SORONG– Diiringi isak tangis mendalam dari istri tercinta, anak-anak, cucu dan keluarga besar yang ditinggalkan, jenasah alm Dr Drs Stepanus Malak, M.Si, Minggu sore (26/1) dimakamkan di halaman belakang kediaman almarhum di Jln Malibela, Km 11,5.

Suasana duka mendalam sangat terasa saat peti jenasah akan ditutup dan para pejabat serta masyarakat diberi kesempatan untuk melihat jenasah almarhum untuk terakhir kalinya. Istri tercinta almarhum Nansy P. Karundeng tak kuasa menahan duka mendalam, isak tangis pun pecah hingga tubuhnya lemas dan berusaha dipegang oleh keluarga.

Demikian pula dengan anak-anak almarhum, yang terus menangisi kepergian bapak terkasihnya untuk selama-lamanya. Isak tangis keluarga membuat suasana makin haru hingga pelayat dan keluarga lainnya pun ikut meneteskan air mata.
Proses pemakamanan jenasah alm Stepanus Malak, mantan Bupati Sorong dua periode ( 2007- 2012, 2012-2017) diawali dengan ibadah perkabungan yang dipimpin oleh Pdt Mercy Pelupessy Kabes, S.Th, M.Si dan selanjutnya diikuti dengan upacara pelepasan jenasah yang dipimpin Pj Bupati Sorong yang diwakili Asisten III Setda Kabupaten Sorong, Luther Salamala, S.Pd, M.Pd.
Dalam pembacaan Riwayat hidup almarhum yang disampaikan oleh Asisten I Setda Kabupaten Sorong Adi Bramantyo, S.IP M.Si, diketahui bahwa almarhum semasa hidupnya telah meraih 27 penghargaan diantaranya, penghargaan sebagai bupati terbaik dari 29 kepala daerah se Indonesia dari Presiden RI, piagam penghargaan dari Menteri Pekerjaan Umum RI tentang Sub Bidang Penataan Ruang kategori ruang terbuka hijau tahun 2008.
Selain itu, almarhum juga pernah meraih penghargaan tentang pembangunan investasi jangka menengah tahun 2010, penghargaan dari Menteri Pertambangan dan Energi sebagai Bupati Pemrakarsa Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTG) untuk pertama kali di Indonesia tahun 2015. Penghargaan bintang jasa utama dari Presiden RI di Jakata tahun 2015, sebgai bupati terbaik se Indonesia.
Dalam sambutannya, Ketua Sinode GKI di Tanah Papua Pdt Andrikus Mofu, S.Th M.Th mengatakan, almarhum yang lahir di Mega, 26 Desember 1961 mengatakan, semasa hidupnya, almarhum dikenal sebagai sosok yang gila bikin jalan.
Saat ditanya oleh Pdt A.Mofu terkait begitu banyak akses jalan yang dibuka, kala itu alm Stepanus Malak sebagai Bupati Sorong mengatakan bahwa masyarakat yang tinggal di dusun-dusun, kampung-kampung bisa mendapatkan akses untuk sampai ke penggir jalan , supaya bangun kampung-kampung agar masyarakat ada di situ.
“Dan memang itu nyata. Satu hal yang beliau katakan bahwa setelah bikin jalan pasti saya bikin tempat ibadah dan bikin sekolah. Dengan tempat ibadah itu, supaya masyarakat bisa fokus beribadah dan anak-anak bisa sekolah. Dan itulah sebabnya, masyarakat Kabupaten Sorong pasti tahu, jalan-jalan itu, poros jalan dibuka kemana-mana,”tutur Pdt A.Mofu.
Mengenang kebersamaannya bersama almarhum Stepanus Malak,dengan menumpangi pesawat helikopter, Pdt A. Mofu mengungkapkan, Ia pernah diajak almarhum terbang ke Sayosa, Klabra kemudian ke Sele dan almarhum menunjukkan lintasan jalan yang sudah dibangun.
Dimata Pdt A.Mofu, alm Stepenus Malak adala tokoh inspirator dan motivator. “Anak-anak Moi harus banyak belajar dari sosok satu ini ( almarhum, Reda) . Belajar bagaimana memimpin dan bagaimana melakukan hak-hal baik. Ini tokoh inspirasi juga tokoh motoivator yang luar biasa. Beliau kerja tanpa pamrih dan bekerja melakukan hal-hal yang luar biasa,”ujar Pdt Mofu.
Dua sosok yang dikagumi oleh Pdt A. Mofu yakni Almarhum Stepenus Malak dan mantan Walikota Sorong dua periode Drs Ec Lambert Jitmau, MM yang hadir dalam ibadah perkabungan.
“Dua sosok ini pernah mengatakan begini, bahwa kira harus melakukan hal-hal yang luar biasa, harus melakukan mujizat, tidak boleh jadi penikmat mujizat. Jangan kita jadi manusia yang hanya jadi penikmat mujiizat, menikmati apa yang orang kerjakan. Tetapi semasa hidup kita, kita harus melakukan hal-hal baik sehingga orang lain dapat menikmatinya,”ujar Pdt Mofu.
Sementara itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XIV Dr Suriel Semuel Mofu,S.Pd M.Ed TEFL, M.Phil dalam sambutannya mewakili Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi menyampaikan duka cita mendalam atas berpulangnya alm Stepanus Malak, salah satu putera terbaik bangsa yang maha terpelajar.
Karena perjuangan gigih dari dirinya saat itu sebagai Rektor UNIPA bersama almarhum mewujudkan Fakultas Kedokteran UNIPA (FK-UNIPA) yang bekerjasama dengan Universitas Indonesia akhirnya bisa diwujudkan, dengan kampus FK-UNIPA di Kabupaten Sorong.
“Pertama waktu ketemu dan dia (almarhum) bicara di UNIPA itu, saya punya roh betul-betul menyala-nyala ini orang luar biasa, Tuhan yang sedang bicara dengan dia. Kalau bekerja dengan orang ini saya akan kerja , saya percaya dengan orang ini,”tutur Suriel Mofu yang menceritakan kisah perjuangan mendirikan Fakutras Kedokteran UNIPA yang mendapat dukungan penuh dari almarhum Stepanus Malak yang kala itu sebagai Bupati Sorong.
Usai sambutan-sambutan dan upacara pelepasan jenasah, selanjutnya peti jenasah diusung oleh petugas yang telah ditunjuk dan berjalan kaki menuju ke tempat pemakaman yang ada di areal belakang kediaman almarhum.
Diawali dengan lagu puji-pujian dan ibadah pemakaman, prosesi pemakaman jenasah almarhum Stepanus Malak berjalan khidmat dan lancar.
Peletakkan krans bunga dilakukan secara bergantian, tampak Pj Gubernur Papua Barat Daya yang diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Ekubang, Dr George Yarangga, A.Pi MM, Wakapolres Sorong Kompol Emmy Fenitiruma, tokoh masyarakat Moi, Jonas Malibela, S.AN dan lainnya meletakkan krans bungsa seraya tak lupa memberima penghormatan terakhir kepada almarhum.
Pemakaman alm Stepanus Malak dibanjiri pelayat. Tenda-tenda yang disiapkan semua penuh dengan masyarakat. Untuk membatasi membludaknya pelayat di areal pemakaman, masyarakat menyaksikan prosesi pemakam melalu tayangan layar kaca yang telah disiapkan.
Almarhum Stepanus Malak yang lahir 26 Desemver 1961 tutup usia karena sakit pada 23 Januari 2025 di RSUP Kandao Malalayang, setelah sebelumnya dirawat di RS Siloam Manado pada 8-16 Januari. Almarhum tutup usia dengan meninggalkan 8 anak dan 6 orang cucu.
Diantara para pelayat, tampak hadir, mantan Walikota Sorong 2 periode Drs Ec Lambert Jitmau, MM, anggota BP3OKP, Otto Ihalauw beserta istri, Dandim 1802/Sorong, Letkol (CZI) Angga Wijaya, SIP MA, Sekda Kota Sorong, Drs Yakob Kareth, M.Si, Walikota Sorong terpilih, Septinus Lobat, SH MPA beserta istri dan sejumlah pejabat lainnya. (ros)