AIMAS – Kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Kabupaten Sorong (Kabsor) Tahun 2022, secara resmi dibuka oleh Bupati Sorong, Dr. Johny Kamuru, SH, M.Si, Sabtu (29/1). Setelah pembukaan secara resmi, kegiatan lomba baru efektif dilaksanakan pada hari Minggu, (30/1) bertempat di Gedung LPTQ Kabupaten Sorong. Sebanyak 76 peserta akan bersaing meramaikan MTQ kali ini.
Bupati mengatakan, pelaksanaan MTQ di Kabupaten Sorong terus berjalan dengan baik dari tahun ke tahun. Melalui kegiatan MTQ tersebut, Bupati berharap akan hadir generasi Qur’ani yang cerdas dan berakhlakul karimah.
Wakil Bupati Sorong, Suka Harjono, S.Sos. M.Si mengatakan, potensi kafilah Kabupaten Sorong harus bisa diunggulkan sehingga mewakili Kabupaten Sorong di Provinsi Papua Barat, bahkan nasional. Wabup juga berpesan, selama potensi kafilah di Kabupaten Sorong masih ada, maka harus dimanfaatkan dan dimaksimalkan peluang tersebut.
“Tidak ada pinjam-meminjam peserta dari tempat lain. Saya berharap para guru ngaji, dapat memberikan pembelajaran maksimal bagi anak-anak. Untuk bisa meningkatkan potensi kafilah di Kabupaten Sorong. Dewah juri juga demikian, harus dapat memberikan penilaian dengan obyektif dan jujur, dan tidak ada dusta diantara kita,” pesan Wabup.
Pesan senada juga dikatakan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sorong, Andris Sani saat memberi sambutan. Dua hal yang ditekankan antara lain kerjasama semua ormas Islam mendukung program LPTQ dan peringatan keras agar tidak terjadi penyeludupan peserta.
“Saya garis bawahi agar semua Ormas Islam di Kabupaten Sorong mendukung semua program yang dicanangkan oleh LPTQ. Kemudian pada momen ini, saya harus tegaskan jangan ada orang luar yang menyeludup masuk sebagai peserta. Kabupaten Sorong harus bisa memaksimalkan potensi lokal yang ada. Kafilah Kabupaten Sorong harus berkualitas,” tegas Kakan Kemenag, Andris Sani.
Sementara itu, Ketua Panitia MTQ Kabupaten Sorong, Suroso, S.IP, MA membeberkan, tahun ini 76 peserta akan dibagi mengijuti 12 cabang lomba. Diantaranya, Tartil Qur’an, Tilawah, Hifzil, Syahril, Fahmil, dan beberapa cabang lomba lain. Dari 76 peserta, beberapa diantaranya sudah pernah mengikuti perlombaan tahun sebelumnya dan meraih juara di tingkat kabupaten dan provinsi.
“Sempat ikut ke tingkat nasional tetapi belum menjadi juara tingkat nasional sehingga memungkinkan untuk ikut kembali tahun ini,” ujar Suroso.
Selain peserta lama, sebagian juga ada peserta baru yang memang mulai nampak potensinya. Peserta baru datang dari beberapa distrik termasuk Aimas, Mariat, Klamono, Mayamuk, Salawati dan Moisigin. Yang jelas kantong umat Islam di Kabupaten Sorong cukup banyak mengirimkan peserta MTQ pendatang baru tahun ini.
Suroso menambahkan, MTQ kali ini adalah jalur penjaringan Kafilah dari Kabupaten Sorong untuk diikutsertakan dalam MTQ di tingkat provinsi Papua Barat di Kabupaten Sorong Selatan pada tanggal 2-13 Mei 2022 mendatang. Ia berharap calon peserta dapat memberikan penampilan terbaik sesuai dengan kemampuan.
Namun selain mendapatkan juara, lanjutnya, yang lebih penting dari itu adalah dalam konteks menjadi generasi Qurani dan berakhlaqul Karimah. Tidak hanya sekedar membaca tetapi bagaimana dia bisa mengimplementasikan nilai-nilai Quran dalam kehidupan.
“Lomba hanyalah sasaran yang paling penting adalah bagaimana penerapannya. Juara itu bonusyang paling penting adalah implementasi dari nilai nilai yang dibaca,” tandasnya. (ayu)