AIMAS – Guna mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Sorong, pemerintah daerah melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2KBP3A) menggelar kegiatan orientasi serta pelatihan bagi para kader Tim Pendamping Keluarga (TPK), Rabu (15/12).
Kegiatan tersebut melibatkan kader TPK dari seluruh kampung yang ada di Kabupaten Sorong. Namun khusus pada kesempatan tersebut diutamakan kepada kader dari empat distrik. Yaitu Distrik Aimas, Mayamuk, Mariat dan Salawati. Peserta kegiatan terdiri dari bidan selaku koordinator, TPK serta Ketua Tim Penggerak PKK kampung dan kader KB.
Output dari kegiatan tersebut, diharapkan dapat menjadi sarana peningkatan SDM bagi seluruh peserta guna menekan laju pertumbuhan stunting.
Kepala Dinas PPKBPPPA Kabuoaten Sorong, Ferry Fatem mengatakan percepatan penurunan stunting adalah program nasional. Sesuai dengan arahan Presiden bahwa di tahun 2024 mendatang, kasus stunting di Indonesia harus turun.
“Kami melanjutkan arahan presiden bahwa tahun 2024, stunting harus turun. Oleh karena itu baru di tahun 2021 ini BKKBN diamanatkan dalam menyukseskan program tersebut,” aku Ferry Fatem.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk Penyuluhan dan Penggerakan pada Dinas PPKBPPPA, Jeni Pendek, S.AP mengatakan, kali ini pihaknya memfokuskan kegiatan dengan melibatkan para kader dari empat distrik di wilayah perkotaan. Sebab, berdasarkan data yang ada, kasus stunting di 4 distrik tersebut cukup tinggi.
Penekanan terhadap kasus stunting juga menjadi prioritas pemerintah daerah bahkan pemerintah pusat. Sebab penanganan stunting membutuhkan rentan waktu yang panjang, yang apa bila tidak diseriusi akan menimbulkan efek kurang baik terhadap tumbuh kembang anak.
“Jangan dianggap sepele, karena jika stunting dibiarkan, tentu akan mengganggu tumbuh kembang anak. Mengganggu kemampuan intelektualnya, juga dikhawatirkan berdampak buruk terhadap kesejahteraan anak tersebut di kemudian hari,” kata dia. (ayu)