SORONG– Menyusul hasil sidang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada Rabu, 5 Februari 2025 yang memutuskan dismissal kepada penggugat karena dianggap tidak memiliki bukti yang kuat, maka pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Provinsi Papua Barat Daya, Elisa Kambu- Ahmad Nausrau dipastikan tinggal menunggu dilantik.

Sekretaris Tim Koalisi Pemenangan Elisa Kambu-Ahmad Nausrau (ESA), Syafruddin Sabonama yang dihubungi media ini, Rabu malam (5/2) menilai putusan MK ini adalah sebuah proses rangkaian yang tentunya harus disikapi secara arif. Dimana proses demokrasi yang berjalan di provinsi termuda ini berjalan dengan penuh dinamika yang kemudian itu menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.
“Bahwa semua pihak yang terkait, baik penyelenggara maupun peserta Pilkada itu tetap memperhatikan rel-rel yang ada. Saya sebagai sekretaris tim koalisi pemenangan ESA merespon keputusan MK ini sebagai suatu hal yang positif karena kita sama-sama terus belajar tentang demokrasi yang arif dan baik sesuai konstitusi,”ujar Syafrudin Sabonama yang juga Ketua DPW PAN Provinsi Papua Barat Daya.
Dikatakan, dalam proses perjalanan demokrasi ini, kedepan banyak celah yang harus sama-sama dibenahi. “Tetapi saya juga harus memberikan apreseasi bahwa proses demokrasi ini tidak bisa berjalan baik jika tidak ada orang saling bertarung untuk merebut kursi gubernur dan wakil gubernur,”tandas Sabonama.
Karena itu Sabon- sapaan akrab mantan anggota DPRD Kota Sorong ini menyampaikan terima kasih, rasa hormat dan penghargaan sebesar-besarnya kepada calon gubernur nomor urut 1, Abdul Faris Umlati – Pieter Kasihiuw (ARUS), nomor urut 2, Gabriel Asem- Lukman Wugaje (GAUL), nomor urut 4, Joppye O. Wayangkau-Ibrahim Wugaje (JOIN) dan paslon nomor urut 5, Bernard Sagrim- Sirajuddin Bauw (BERSINAR).
“Kehadiran mereka dalam kontestasi ini kemudian membuat rakyat bergairah, memastikan siapa yang akan jadi pemimpin mereka,”tandasnya.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada pihak penyelanggara, KPU, Bawaslu dan TNI/Polri yang sudah memastikan proses demokrasi Pilkada 2024 di Provinsi Papua Barat Daya ini berjalan dengan baik. Dimana rakyat telah menyalurkan hak politiknya dan berakhir dengan terpilihnya gubernur dan wakil gubernur pertama Provinsi Papua Barat Daya.
“Ini menjadi sebuah pintu masuk buat kita semua untuk kembali bergandengan tangan, kemudian bersama-sama menyumbangkan segala pikiran, tenaga, semua energi kita untuk membawa Provinsi Papua Barat Daya ini menjadi provinsi yang kuat , provinsi yang penuh dengan kedamaian dan para pemimpin menghadirkan kesejahteraan untuk rakyatnya,”ucap Sabonama.
Setelah dilantik nanti, Gubernur dan Wakil Gubernur pilihan rakyat, Elisa Kambu- Ahmad Nausrau dipastikan telah memiliki komitmen untuk bekerja melayani seluruh rakyat Papua Barat Daya tanpa terkecuali.
“Prinsip ini tentu akan dipegang teguh oleh Pak Elisa Kambu dan Pak Ahmad Nausrau. Tugas pertama mereka setelah dilantik jadi gubernur dan wakil gubernur tentunya adalah merajut kembali benang-benang yang berserakan di tingkat masyarakat maupun di elit-elit politik di Papua Barat Daya,”ujarnya.
“Rekonsiliasi adalah harga mati yang harus segera direalisasikan. Karea provinsi ini dia akan berkembang, dia akan tumbuh, kokoh dan kuat jika semua elemen masyarakat, bahu membahu, ambil bagian untuk bekerja, ambil bagian untuk menyumbangkan tenaga, pikiran mereka dengan demi kebaikan masyarakat di atas tanah Papua Barat Daya,”imbuh Sabon yang konsen dengan kegiatan sosial ditengah masyarakat.
Dari komitmen yang dibangun sejak awal untuk mengerahkan seluruh potensi dalam membangun Provinsi Papua Barat Daya itulah, maka tim Elisa Kambu- Ahmad Nausrau akan merangkul semua pasangan calon yang bersama-sama berkontestasi dalam Pilkada 2024.
“Akan kita rangkul, kita sama-sama meminta pendapat mereka untuk bagaimana arah provinsi PBD kedepan lebih baik. Kata kuncinya adalah kita tidak bisa sendiri membangun Provinsi Papua Barat Daya ini. Kita butuh semua pemikiran dari tokoh-tokoh di Provinsi Papua Barat Daya ini. Maka tentu kebesaran hati untuk menerima masukan, kemudian kekuatan hati untuk merangkul kembali bersama-sama tentu menjadi hal yang nicsaya untuk membangun, memajukan Provinsi Papua Barat Daya ini,”pungkasnya. (ros)