Andrianus Asmuruf : Hanya yang Tergabung Pada Aprindo
SORONG – Kepala Dinas Perdagangan Kota Sorong Andrianus Asmuruf mengakui tidak semua toko memberlakukan minyak goreng dengan satu harga Rp 14.000/liter.
Kebijakan minyak goreng satu harga berlaku di seluruh toko ritel yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).
“Contoh di Kota Sorong, ada asosiasi yang mendistribusikan minyak goreng. Karena Menteri Perdagangan bekerja sama dengan Aprindo untuk menyatukan minyak goreng 1 harga. Yang bekerja sama hanya Alfamart dan Indomaret yang menetapkan harga sesuai keputusan Menteri Perdagangan,” jelasnya.
Untuk kemasan minyak goreng di toko lainnya dan pasar tradisional tidak mengikuti harga sesuai keputusan Menteri Perdagangan karena tidak tergabung dalam Aprindo.

“Sedangkan toko-toko yang tidak tergabung dalam Aprindo otomatis harganya punya selisih. Seperti di pasar, di Saga, dan Mega,” ujarnya.
Seperti diketahui, berdasarkan keputusan pemerintah melalui Kementerian Perdagangan menerapkan kebijakan minyak goreng satu harga Rp 14.000 per liter.
“Kita sudah ada Surat Keputusan Menteri Perdagangan RI bahwa harga minyak goreng Rp 14.000 per liter yang berlaku di seluruh Indonesia,” katanya, Rabu (26/1).
Dalam penerapan minyak goreng 1 harga, yang ditetapkan oleh Menteri Perdagangan adalah Rp 14.000 per liter untuk kemasan 1 liter, 2 liter, 5 liter, hingga 25 liter. Kebijakan minyak goreng satu harga ini dikhususkan untuk penggunaan rumah tangga, dan Usaha Mikro dan Kecil.
Dinas Perdagangan Kota Sorong juga belum melakukan operasi pasar terkait harga minyak goreng. Menurutnya hal tersebut belum ada arahan dari pimpinan.
“Ada kiat-kiat yang perlu kita lakukan. Kita belum melakukan “operasi pasar dalam rangka menekan harga minyak goreng. Apakah pemerintah daerah siap tidak memberikan subsidi, untuk menetapkan harga minyak goreng Rp 14 ribu,” katanya.
“Kami akan melakukan operasi pasar tetapi menunggu petunjuk teknis dari kepala daerah. Kami siap melaksanakan apa saja jika sudah ada petunjuk dari pimpinan,” pungkasnya.
Salah satu warga, mengatakan bahwa kenapa harga minyak goreng berbeda-beda di setiap toko.
“Kemarin beli di Alfamart hanya Rp 14 ribu. Tapi ini mau beli disini Rp 18 ribu, kok beda. Di pasar Rp 17.500, harga beda-beda,” ungkapnya.(zia)