SORONG-Pentingnya melestarikan kawasan Wilayah Bentang Laut Kepala Burung di Papua Barat (PB), Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) selenggarakan Lokakarya bertajuk “Sharing Pembelajaran Implementasi Program Blue Abadi Fund”.
Penyelenggaraan oleh Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI), selaku administrator program, bersama-sama dengan Bappenas, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pemprov Papua Barat, dan mitra-mitra penerima hibah Program Blue Abadi Fund (BAF).
Dalam sambutannya secara daring, Deputi Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas, Dr.Ir. Arifin Rudiyanto, M.Sc, mengatakan, terkait dengan pengelolaan laut dan pesisir, berdasarkan Rencana Pengelolaan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024, terdapat program-program prioritas nasional yaitu memperkuat ketahanan ekonomi dan pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan.
“Dan program peningkatan kualitas pengelolaan kemaritiman, perikanan, dan kelautan. Target-target dari program nasional ini sangat sejalan dengan apa yang dilakukan Program BAF,” katanya, Rabu (15/12).
Sementara itu, Perwakilan dari USAID-Indonesia, Alexis Polovina, menjelaskan bahwa lokakarya ini juga merupakan bentuk apresiasi kepada USAID-Indonesia sebagai salah satu pihak yang telah mendukung program pendanaan berkelanjutan dan upaya-upaya konservasi pesisir dan laut di wilayah Bentang Laut Kepala Burung (BLKB) Papua Barat, termasuk melalui Program BAF.
“BAF adalah contoh nyata dari kerjasama yang baik antara pemerintah, LSM, akademisi, dan lembaga pembangunan lainnya seperti USAID dan Walton Family Foundation, untuk melaksanakan program-program konservasi di BLKB,” katanya
Secara keseluruhan, lokakarya ini diikuti oleh 73 partisipan yang menghadiri secara langsung, dan 46 partisipan secara daring. Kegiatan ini menghadirkan mitra-mitra Program BAF sebagai narasumber, yaitu LPPM Unipa, Kelompok Ekowisata Wadowun Beberin, BLUD UPTD Pengelolaan KKP Kepulauan Raja Ampat, Yayasan Penyu Papua, Yayasan Nazaret Papua Barat, Yayasan Misool Baseftin, Konsorsium Mitra Bahari Papua Barat, dan DPC Raja Ampat Himpunan Pramuwisata Indonesia.(zia)