• Profil
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
Rabu, 16 Juli 2025
  • Login
Radar Sorong
Advertisement
  • Berita Utama
  • Metro Sorong
  • Sorong Raya
  • Lintas Papua
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Sport
  • Feature
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Metro Sorong
  • Sorong Raya
  • Lintas Papua
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Sport
  • Feature
No Result
View All Result
Radar Sorong
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Berita Utama

Tolak Pencabutan Izin Tambang, Masyarakat Suku Kawei:Kita Sudah Sejahtera, Tidak Bisa Lihat Kita Senang kah?

by Redaksi
15 Juni 2025
in Berita Utama
0
Tolak Pencabutan Izin Tambang, Masyarakat Suku Kawei:Kita Sudah Sejahtera, Tidak Bisa Lihat Kita Senang kah?

Gina Ayelo ketika menyampaikan jeritan hati masyarakat adat Suku Kawei.(Fauzia/Radar Sorong)

Share on FacebookShare on WhatsApp
ADVERTISEMENT
Masyarakat Adat Suku Kawei di Raja Ampat Papua Barat Daya melakukan demo menolak pencabutan Izin Usaha Pertambangan milik PT Kawei Sejahtera Mining.(Fauzia/Radar Sorong)

KAWEI- Masyarakat Adat Suku Kawei, pemilik hak ulayat Pulau Kawei di Kabupaten Raja Ampat Papua Barat Daya, secara tegas menolak pencabutan Izin Usaha Pertambangan (IUP) milik PT Kawei Sejahtera Mining (KSM) oleh Pemerintah.

Penolakan ini muncul sebagai respons atas maraknya informasi keliru di media sosial yang menyebutkan bahwa kegiatan tambang telah mencemari lingkungan di Raja Ampat.

Berita Terkait

57 Kontainer Kayu Merbau Ilegal dari Papua Diamankan KLHK

Evaluasi Tata Kelola dan Pemanfaatan Hutan Benahi Indikasi Ilegal Logging

16 Juli 2025
2
FJPI PBD Beri Donasi Bagi Naura, Balita Penderita Atresia Bilier

FJPI PBD Beri Donasi Bagi Naura, Balita Penderita Atresia Bilier

14 Juli 2025
62
Naura, Anak Warga Teminabuan Butuh Bantuan

Naura, Anak Warga Teminabuan Butuh Bantuan

9 Juli 2025
453

Salah satu tokoh perempuan adat Suku Kawei, Gina Ayelo menyuarakan keresahan masyarakat atas pencabutan izin tersebut. Ia menegaskan bahwa tambang justru telah membawa perubahan besar bagi kesejahteraan mereka.

ADVERTISEMENT

“Semenjak ada tambang, ekonomi masyarakat Suku Kawei sudah sejahtera. Saya minta supaya tambang harus dibuka. Karena kami punya hak, ini kami anak adat yang bicara,” ujarnya tegas.

Menurut Gina, sebelum tambang beroperasi, kondisi ekonomi masyarakat sangat memprihatinkan. Anak-anak kesulitan bersekolah, pengobatan tidak terjangkau, dan mata pencaharian sebagai nelayan tidak mencukupi kebutuhan hidup.

“Kami dulu nelayan. Kalau suami mancing ikan, kami istri bahkan dengan anak ikut. Kami muka sampai tambah hitam hangus. Tapi sekarang sudah tidak. Suami kerja di tambang, kami istri di rumah saja dan anak bisa sekolah,” katanya.

Ia juga menyindir sektor pariwisata yang selama ini dianggap menjadi salah satu primadona Raja Ampat, namun menurutnya tidak memberi dampak nyata terhadap masyarakat adat pemilik tanah.

“Wayag itu tanah adat kami, orang dari luar negeri datang ke sana. Tapi hasilnya tidak bikin kami sejahtera. Cuma dapat sedikit dari pariwisata,” ujarnya.

Gina menjelaskan bahwa kehadiran PT KSM telah membawa perubahan drastis. Masyarakat kini mendapatkan penghasilan tetap, anak-anak memperoleh beasiswa, bahkan biaya kesehatan ditanggung perusahaan tambang.

“Setelah ada tambang ini, tiap bulan SMS Banking bunyi terus, karena suami kerja, dan anak dapat beasiswa hingga bisa sekolah tinggi. Kami sudah senang. Pulau Kawei sudah maju, dan kami hidup sejahtera, kami bangun rumah bagus dan besar. Kalau perusahaan tutup, saya dan masyarakat menangis,” katanya lirih.

Masyarakat adat Suku Kawei berharap agar pemerintah tidak terburu-buru mencabut izin tambang berdasarkan tekanan opini publik dan informasi bohong. Mereka menuntut agar suara dan hak masyarakat adat sebagai pemilik sah tanah ulayat dihormati.

“Kami sudah sejahtera, tapi kenapa mau bikin begini lagi. Kami sudah senang, tidak bisa lihat kami senang kah?,” kata Gina dengan nada kecewa.

Polemik antara pelestarian lingkungan dan hak masyarakat adat atas tanah ulayat kembali menjadi sorotan di Raja Ampat.

Masyarakat Adat Suku Kawei juga mengharapkan agar Pemerintah mengambil keputusan berdasarkan data dan mendengarkan langsung suara masyarakat lokal, bukan semata opini di media sosial.

“Datang ke sini baru lihat langsung Raja Ampat masih bersih airnya,” tutupnya.(zia)

ADVERTISEMENT
Tags: KAWEIPapua Barat DayaRaja AmpatTambang
ADVERTISEMENT
Previous Post

Suarakan Solidaritas Kemanusiaan, KPI RU VII Kasim Gelar Donor Darah

Next Post

PWP PT Kilang Pertamina Internasional Rayakan Syukuran 25 Tahun

Related Posts

57 Kontainer Kayu Merbau Ilegal dari Papua Diamankan KLHK
Berita Utama

Evaluasi Tata Kelola dan Pemanfaatan Hutan Benahi Indikasi Ilegal Logging

16 Juli 2025
2
FJPI PBD Beri Donasi Bagi Naura, Balita Penderita Atresia Bilier
Berita Utama

FJPI PBD Beri Donasi Bagi Naura, Balita Penderita Atresia Bilier

14 Juli 2025
62
Naura, Anak Warga Teminabuan Butuh Bantuan
Berita Utama

Naura, Anak Warga Teminabuan Butuh Bantuan

9 Juli 2025
453
25 Tahun Dieksplorasi Migas, Masyarakat Adat Immeko Tuntut Ganti Rugi
Berita Utama

25 Tahun Dieksplorasi Migas, Masyarakat Adat Immeko Tuntut Ganti Rugi

7 Juli 2025
196
Pembangunan Gedung Kantor Dinas Pendidikan, Kejaksaan Negeri Sorong Akan Telusuri Apakah Ada Unsur Tindak Pidana Korupsi
Berita Utama

Pembangunan Gedung Kantor Dinas Pendidikan, Kejaksaan Negeri Sorong Akan Telusuri Apakah Ada Unsur Tindak Pidana Korupsi

7 Juli 2025
183
Bupati Raja Ampat jadi Ketua DPD Nasdem Raja Ampat
Berita Utama

Bupati Raja Ampat jadi Ketua DPD Nasdem Raja Ampat

7 Juli 2025
79
Next Post
PWP PT Kilang Pertamina Internasional Rayakan Syukuran 25 Tahun

PWP PT Kilang Pertamina Internasional Rayakan Syukuran 25 Tahun

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTISEMENT

Follow Us

Radar Sorong

Radar Sorong telah meluncurkan Portal Berita Online yaitu radarsorong.id yang lebih memudahkan masyarakat mendapatkan informasi terpercaya dan actual dari Harian Pagi Radar Sorong.

Kategori Beritra

  • Berita Utama
  • Ekonomi
  • Essay Foto/Berita Foto
  • Feature
  • Internasional
  • Lainnnya
  • Lintas Papua
  • Metro Sorong
  • Nasional
  • Nusantara
  • Papua Barat Daya
  • Sepakbola
  • Sorong Raya
  • Sport
  • Uncategorized

Berita Terbaru

57 Kontainer Kayu Merbau Ilegal dari Papua Diamankan KLHK

Evaluasi Tata Kelola dan Pemanfaatan Hutan Benahi Indikasi Ilegal Logging

16 Juli 2025
Program MBG Diterapkan di SDN 36 Kota Sorong, Antusiasme Siswa Capai 95% Kehadiran

Program MBG Diterapkan di SDN 36 Kota Sorong, Antusiasme Siswa Capai 95% Kehadiran

15 Juli 2025
  • Profil
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak

© 2021 - Radar Sorong - Developed by Tokoweb.co

No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Metro Sorong
  • Sorong Raya
  • Lintas Papua
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Sport
  • Feature

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!