Tidak Ada Penghargaan, Kecewa dengan Peringatan HUT ke- 1 Provinsi Papua Barat Daya
SORONG- Menyimak sambutan yang disampaikan dalam peringatan HUT ke-1 Provinsi Papua Barat Daya , di Alun-alun Aimas, (9/12), Bendahara Tim Percepatan Provinsi Papua Barat Daya, Drs Bernard Sagrim,MM mengakui adanya keberhasilan dalam kepemimpinan Pj Gubernur Papua Barat Dr Drs Mohammad Musa’ad, M.Si.
Dikatakan oleh Bernard Sagrim, Tim Percepatan melihat kebijakan yang dikeluarkan oleh Pj Gubernur Papua Barat Daya sudah bagus sekali, mulai dari penempatan para pejabat yang menduduki jabatan eselon .
“Representatif dari perempuan-perempuan Papua itu bagus sekali, itu kehebatan dari bapak Pj Gubernur karena kuota perempuan 30 persen itu dipenuhi dalam jabatan apa saja. Karena itu memang sesuai dengan Undang-Undang Otsus maupun Undang-Undang nasional,”ujar Bernard Sagrim, Bendahara Tim Percepatan Provinsi Papua Barat Daya yang juga mantan Bupati Maybrat dua periode.
Selain itu dibidang kesehatan, Bernard Sagrim juga memuji karena Pemprov Papua Barat Daya juga telah berhasil menurunkan angka stunting dari 33 % persen menjadi 18,8 %.
“Dengan adanya provinsi ini (Papua Barat Daya, Red) jalan-jalan sudah mulai dibenahi, kemudian masalah pendidikan juga beliau (Pj Gubernur) sudah mulai merespon, saya kira itu sudah bagus ya. Ada keberhasilan, itu kami tim Percepatan akui itu,”ujar Bernard Sagrim yang ditemui disela-sela peringatan HUT ke-1 Provinsi Papua Barat Daya di Alun-alun Aimas, (9/12).
Mengakui keberhasilan yang telah ditoreh oleh Pj Gubernur Papua Barat Daya, Bernard Sagrim mengungkapkan kekecewaan Tim Percepatan Provinsi Papua Barat Daya yang dipimpin Drc Ec Lambert Jitmau,MM, karena dihari istimewa ini, tidak ada pemberian penghargaan kepada mereka (tim Deklarator, Presidium, Tim Percepatan) yang telah berjuang menghadirkan Provinsi Papua Barat Daya.
“Pertama kita bersyukur kerpada Tuhan karena Tuhan memberikan anugerah terbesar untuk kita melalui pemerintah pusat bapak Presiden Jokowi dengan pimpinan DPR RI, pimpinan daerah baik di provinsi Papua maupun Papua barat ya. Jaman itu pimpinan-pimpinan kita para senior yang ikut berjuang kita sampaikan terima kasih. Itu dulu kita bersyukur,”ujar Bernard Sagrim.
Perjuangan untuk mewujudkan terbentuknya Provinsi Papua Barat Daya merupakan perjalanan panjang. Setelah 16 tahun berjuang, barulah Provinsi Papuia Barat Daya disetujui oleh pemerintah pusat dan Komisi II DPR RI.
“Perjuangan yang cukup panjang, terutama saat-saat kritis ketika pemerintah pusat akan mengeksekusi pemekaran di provinsi di Tanah Papua. Tadinya yang disetujui kan hanya 3 provinsi. Papua Barat Daya ini tidak ada dalam hitungan. Dalam waktu-waktu yang kritis itu bagaimana pergerakan kami tim percepatan bergerak meyakinkan pemerintah pusat, baik bapak presiden, menteri dalam negeri, ketua komisi II DPR sehingga akhirnya terbentuklah provinsi ini (Papua Barat Daya,-Red),”tutur Bernard Sagrim.
Ia juga menilai sejarah terbentuknya Provinsi Papua Barat Daya yang dibacakan dalam peringatan HUT ke-1 Provinsi Papua Barat Daya belum komprehensif sehingga masih perlu direvisi.
Dari perjuangan yang telah dilakukan namun ternyata dalam peringatan HUT ke-1 Provinsi Papua Barat Daya, tidak ada perhatian sedikitpun dari Pemprov Papua Barat Daya, hal inilah yang membuat Tim Percepatan Provinsi Papua Barat Daya sangat kecewa.
“ Kami memang ada sedikit kekecewaan, karena ini Ultah yang pertama, mestinya dari 3 kelompok yang berjuang untuk menghadirkan provinsi ini, baik deklarator, presidium maupun tim percepatan itu diberikan penghargaan,”tandasnya.
Perhatian semestinya diberikan secara khusus kepada tim percepatan. Pasalnya pemerintah pusat awalnya hanya menyetujui 3 provinsi baru di Tanah Papua (Papua Selatan, Papua Tengah dan Papua Pegunungan).
“Tapi, percepatan yang bergerak dalam waktu yang tidak terlalu lama meyakinkan pemerintah pusat, melobi-lobi semua, ketua-ketua partai sampai ke ketua komisi II, sampai akhirnya Provinsi Papua Barat Daya ini disetujui ,”tutur Bernard Sagrim.
Lanjut dikatakan, sebagai HUT ke-1 semestinya ada penghargaan yang dibacakan, kemudian diperkenalkan, ini Tim Deklarator, Tim Percepatan, ini Tim Presidium, ya kasi lah penghargaan,”tandasnya.
“Kami juga tidak minta penghargaan, tidak, tapi paling tidak ada sertifikat satu lembar ka di kasi, sebagai bukti sejarah. Kami kan juga termakan usia, dari sejarah dokumen itu akan jadi saksi bagi anak-anak, cucu kami oh bapak saya sebagai bendahara, bapak saya sebagai ketua tim percepatan, tete saya sebagai ketua tim deklarator, ketua presidium. Jadi akan jadi bekal bagi anak-anak cucu kami di kemudian hari,”ujar Sagrim,
Lanjut dikatakan pada HUT ke-1 inilah jadi momentum yang tentunya tidak bisa berlalu begitu saja. Kalau sudah HUT ke-2, ke-3 itu sudah tidak ada apa-apanya. Ini merupkan momentum berikan penghargaan kepada semua orang itu. Staf yang bekerja di bawah ini, otaknya harus bekerja,”sorot Bernard Sagrim.
Ditambahkan,di Ultah ke-1 semestinya panitia memikirkan 3 kolompok yang berjuang melahirkan provinsi Papua Barat Daya, baik deklarator, presidium maupun tim pecepatan.
Atas aksi protes yang sempat menghentikan rangkaian acara peringatam HUT ke-1 Provinsi Papua Barat Daya, Pj Gubernur Papua Barat Daya, Dr Drs Mohammad Musa’ad, M.Si mengatakan, dalam waktu dekat, akan digelar acara khusus pemberian penghargaan kepada mereka yang telah berjuang menghadirkan Provinsi Papua Barat Daya.
Untuk para tim yang telah berjuang dalam, proses terbentuknya Pemprov Papua Barat Daya, Pj Gubernur mengatakan akan mengeluarkan surat keputusan (SK) sehingga setelah SK itu diterbitkan, tidak ada lagi yang datang mengaku sebagai pejuang Provinsi Papua Barat Daya. Karena itu, Musa’ad minta agar didata dengan baik. (ros)