Kelly Kambu : Raja Ampat UNESCO Global Geopark Hendaknya Memicu Daerah Lainnya Mengelola Potensi Alam untuk Go Internasional
SORONG – Raja Ampat merupakan satu dari empat kawasan di Indonesia yang ditetapkan masuk daftar UNESCO Global Geopark berdasarkan keputusan Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-216 di Paris Prancis, 24 Mei lalu. Secara resmi, Pj Gubernur Papua Barat Daya, Dr.Drs.Mohammad Musa’ad, M.Si bersama Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati, menerima Sertifikat UNESCO Global Geopark Raja Ampat di acara The 10th Internasional Conference on UNESCO Global Geopark di Marracesh Maroko, 7- 9 September 2023.
“Kami menyampaikan selamat dan sukses kepada Pemerintah Daerah dan Masyarakat Kabupaten Raja Ampat yang telah go internasional, bagaimana mengelola dan mempertahankan kawasan geologis hingga diakui dunia internasional dan Raja Ampat ditetapkan jadi Unesco Global Geopark,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Pertanahan Provinsi Papua Barat Daya, Julian Kelly Kambu,ST,MSi kepada Radar Sorong, Jumat (22/9).

Geopark atau taman bumi, merupakan wilayah geografi yang memiliki warisan geologi dan keanekaragaman geologi yang bernilai tinggi, termasuk di dalamnya keanekaragaman hayati dan keragaman budaya yang menyatu di dalamnya, yang dikembangkan dengan tiga pilar utama, yaitu konservasi, edukasi dan pengembangan ekonomi lokal.
“Ditetapkannya Raja Ampat jadi UNESCO Global Geopark hendaknya bisa menjadi pemicu bagi daerah lainnya di wilayah Papua Barat Daya untuk coba belajar ke Raja Ampat, bagaimana menjual potensi alamnya hingga ke tingkat internasional. Ini tentunya bukan perjuangan singkat satu dua tahun, tapi perjuangan bersama pemerintah daerah dan masyarakat Raja Ampat bertahun-tahun lamanya hingga akhirnya mendapatkan pengakuan dunia,” tutur Kelly.
Dikatakan, setiap daerah di wilayah Papua Barat ini memiliki karakteristik geologis tersendiri yang bila dikelola dengan baik, berpeluang untuk diakui masyarakat dunia. Potensi alam Papua Barat prospek yang bagus untuk mendunia, peluangnya sangat terbuka lebar. Kini, bagaimana pemimpin di daerah bisa membaca, menangkap dan menjual peluang tersebut ke dunia internasional, karena ada standar tertentu untuk bisa diakui sebagai Geopark Global. Bila Raja Ampat mengabadikan gugusan pulau-pulaunya sebagai geopark, mungkin Maybrat bisa dengan danaunya, demikian juga dengan daerah lainnya di Papua Barat Daya ini,” tandasnya.
Raja Ampat sebagai Geopark Global, ekonomi masyarakatnya bisa bertumbuh tanpa mengorbankan lingkungan. Lingkungan hidupnya terjaga dan lestari, ada keseimbangan antara ekonomi, ekologi dan sosial kemasyarakatan. Segitiga emas ini, ekonomi, ekologi dan sosial harus bisa dikelola dengan baik. “Pada prinsipnya kami memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Raja Ampat yang telah berhasil mempertahankan Raja Ampat tetap terjaga dengan konsep-konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, ekonomi masyarakatnya bertumbuh,” ucap Kelly Kambu.
Dengan telah diakuinya Raja Ampat sebagai UNESCO Global Geopark lanjut Kelly, Raja Ampat tentunya akan menarik wisatawan mancanegara untuk datang dan menikmati taman bumi di Raja Ampat. Tentunya juga akan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat Raja Ampat. “Orang kota seperti di Jakarta yang jenuh dengan polusi, penat bekerja dan sebagainya, mungkin selama ini destinasinya di Bogor, Bandung atau Bali, bukan tidak mungkin ke depan berakhir pekan di Geopark Raja Ampat. Apalagi misalnya jika dibuka penerbangan langsung Bali-Sorong, turis-turis mancanegara yang selama ini hanya menikmati Bali, berpeluang besar untuk berkunjung ke Sorong dan Raja Ampat,” imbuhnya.
Untuk diketahui, banyak syarat yang harus dipenuhi agar satu wilayah dinilai layak dan diakui sebagai UNESCO Global Geopark. Persyaratan tersebut diantaranya warisan geologi haruslah situs yang bernilai internasional dan dikelola oleh badan dengan pengakuan hukum di bawah undang-undang nasional. Badan manajemen harus mencakup semua pemangku kepentingan yang relevan, termasuk mitra dan komunitas ilmiah, lokal, dan adat. Manajemen yang komprehensif, dimana sistem tata kelola, pengembangan, komunikasi, perlindungan, infrastruktur, keuangan, dan kemitraan haruslah menyeluruh sebelum diusulkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGG). Selain itu, Kawasan UGG haruslah berhubungan dengan Unesco Global Geoparks lainnya serta dengan Global Geoparks Network. Warisan geologisnya juga terhubung dengan warisan budaya dan alamnya. Hal ini yang akan menghubungkan untuk tujuan pendidikan, peningkatan kesadaran, dan penginformasian pengunjung dan penduduk setempat, dan berbagai persyaratan lainnya.
Sebelumnya, Pj Gubernur Papua Barat Daya, Dr.Drs.Mohammad Musa’ad,M.Si yang bersama Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati menerima Sertifikat UNESCO Global Geopark Raja Ampat di acara The 10th Internasional Conference on UNESCO Global Geopark di Maroko, menyampaikan rasa bangga dan bersyukur bisa hadir di acara penyerahan Penghargaan UNESCO Global Geopark Raja Ampat yang merupakan agenda international sebagai perwujudan upaya dunia untuk menjaga situs-situs yang terbaik di dunia sebagai kekayaan dunia oleh UNESCO.
“Provinsi Papua Barat Daya melalui Kabupaten Kepulauan Raja Ampat yang memiliki potensi yang luar biasa, baik di atas laut maupun di bawah laut yang dipandang dunia sebagai salah satu kekayaan dunia yang patut di jaga dan dilestarikan. Sehingga UNESCO memberikan penghargaan dan pengakuan terhadap kekayaan kepulauan Raja Ampat sebagai Geopark Dunia,” katanya.
Pj Gubernur PBD. mengajak masyarakat Provinsi Papua Barat Daya untuk bersama menjaga kekayaan alam yang ada di kepulauan Raja Ampat. “Mari kita jaga bersama kekayaan yang ada di Kepulauan Raja Ampat sebagai kekayaan dunia, dan kepada masyarakat Papua Barat Daya pada umumnya dan masyarakat Raja Ampat pada khususnya, kita patut mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan Tuhan dan tetap menjaga dan melestarikan ciptaan Tuhan yang luar biasa,” pungkasnya. (ian/zia)