Dari Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Raya Al Akbar
SORONG – Hasil lelang amal dalam rangka pengumpulan dana untuk pembangunan Masjid Raya Al Akbar Kota Sorong berhasil terkumpul dana sebesar Rp 234.407.000. Lelang amal berlangsung di sela – sela peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Selasa (19/10).
Bendahara pembangunan Masjid Al Akbar Sorong, Joko Rustyono mengungkapkan, dari total dana Rp 234.407.000, uang tunai sebesar Rp 127.207.000 dan yang berupa janji (belum disetor ke panitia,Red) Rp 107. 200.000. Dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, lelang amal yang dipandu oleh Ketua MUI Kota Sorong, Ust H. Abdul Manan Fakaubun disambut antusias oleh para jamaah.
Anggota DPRD Kota Sorong, H. Taslim ikut menyumbang 10 pilar dengan harga per lembar Rp 500.000. Selain itu juga ikut berpartisipasi dalam lelang amal kali ini ialah, anggota DPRD Kota Sorong, Hj Ros Mattaliti, yang menyumbangkan 4 pilar , Dandim 1802/Sorong 20 lembar panel, Kapolres Sorong Kota 10 lembar panel serta sumbangan ibu-ibu dari majelis taklim dan sumbangan perorangan secara spontan.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Raya Al Akbar Sorong dipadati ribuan Jamaah. Selain lelang amal, panitia yang diketuai Andi Odam Bugis, S.Pd.I juga mengajak jamaah untuk bersalawat bersama. Pohon telur hias dan ember maulid berisi aneka makanan dengan hiasan aneka warna tak luput dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad. Tidak hanya seremonial, makna dari peringatan Maulid Nabi ini juga untuk melihat sejauh mana kontribusi agama Islam dalam pengaruh peradaban umat manusia. Penceramah, KH. Hamzah Harun Al Rasyid, Lc, MA, Ph.D mengatakan, hal itu dapat tercermin dari pohon telur hias yang jadi khas saat peringatan Maulid Nabi.
Dikatakan Ustad KH. Hamzah, paling tidak ada tiga hal yang terpatri dalam pohon telur itu. Pada bagian dasar, ada ketan (songkolo) yang diibaratkan sebagai syariat. Dimana dalam pelaksanaan ibadah, umat Islam bisa lengket dengan dalil yang menopang keabsahan ibadah.
Sementara tusukan telur diibaratkan aqidah yang tidak boleh membuat umat Islam ragu sedikit pun dengan apa yang telah dipercayai. Sementara, bunga diibaratkan sebagai bentuk interaksi sosial atau muamalah. Muamalah ini menjadi salah satu poin penting yang wajib dipelihara.
“Dahulu, begitu banyak masalah kemanusiaan yang terjadi. Kemudian satu per satu masalah itu selesai setelah Nabi Muhammad datang. Itu adalah bentuk muamalah yang diajarkan Nabi, dan harus kita teladani,” pesan KH Hamzah.
Pesan yang sama juga diungkapkan Ketua MUI Kota Sorong, Abdul Manan Fakaubun yang berharap umat islam menjadi contoh bagi umat lain dalam menumbuhkan kerukunan umat beragama. Sebab dengan terjaganya kerukunan umat, maka terwujudlah salah satu tauladan yang diajarkan Nabi.
“Intinya kita harus ciptakan kedamaian dan kerukunan umat. Itu adalah sunnah yang diamanatkan Nabi, dan harus dihidupkan karena beliau hadir untuk membawa rahmat. Saya berharap kita semua harus menciptakan kerukunan umat beragama. Kalau ini bisa tercapai, maka kehidupan akan aman dan tentram,” ujar Ketua MUI.
Ia mengungkapkan, sejauh ini toleransi kehidupan umat Islam dengan umat lain di Kota Sorong cukup bagus. Bahkan beberapa waktu yang lalu Kota Sorong menjadi yang terbaik di seluruh Indonesia karena toleransi antar umat beragama yang bagus.
Untuk menjaga adanya gesekan antar umat beragama, para tokoh agama di Kota Sorong sendiri telah memiliki Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Forum itulah yang nantinya akan memfasilitasi setiap permasalahan yang muncul berkaitan dengan lintas agama. “Jangan menunggu sampai terjadi sesuatu yang tidak dinginkan. Inilah peran FKUB untuk menjembatani kerukunan umat beragama,” sambungnya.
Bagi Ketua MUI, dalam kehidupan bermasyarakat tidak boleh ada batasan untuk tolong menolong. Siapapun yang butuh bantuan dan pertolongan, tidak perlu dilihat latar belakang suku maupun agamanya. Tapi masalah agama, urusan keyakinan maka tidak boleh dicampur adukkan.
“Dalam kehidupan sehari-hari mari kita saling ulur-mengulurkan tangan. Tapi masalah agama, ko bikin ko punya, beta bikin beta punya. Untukmu agamamu, dan untukku lah agamaku,” tandasnya.
Sementara itu dalam sambutannya, Wali Kota yang diwakili Asisten 1 Setda Kota Sorong berharap agar kerukunan umat beragama yang selama ini terbina dengan baik dapat terus terjaga. Dan wali kota pun mengingatkan jamaah tetap menjaga prokes guna mencegah penularan Covid-19. (ayu)