Latihan SAR, Koarmada III Libatkan 400 Personel
SORONG-Prajurit Komando Armada (Koarmada) III membantu dan melakukan penyelamatan terhadap anak buah kapal (ABK) Kapal Sipil yang mengalamj tubrukan di Perairan Arar, Kabupaten Sorong, Kamis (9/12).
Penyelamatan tersebut merupakan bagian dari latihan pencarian dan penyelamatan atau Search and Resque (SAR) yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dan kesiapsiagaan prajurit, Komando Armada (Koarmada) III yang bekerja sama dengan Basarnas Sorong.
Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) III, Laksamana Muda TNI Irvansyah, S.H., CHRMP., M.Tr. Opsla., selaku Direktur Latihan mengatakan, UU Republik Indonesia Nomor 34 tahun 2004, mengamanatkan bahwa membantu pencarian dan penyelamatan dalam kecelakaan menjadi tugas dan tanggung jawab TNI.
Oleh karena itu, Koarmada III sebagai bagian integral kekuatan TNI, juga mendapatkan tugas dan tanggung jawab membantu operasi SAR, khususnya terhadap peristiwa kecelakaan di laut yang terjadi di wilayah kerja Koarmada III Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
“Agar operasi dapat dilaksanakan secara terencana ataupun insidental, maka diperlukan kemampuan dan keterampilan dari setiap prajurit serta kesiapan alutsista jajaran Koarmada III untuk dapat melaksanakan dengan baik sesuai prosedur dan mekanisme yang berlaku,” kata Pangkoarmada III dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Staf Koarmada III Laksma TNI Yeheskiel Katiandagho, S.E., M.M., M.H., pada acara Briefing Awal LKO Koarmada III di gedung serba guna Mako Koarmada III.
Menurut Pangkoarmada, latihan ini merupakan implementasi kebijakan pembinaan kemampuan personel dan alutsista, yang bertujuan untuk menguji kesiapsiagaan operasional Koarmada III, agar memiliki kemampuan yang handal melaksanakan operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) di wilayah kerjanya, sehingga dapat berhasil, berdaya guna dan terintegrasi dalam rangka terwujudnya kesiapsiagaan operasional Koarmada III.
Simulasi latihan diawali informasi dari Basarnas Sorong bahwa telah terjadinya tubrukan kapal sipil di laut yang meliputi waktu, lokasi, dan jumlah korban. Selanjutnya, Kakansar Sorong koordinasi permintaan bantuan dukungan SAR laut kepada Koarmada III.
Selanjutnya, Koarmada III membentuk Satgas SAR Laut untuk berkoordinasi dan bekerja sama dengan instansi terkait di Sorong dalam rangka melaksanakan operasi SAR. Satgas yang telah dibentuk mengumpulkan, mencatat, dan terus melakukan update data dan informasi terkait kejadian tubrukan kapal sipil di laut, menyiapkan personel, materil dan Alutsista untuk mendukung operasi SAR.
Latihan tersebut melibatkan kurang lebih 400 personel yang terdiri atas penyelenggara, pelaku dan pendukung. Sedangkan Alutsista antara lain KRI Madidihang-855 dan KRI Mata Bongsang-873, satu pesawat Patroli Maritim CN 235, KAL Wayag dan KAL Tornado, satu Kapal Basarnas Sorong, dua Patkamla, dua Sea Rider, dan empat sekoci karet.
Seluruh unsur tersebut berangkat dari pangkalan menuju area SAR. Unsur yang pertama adalah pesawat CN-235 untuk memastikan lokasi kejadian, disusul KRI Madidihang-855 dan KRI Mata Bongsang-873, Kapal Basarnas, Patkamla, KAL, Sea Rider dan sekoci karet.
Unsur-unsur SAR melaksanakan pencarian korban kecelakan laut sesuai track spacing dan search pattern yang telah ditentukan. Simulasi latihan, patrol udara melaporkan posisi korban, ditindaklanjuti unsur laut. Sejumlah korban ditemukan selamat dan dievakuasi ke kapal. Sementara unsur laut lainnya menemukan korban meninggal.
Selanjutnya, seluruh korban dievakuasi ke dermaga Koarmada III. Korban yang luka-luka langsung dievakuasi ke rumah sakit lapangan yang didirikan di dermaga. Sementara korban meninggal dunia dibawa ke Posko DVI juga di dermaga untuk selanjutnya dievakuasi ke rumah sakit terdekat. Latihan simulasi SAR laut berjalan sangat dinamis, lancar dan aman dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. (**/juh)