SORONG-Dinas Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) Kota Sorong turun langsung membersihkan tumpukan sampah. Sampah yang berhari-hari menggunung berada di belakang Kompleks Perumahan UT Km 13 tersebut dibersihkan selama 2 hari yakni sejak Sabtu 5 Maret hingga 6 Maret 2022.
“Pekerjaan sapu bersih ini merupakan pekerjaan lanjutan pada hari kemarin, Sabtu, 5 Maret 2022,” kata Kadis PPLH Kota Sorong, Julian Kelly Kambu, ST,MM kepada Radar Sorong, Minggu (6/3).
Menurutnya bahwa satu sampah merupakan seribu masalah. “Sampah bisa menjadi berkah atau menjadi penyakit tergantung warga kota,” ujarnya.

Lanjutnya, kegiatan pembersihan sampah di belakang UT yang menggunung, terlihat bahwa perilaku dan kesadaran warga sangat rendah dalam menciptakan budaya bersih. Padahal, warga yang menempati kawasan ini, sebagaian besar adalah mereka yang memiliki sumber daya manusia yang baik dengan ekonomi menengah ke atas.
“Ternyata sumber daya manusia yang baik belum cukup untuk mempengaruhi warganya untuk menciptakan budaya lingkungan yang bersih. Perlu meningkatkan sosialisasi. Kedepan semua distrik dan lurah harus menjadikan program pengelolaan sampah sebagai program prioritas setiap distrik dan kelurahan,” tegasnya.
Kelly, juga mengatakan bahwa pengetahuan dan sikap warga kota baik, tapi pengetahuan dan sikap yang baik itu belum dapat mempengaruhi perilaku masyarakat atau warga kota dalam mengelola sampah yang dihasilkannya dan menjaga lingkungan yang bersih.
“Indeks pembangunan manusia terbaik di tanah Papua ada di Kota Sorong, namun indeks pembangunan manusia yang tinggi belum dapat mempengaruhi warga kota untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat dan hijau,” jelasnya.
Kelly menambahkan, timbunan sampah yang menggunung di kawasan perumahan kumuh, kawasan perumahan ekonomi menengah ke atas dan kawasan perumahan elit tidak jauh berbeda.
“Lingkungan bersih itu sehat, warga sehat, bisnis dan aktivitas lancar. Tetap semangat dan salam lestari,” sambungnya.
Pantauan Radar Sorong, sampah bukan hanya menggunung namun juga berserakan hingga berada di badan jalan dan juga sampah berada sepanjang jalan kurang lebih ratusan meter.
“Ini kan sampah mereka area pemukaman warga. Padahal ada TPS sementara di dekat Terminal. Dan mereka harus buangnya dari jam 6 sore sampai jam 6 pagi,” tegasnya.
Salah satu warga, mengaku bahwa kerap membuang sampah di lokasi tersebut karena tidak punya pilihan lain. “Kita memang biasa buang sampah disitu, karena mau buang dimana lagi. Harusnya pemerintah siapkan tempat pembuangan sampah yang memadai,” harapnya.(zia)