JAKARTA – Bentrokan maut antara karyawan WNA dan WNI di PT GNI Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng), pecah berujung 2 orang tewas. Detik-detik mencekam bentrokan maut itu terekam dalam sebuah video. Dikutip dari detikSulsel berdasarkan video yang beredar, tampak sejumlah karyawan heboh dan berteriak saat bentrokan terjadi pada malam hari, Sabtu (14/1/2023). Di lokasi sudah ada beberapa titik api.
Sejumlah kendaraan dan ruangan juga tampak sudah hancur. Terdengar suara seseorang menyebut ada satu orang yang terluka parah. “We satu orang itu lagi sana parah, parah itu,” kata seorang pria dalam video yang beredar. Selanjutnya terlihat sejumlah orang mengevakuasi salah seorang yang sudah tidak berdaya dengan kondisi berlumuran darah. Korban awalnya ditarik lalu diangkat oleh sejumlah orang di lokasi untuk dibawa ke tempat aman. “Angkat, angkat, bawa dulu bawa,” ujar pria tersebut.
Polisi telah mendata dua korban tewas dalam bentrokan di PT GNI Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng). Kedua korban masing-masing berkewarganegaraan Indonesia atau WNI dan warga negara asing (WNA). Kapolres Morowali Utara AKBP Imam Wijayanto menuturkan pihaknya masih mengidentifikasi korban. “Satu orang WNI dan 1 orang WNA meninggal dunia, belum diketahui identitasnya,” ujar Imam seperti dikutip dari detikcom.
Selain dua pekerja WNI dan WNA yang tewas, 9 pekerja lain mengalami luka-luka. Polisi juga telah mengamankan 70 orang dalam peristiwa ini. “Dalam rangkaian tersebut, Polres Morut berhasil mengamankan 70 orang terduga pelaku,” kata Imam. Di samping itu, bentrokan ini menyebabkan sejumlah barang inventaris PT GNI rusak akibat dibakar yakni 1 unit mobil Hilux, 1 unit mobil LV, 2 unit dump truck, 1 unit loader, 1 unit mobil crane, serta 1 unit mobil damkar yang rusak. Seratus kamar mes WNA dan WNI rusak hingga terbakar.
Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) mengungkap pemicu bentrokan di PT GNI Morowali Utara adalah aksi sweeping yang dilakukan serikat pekerja yang mogok kerja terhadap pekerja yang tetap bekerja. Polisi menyebut bentrokan terjadi usai berulang kali serikat pekerja yang mogok kerja melakukan penyisiran. “Pemicunya sebenarnya kemarin kan sudah ada beberapa tuntutan, kemudian hari Jumat (13/1) itu sudah ada pertemuan antara karyawan yang tergabung dalam SPN, Serikat Pekerja Nasional dalam perusahaan,” kata Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto seperti dikutip dari detikcom, Minggu (15/1/2023).
“Karena tidak ada titik temu, mereka melakukan aksi mogok kerja yang dilakukan oleh karyawan yang tergabung dalam SPN sejak pagi. Kemudian siang mereka memaksa masuk, mengintimidasi pekerja lain yang masih bekerja, tetapi bisa diselesaikan oleh petugas pengamanan,” sambung Didik.
Upaya sweeping pekerja yang masih beraktivitas di dalam PT GNI, lanjut Didik, sempat berakhir pada pukul 17.00 Wita. Namun di malam hari, pekerja yang tergabung dalam SPN kembali hendak masuk ke area kerja untuk meminta pekerja di dalam berhenti beraktivitas. “Kemudian jam 5 mereka bubar, kemudian malam mereka balik kembali dan memaksa masuk ke dalam. Karena mereka memaksa masuk ke dalam, akhirnya terjadi bentrok itu, antara karyawan yang tergabung dalam SPN dengan karyawan yang masih ada di dalam, baik itu TKA (tenaga kerja asing) maupun TKI (tenaga kerja Indonesia),” terang Didik. (aud/imk/detikcom)