupan Rapat Koordinasi (Rakor) dan Training Of Trainer (TOT) Sistim Administrasi Informasi Kampung (SAIK+) kepada para kader, aparat kampung dan kepala distrik di Hotel Vega Kota Sorong, Rabu (12/1) malam mengatakan bahwa pengelolaan dana Otsus jilid II ini tidak seperti dana Otsus jilid I.
Dikatakannya, dana Otsus jilid I transfernya melalui provinsi lalu ke kabupaten-kota, kelemahannya tidak ada nomenklatur yang menjabarkan khusus tentang mekanisme perencanaan, pengelolaan sampai dengan pertanggungjawaban dana Otsus, sehingga tak heran banyak orang Papua menilai Otsus gagal karena tidak bisa dipertanggungjawabkan indikator capaian dalam prosentase pembangunan orang asli Papua.
Karena itu, di Otsus jilid II ini lanjut Wanimbo, tata kelolanya melibatkan para kader kampung dan distrik yang bertugas sebagai admin untuk melakukan verifikasi terhadap dokumen kependudukan, menginventarisasi program dan kegiatan, lalu melaporkan ke pemerintah pusat melalui provinsi, sejauhmana capaian dalam prosentase pembangunan pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dan besaran penerimaan dana Otsus tahun berikutnya (2023) dan seterusnya tergantung pada kinerja dan capaian pembangunan yang dibiayai dana Otsus tahun berjalan ((2022).
Bupati Maybrat yang diwakili Kepala Bappeda Maybrat, Fiktor Solossa,ST,MT dalam sambutannya mengatakan bahwa Otsus selalu identik dengan harga diri orang Maybrat, karena pelaku sejarah yang menghadirkan Otsus di tanah Papua adalah Gubernur Papua, Dr.JP. Solossa,M.Si, dan Bupati Maybrat Dr. Drs. Bernard Sagrim,MM yang saat itu menjabat Pelaksana Tugas Kepala Biro Keuangan Provinsi Papua. ”Ini dia tokoh penting yang mengeksekusi hadirnya Otsus di Tanah Papua,” kata Fiktor Solossa dalam sambutannya sebelum menutup rakor dan pelatihan Siak yang berlangsung dua hari (11-12/1) di Hotel Vega Kota Sorong.
Selanjutnya Kepala Dinas PMK Kabupaten Maybrat menandaskan bahwa pengiputan dana SAIK+ untuk orang asli Papua di Kabupaten Maybrat sampai dengan saat ini prosentasenya masih nol persen. Dengan adanya pelatihan SAIK+ kepada para kader kampung dan distrik, pihaknya menargetkan sampai akhir tahun 2022 penginputan data untuk OAP di Kabupaten Maybrat rampung. Diakuinya bahwa untuk saat ini data yang digunakan oleh pemerintah adalah menggunakan data statistik tahun 2010 dan data kependudukan di Capil.
Ketua Panitia Kegiatan Rakor dan Training Of Trainer (TOT) Sistim Administrasi Informasi Kampung (SAIK+), Klemens Howay,ST menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan dibagi dua tahap, diikuti kurang lebih 75 peserta kader kampung dan staf admin tingkat distrik. Menurutnya, pelatihan dilaksanakan di Sorong karena berkaitan dengan fasilitas jaringan internet serta prasarana pendukung lainnya. Harapannya bahwa dengan pelatihan ini para kader dapat segera melakukan pendataan dan pengimputan data kependudukan OAP karena data tahun ini akan menentukan prosentase penerimaan di tahun berikut. Di kegiatan ini juga diserahkan secara simbolis dokumen kepada para kader dan staf admin distrik. Melengkapi kebersamaan dengan foto bersama dan jamuan kasih. (ris)