Satgas Covid-19 Gandeng Dewan Adat dan Tokoh Agama
MANOKWARI – Ketua Pelaksana Harian Satgas Covid-19, Derek Ampnir, S.Sos mengaku telah menandantangani kesepakatan dengan Dewan Adat agar dapat memberi ruang seluas-luasnya kepada pemerintah untuk melakukan vaksinasi. Ini dilakukan karena masih banyak masyarakat belum bersedia divaksin, terutama beberapa kabupaten seperti, Pegunungan Arfak, Maybrat dan Tambrauw.
‘’Kita sudah MoU, minta restu kepada masyarakat adat supaya memberi keleluasaan untuk melaksanakan vaksinasi secara massal,’’ ujar Derek ditemui wartawan di sela-sela vaksinasi massal, di kampus STT Erikson Tritt.
Menurut Kepala BPBD Provinsi Papua Barat ini, di Papua Barat terdapat sekitar 60 suku. ‘’Sehingga melalui Dewan Adat kita minta restu, minta izin supaya memberikan ruang kepada aparat kita untuk melaksanakan tugas vaksinasi,’’ sambungnya.
Derek menegaskan, bahwa mendapatkan vaksin merupakan kewajiban bagi masyarakat. Ini dilakukan untuk melindungi semua orang dari pandemi virus corona (Covid-19). ‘’Jadi, sekarang ini vaksin itu kewajiban setiap warga negara bukan hak,’’ tuturnya.
Pemerintah bersama jajaran TNI dan Polri dalam beberapa bulan ke depan akan makin gencar melaksanakan vaksinasi. Ada beberapa kabupaten capaian vaksinasinya masih rendah, terutama Pegunungan Arfak, Maybrat dan Tambrauw.
Dia berharap, lewat penandantanganan kesepahaman dengan Dewan Adat, masyarakat makin sadar untuk divaksin. Menurut Ampnir, masih rendahnya capaian vaksinasi di beberapa kabupaten karena terkendala komunikasi.
Derek Ampnir menuturkan, pimpinan Gereja Persekutuan Alkitab Indonesia (GPKAI) telah memberi perhatian atas capaian vaksinasi di Pegaf. Diketahui, umumnya masyarakat Pegaf berada dalam naungan GPKAI.
Sudah mendapat dukungan dari Dewan Adat dan GPKAI, Satgas Covid-19 akan segera mensosialisasikan vaksinasi kepada tokoh adat, tokoh masyarakat Pegaf. ‘’Untuk memberi pemahaman dan ruang terkait dengan pencapaian vaksinasi di Papua Barat. Ya, tinggal komunikasi saja, kita dekat dan bicara beri pemahaman,’’ imbuhnya.
Untuk lebih menarik masyarakat, pelaksanaan vaksinasi akan diikuti dengan pembagian bantuan sembako. Sudah terbukti di sejumlah tempat, pelaksanaan vaksinasi yang disertai pembagian sembako banyak diminati masyarakat.
Sementara itu, per 16 November 2021, capaian vaksinasi di Pegaf tak mengalami perubahan atau stafnan, masih tetap dosis pertama 0,4% atau 128 jiwa dari target sasaran 29.822 jiwa dan dosis kedua 04,5% atau 109 jiwa.(lm)