SORONG– Kapolresta Sorong Kota Kombes Pol Happy Perdana Yudianto, S.IK M.H menyampaikan terima kasih kepada Kasi Propam Polresta Sorong Kota, Iptu Yanuar karena di tahun 2024, pelanggaran kode etik dan pelanggaran disiplin dari anggota Polresta Sorong Kota menurun dibanding tahun 2023 lalu.
Dalam rilis akhir tahun, Kombes Pol Happy Perdana mengungkapkan, untuk pelanggaran kode etik mengalami penurunan, jika tahun 2023 lalu, pelanggaran kode etik dari anggota Polres Sorong Kota ada 9 kasus, di tahun 2024, pelanggaran kode etik hanya ada 2 kasus, atau turun 78 %. Sedangkan untuk pelanggaran displin, tahun 2023 tercatat ada 10 kasus, di tahun 2024 ada 4 kasus , atau trend penurunan 60 %.
“Mudah-mudahan anggota kita sudah sadar, semakin disiplin. Tidak ada pelanggaran atau pelanggaran menurun. Mudah-mudahan seperti itu. Tugas Kasi Propam ya, terima kasih. Untuk pelanggaran kode etik dan pelanggaran disiplin menurun ditahun 2024. Anggota semakin sadar, sudah insaf,” ujar Kapolresta Sorong Kota, Kombes Pol Happy Perdana didampingi Kabag Ops Kompol Indra Gunawan, Kasat Reskrim AKP Arifal Utama dan Kasi Propam Polresta Sorong Kota, Iptu Yanuar.
Sebelumnya, dalam rilis akhir tahun, hadir Kapolda Papua Barat Daya, Brigjen Pol Gatot Hariwibowo yang secara umum menyampaikan hasil pengamanan di wilayah Polda Papua Barat Daya.
Lebih lanjut, dalam rilisnya, Kapolresta Sorong Kota mengungkapkan, dalam setiap aksi unjuk rasa, penyampaian pendapat di muka umum, baik yang dilaporkan, ataupun yang tidak dilaporkan, Polresta Sorong Kota tetap standby melakukan pengamanan.
“Itu antisipasi kami untuk mencegah terjadinya konflik, baik konflik antar pengunjuk rasa maupun dengan masyarakat di sekitarnya,”ujar Kombes Happy Perdana. Sejak Januari hingga Desember 2024, Polresta Sorong Kota mencatat aksi unjuk rasa ada 66 kali. Dibanding tahun 2023 lalu tercatat 77 kali unjuk rasa, sehingga mengalami penurunan 14 %.
Untuk data kriminalitas, jika di tahun 2023 mencapai 1.037 kasus, ditahun 2024 ada 957 kasus atau turun 8 %. Lebih lanjut dalam data kriminalitas di tahun 2024, yang terbanyak adalah kasus pencurian motor (curanmor) yakni sebanyak 112 kasus, yang bisa diselesaikan 28 kasus, trendnya 25 %. Selanjutnya kasus curas (pencurian dengan kekerasan) yang mencapai 35 kasus, yang diselesaikan 27 kasus, dengan trend 77 %.
Sementara pencurian biasa ada 130 kasus, yang diselesaikan 85, trend 65 %. Selain itu, untuk kasus pencurian dengan pemberatan ada 191 kasus, yang diselesaikan 111 kasus, kasus pengeroyokan ada 60 kasus, diselesaikan 25 kasus, dengan trend 41 %. “Untuk curanmor periode Januari – Maret, 33 unit yang diamankan, periode April -Desember diamankan sebanyak 123 unit,”ungkap Kapolresta.
Saat membeberkan data Laka lantas di tahun 2024, Kapolresta mengungkapkan, jumlah korban laka lantas yang meninggal sebanyak 27 orang. Dibanding tahun 2023 lalu, data laka lantas yang meninggal 26 orang atau naik 4 %.
Sedangkan untuk korban luka , tahun 2023 lalu, sebanyak 74 orang, ditahun 2024 turun 68 orang yang mengalami luka berat ataut turun 8 %. Untuk yang mengalami luka ringan, ditahun 2023 sebanyak 244 , tahun 2024 turun 241 orang.
Usai menyampaikan rilis akhir tahun, Kombes Happy Perdana menunjukkan barang bukti curanmor, yakni sepede motor yang diamankan sebagai barang bukti.
Bagi warga Kota Sorong yang kehilangan motor, Kapolresta Sorong Kota mengatakan bisa datang ke Mapolresta melihat motor-motor curian yang diamankan. Jika disertai dengan bukti kepemilikan, maka motor curian itu akan dikembalikan kepada pemiliknya. (ros)